Aku tidak berharap banyak kepadamu

288 19 1
                                    

Sebelum membaca, anda semua harus memberi Vote terlebih dahulu. Jan lupa Koment :3
------------------------------------------

"Tuan putri, sepertinya anda harus segera keluar" ucap Lily.

"?!"heran Athy.

>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>

"Suatu kehormatan bagi kami, untuk merawat tuan putri" kata para pelayan yang datang ke istana Ruby.

tak lama kemudian, Felix datang lalu membungkuk dihadapan Athy.

"Nama hamba adalah Felix Rovein, mulai hari ini hamba mendapat perintah untuk menjadi ksatria tangan kanan sementara Kedua putri obelia" kata felix ceria.

"Bagaimanapun juga yang mulia menyukai kedua tuan putri" lanjut Felix.

"Tapi, kenapa hanya ada putri Artheana saja?" tanya Felix.

"Ahh, maafkan saya Tuan Rovein, tapi ini adalah Tuan putri Athanasia" kata Lily.

"Benarkah? Astaga maafkan saya Tuan putri" kaget Felix.

"Saya benar-benar tidak bisa membedakan kedua tuan putri" -Felix.

"Tidak apa-apa Kakak ksatria" senyum Athy.

"Mohon bantuannya mulai hari ini, tuan putri" -felix.

>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>

"Aku kangen Hanna dan Seth" cemberut Athy.

"Kalau tuan putri menginginkannya, tuan putri dapat bertemu mereka kembali" kata Lily. "Kapan?" tanya Athy. "Hmm, setelah sepuluh hari?" balik tanya Lily.

"Haha" -Thea.

"Thea, aku kangen Hanna dan Seth" kata athy sambil memeluk Thea.
"Tak apa, yang penting lili masih ada" kata thea sambil tersenyum. 'Silau..' batin athy.

"Astaga tuan putri, itu adalah suatu kehormatan untukku" terharu lily.

 "Bagaimana kalau anda mencoba mengatakanny apada yang mulia?" saran felix, dan ekspresi mereka bertiga seperti petir di siang bolong. 

"Kakak ksatria" panggil Thea ke Felix.
"Ya tuan putri?" jawab/tanya felix.

"Kakak itu dungu ya?" gumam/kata Thea dengan suara yang kecil. "Maaf?" kata felix karena tidak dengar apa yang dikatakan Thea.

"Hahh?..tidak, tidak apa-apa kok" kata Thea dengan senyum (pura-pura) polosnya.

Beberapa menit kemudian...

"Tuan putri, anda harus ganti pakaian..." 

"Tidak mau" potong athy.

"Tuan Rovein tolong katakan sesuatu" pinta lili ke Felix.

"Dengan pakaian apapun kedua Tuan putri tetap tampil menawan" kata felix dengan senyuman.

"Ka-kalau begitu tuan putri Artheana.." pinta Lily ke Thea.

"Thea juga gak mau, malas" cepat, singkat Thea.

"Ba-baiklah" Lily pun menyerah. "Baiklah, ayo Tuan putri" kata Felix sambil menggendong Athy, lalu melirik Thea.

"Aku ingin digandeng saja" kata Thea.
"Athi pergi dulu" kata Athy lalu melambaikan tangan, begitu juga Thea.

"Sampai nanti, kedua tuan putri"

>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>

"Yang mulia, kedua tuan putri sudah datang" kata Felix didepan pintu besar.
"Kakak kakak" panggil athy. "Ya?"

"Kenapa di istana papa tidak ada kakak ksatria dan kakak pelayan lainnya?" tanya Athy.

"Karena yang mulia lebih suka melakukan segalanya sendiri" jawab Felix.

"Lalu, kenapa tidak ada ksatria yang melindungi  istana Ayah?" giliran Thea yang bertanya.

"Karena hal itu tidak dibutuhkan tuan putri" jaba felix dengan tersenyum.

"Lalu, anda berdua tidak boleh memanggilku seperti itu. Tolong panggil saya Felix atau Rovein" kata Felix. "Iya" jawab duo kembar tersebut.

"Sepertinya Yang mulia sedang tidur" pikir felix.
"Kalau begitu Athi dan Thea pulang saja" usul Athy.

"Jangan begitu, bagaimana kalau anda masuk kedalam" kata felix.
"APa?" tanya duo kembar tersebut.

"Kalau kedua tuan putri sendiri yang membangunkan, yang mulia pasti lebih senang" usul mengerikan felix.

"nggak" "se-sebentar" "tung"

"Kalau begitu saya akan tunggu diluar" kata felix.

Blamm

'Dasar Felix jahat' batin Athy. "Ka-kakak.." Thea sudah merinding duluan, mukanya pun sudah pucat.

"Ti-tidak apa-apa" -Athy.

"Hahh?!" Tetiba, duo kembar tersebut terkejut melihat peta yang semuanya terbuat dari emas.

'ukhh, jiwa miskin kuh' batin Thea.

"Kakak!! disana juga ada" seru Thea, tapi gak teriak teriak.

"Hmm?" tetiba athy berhenti dibagian gambar wanita yang tidak terlalu asing.

"Jalang.." gumam Thea.
"Apa..?" tanya Athy tak dengar yang dikatakan Thea.

"Ngg? Tidak" jawab Thea.
"Begitu ya, aku jadi penasaran apa yang kau katakan tadi" heran Athy.

"Apa mak- Uhuk" batuk Thea.
"Kau ini masih sakit, kenapa memaksakan diri" kata Athy.

"..tidak apa"

"..?hahh?!" tiba tiba athy terkejuyt melihat-

___________
_____________________

Tbc

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 08, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

We are Twins Obelia [Wmmap × Readers]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang