🍼Lactating-09🍼

22.6K 1.8K 125
                                    

Gak lagi-lagi kasih bonus up, parah votenya jimplang, ck. Apa ini harus di karantina juga? Ayolah kerja samanya, jangan sider mulu.

200 vote dan 75 komen, cepet ya, jangan jimplang.

HAPPY READING

Evar bisa merasakan tangan Syatara bergetar, laki-laki itu sedang telungkupan di kasur dengan Syatara yang mengobati lubang analnya.

Diberikan salep agar luka robeknya menutup.

"Tara.." lirihnya lemas.

"Y-ya?"

Syatara tampak pucat, ada apa dengan gadis ini? Evar hendak menyentuh tangan Syatara namun gadis itu menepis tangan Evar kemudian berdiri.

"Luka nya udah gue obatin, istirahat."

"Tara—"

Syatara segera berjalan keluar kamar dengan deru napas yang sulit dikendalikan, ini buruk sekali, Syatara bahkan tak mampu menatap wajah Evar setelah ini.

Evar yang ditinggal seperti itu, hanya mampu terdiam dengan denyut nyeri didadanya, matanya memanas dengan napas yang memberat.

Syatara menghindari nya, benar kata Gabi, Syatara akan menjauhi nya setelah dia dirusak.

Bahu Evar bergetar, dia membenamkan wajahnya dibantal kemudian menjerit kuat, menangis dan menumpahkan kesedihannya.

Seharusnya Evar tak ikut Gabi, seharusnya Evar di apartemen saja menanti kepulangan Syatara.

Dan lihat sekarang? Semua kacau.

"Hiks..akhhh! Bangsat! Hiks..Taraaa jangan kaya ginii! Hiks..huuu..."

Evar tak bisa, dia tak mau Syatara membuangnya atau bahkan bersikap seolah tak mengenalnya, Evar tak sanggup lagi.

Sementara Syatara saat ini sedang memeluk tubuh Arka erat, lelaki duduk dipangkuan Syatara dan memeluk kepala gadis itu lembut.

Sementara Syatara membenamkan wajahnya didada bidang Arka, tubuh Syatara bergetar dan Arka sedang berusaha menenangkan gadis pujaannya.

"Sst, itu kan masa lalu Tara, udah tenang yah."

"T-tapi aku gabisa..aku takut..sampai napas aja aku susah Ka.."

"Iya aku paham, pasti sulit ya?"

"Banget..aku gabisa natap wajah Evar lagi..rasanya.."

"Udah gausah dilanjut, kamu istirahat aja."

Syatara mengangguk, sebenarnya ini bukan sesuatu yang harus Syatara takuti, hanya saja dia trauma melihat pemandangan seperti yang terjadi tadi.

Dulu, Syagian pernah diculik dan saat ditemukan, Syatara melihat jelas tubuh Syagian penuh dengan luka cambukan dan berdarah.

Dia ada dibawah tubuh wanita yang sudah bersimbah darah, dengan benda sialan itu di lubang analnya.

Syagian menangis pilu penuh kesakitan, dan pemandangan dimana Evar tadi sama seperti yang terjadi pada Syagian.

Saat itu umur Syagian masih 10 tahun, dan dia harus di hypnotherapi agar ingatan buruk itu hilang.

The Boy Who Can Lactating [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang