🍼Lactating-11🍼

20.3K 1.5K 71
                                    

Oke guys, ayo vote dan komen. Please lah setidaknya jangan jimplang vote nya.

200 vote dan 75 komen kuy.

HAPPY READING

Status baru, ya sejak hari itu mereka menjalin hubungan secara nyata karena Evar menerima ajakan pacaran Syatara.

Jam istirahat sudah berdering, Evar segera merapikan meja nya dan beranjak, sekarang Evar sudah jadi ketua osis.

Karena kematian Gabi itu, membuat Evar yang awalnya hanya Waketos, kini naik jadi Ketos.

Sibuk, ya sudah pasti Evar akan selalu sibuk di sekolah.

Terlebih saat jam istirahat, Evar akan lebih sibuk karena harus memberi nutrisi pada kekasih cantiknya itu.

"Var, gak mau kantin bareng?" tanya Alita.

Evar menggeleng "Gue mau ke Syatara, mau makan bekal bareng."

"Iye dah yang jadian itu, gue kaget kenapa lo berdua bisa jadian sementara ngobrol aja jarang."

Evar hanya tersenyum menanggapi ocehan Alita, dia segera pergi keluar dari kelas dengan tas berisi bekal buatannya.

Tadi pagi dia buat bekal untuk Syatara, dan mau mereka makan bersama di kantin atau dimanapun tak masalah.

Asal bersama Syatara.

Kabar mereka jadian pun sudah tersebar, Syatara memposting fotonya bersama Evar di akun instagram gadis itu.

Dan langsung diserbu banyak komentar serta like, rata-rata adalah warga sekolah mereka.

Sepanjang jalan, Evar membalas sapaan dari murid-murid disekitarnya, Evar dikenal sebagai anggota osis paling ramah.

Dan naiknya dia sebagai Ketos juga disukai banyak orang, terlebih guru.

Entahlah, senyuman Evar yang lembut mampu membuat mereka menerima apapun keputusan cowok itu.

Dan sekarang dia menjadi kekasih Syatara, bukan kah mereka serasi?

Ketos dan social butterfly, sama-sama ramah dan punya popularitas di sekolah.

Mereka cocok, siapapun yang melihat pasti akan mengatakan hal serupa.

Evar sampai di pintu ruangan pribadi milik Syatara, dia segera masuk tanpa perlu mengetuk.

Syatara sudah menyuruhnya datang ke ruangan itu saat istirahat.

Cklek.

"Tara..sayang..kamu ngapain?"

Syatara mendongak, dia menyimpan kembali kotak sedang yang dia ambil dari laci, lalu tersenyum.

"Gak lagi ngapa-ngapain, ayo masuk, kunci pintu nya."

Evar mengangguk, dia melakukan apa yang Syatara suruh kemudian berjalan mendekat ke meja belajar gadis itu.

Evar duduk di pangkuan Syatara, meletakan bekal makanan itu lalu mengoceh seperti biasa.

"Aku buatin kamu nasi udang, sama sayur kangkung, terus minumnya ada air putih lemon."

Syatara memeluk pinggang Evar kemudian menumpukan dagunya dibahu lelaki itu "Tapi aku mau nya minum susu kamu dulu."

"Gak mau makan dulu?"

"Enggak, mau susu kamu dulu."

Evar mengangguk. Dia melepas kaitan kancing seragamnya perlahan lalu meletakannya di meja dengan rapi, kemudian berbalik ke arah Syatara.

"Coba lepasin lilitannya." pinta Evar manja.

Syatara mendengus pelan, dia melepaskan lilitan kain di dada lelaki-nya perlahan dan lembut, setelah terlepas dia meletakan kain itu di meja lalu mendongak menatap Evar.

"Dada kamu, makin besar aja aku lihat."

Evar menunduk, menatap dadanya sendiri dan membenarkan ucapan Syatara, sekarang dada Evar bahkan sebesar kepalan tangan orang dewasa.

Bisa dikatakan seperti dada anak SMP kelas 7.

Evar merasa sedih lagi, dia tidak normal, menyedihkan sekali.

Senyum diwajah Evar kian luntur, hal itu membuat Syatara merasa bersalah.

"Gak papa kok, gausah sedih gitu. Biar aku sedot susunya, pasti nanti kempes lagi."

Evar tak menjawab, hanya elusan pelan dia berikan dirambut Syatara.

Dan Syatara mulai meraup dada sebelah kanan Evar, tangan satunya sibuk meremat dada kiri sampai susu itu muncrat.

"Ahh..pelan aja.."

Dan Syatara selalu senang setiap kali Evar mendesah seperti itu, sangat manis dan indah ditelinga Syatara.

"Kamu itu..sempurna dimata aku Evar..ini kelebihan kamu bukan kekurangan, jangan insecur terus cantiknya aku, kamu luar biasa dimata aku."

"Aku cuma takut kamu berpaling.."

"Enggak bakal ah."

"Aku terlanjur jatuh banget ke pelukan kamu Tara..aku gak bisa bayangin kalau suatu hari kamu justru sama orang lain.."

Syatara paham ketakutan Evar, yah, dia tak akan kemana-mana, dia akan selalu bersama Evar.

Karena dia sendiri juga tak bisa jauh dari lelaki ini.

Dia juga sudah jatuh terlalu dalam ke pelukan Evar.

🍼Bersambung🍼

The Boy Who Can Lactating [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang