🍼Lactating-19🍼

18.3K 1.2K 61
                                    

Ayo, komen penuh tetap up tapi vote harus diatas 100.

200 vote dan 75 komen kuy.

HAPPU READING

"Kau tau Evar, aku tak menyukaimu sedikitpun, lihat dirimu, seperti perempuan saja, dadamu besar, mengeluarkan air susu. Kau kira aku mau dengan laki-laki abnormal sepertimu?"

Evar gemetar, dia menatap Syatara yang menatapnya penuh cemohan, Evar menunduk menatap bentuk tubuhnya.

Benar, dadanya besar seperti dada wanita dan mengeluarkan susu.

"Tara..kamu udah janji gak bakal tinggalin aku.." isaknya pilu, dia berlutut dikaki Syatara dan memelas.

Syatara mendengus malas "Kau kira aku akan menurut begitu saja? Tidak, aku bisa cari pria lain yang lebih baik lagi, bukan yang abnormal sepertimu."

Evar menggeleng ribut, dia hendak menggapai Syatara tapi gadis itu justru berjalan pergi menjauhinya.

Bersama seorang pria tinggi dengan tubuh tegap dan bahu lebar, berbeda dengan dirinya ini.

"TARA! Hiks..TARA KAMU UDAH JANJI TARAAAAAAAAA! TARA! AKHH TARAAAAAAA!"

Evar memukul kepalanya kuat, menjeritnya nama Syatara berulang kali, bahkan sampai mencakar tubuhnya sendiri agar semua ini hilang.

"Hei Evar, kamu kenapa?"

Evar membuka matanya cepat, peluh mengalir jelas disekujur tubuhnya saat ini, dia melihat dengan jelas Syatara ada disebelahnya.

Menatapnya penuh kekhawatiran, dia mengelus pipi chubi Evar pelan.

"Kenapa? Mimpi buruk?"

Evar tak menjawab, dia menunduk dan bisa bernapas legah saat melihat dadanya sudah kembali rata seperti semula.

Dia menubruk tubuh Syatara dan menangis kuat.

"Gak boleh ingkar janjii! Hiks..kamu harus tepati janji kamu Tara..jangan tinggalin aku..huaaaaaa."

Syatara tak mengerti, tapi dia membalas pelukan Evar lalu menepuk punggung telanjang calon suaminya ini.

"Memang mimpi apa sih?"

"Buruk banget! Gak suka sama mimpinya..hiks.."

"Oke itu mimpi, udah berhenti nangis."

Btw, Syatara baru selesia memuaskan Evar di jam 2 malam, sejak jam 5 sore mereka bermain di kamar.

Untuk pertama kalinya Syatara mengenakan strap on milik Mommy Ribella dan menghajar lubang ayam Evar.

Itu pertama dan terakhir, karena Syatara tak akan sudi mengenakan itu lagi.

"Udahan yah, mending sekarang kasih aku susu pagi."

"Ish! Semalam gak puas apa minum susu terus?"

"Gak puas tuh."

"Huh, yaudah nih."

Syatara mengulas senyum lebar, dia menunduk dan mulai meraup dada kanan Evar, sementara tangan kirinya sibuk meremat dada Evar dan memilin lembut puting imut laki-laki itu.

Evar menahan gejolak napsu setiap kali Syatara menyentuhnya, juniornya sudah tegang lagi, apalagi putingnya semakin tegang dibuat Syatara.

"Hnghhh..."

"Manis banget desahannya.."

"Diemhh.."

"Aw, puting kamu bakal aku buat bengkak."

"Jangan coba-coba, gak bakal aku kasih jatah!"

"Cih, sialan."

"Bilang apa?"

"Sialan."

Evar mengapit dagu Syatara lalu mencium bibir gadis itu lembut namun menuntut, tangan Syatara asik dikedua dada Evar yang kenyal.

"Nghhh..akhh.."

"Kamu pancing duluan loh." Syatara menyudahi ciuman lalu menggigit bahu Evar kuat.

Sampai terlihat bekasnya, lalu dia sibuk mencetak kissmark disana dan bermain didada Evar.

Begitu menyenangkan, Evar bahagia dengan hal seperti ini bersama Syatara.

"I love you Tara..jangan tinggalin aku, oke?"

"Oke-oke, aku gak bakal tinggalin kamu kok."

"Memang seharusnya gitu."

Evar mengecup dahi Syatara kemudian membiarkan gadis itu menggerayangi tubuh Evar.

Evar mah senang dengan sentuhan Syatara, begitu menusuk relung jantungnya.

Selamanya kalau bisa seperti ini saja.

🍼Bersambung🍼

1 chapter lagi end nih hehehehe.

The Boy Who Can Lactating [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang