[10] Bekal

218 24 2
                                    

Setelah kejadian kemarin, hubungan r̶u̶m̶a̶h̶ ̶t̶a̶n̶g̶g̶a̶ persahabatan Haikal-Jeva jadi kembali seperti dulu.

Atau mungkin, lebih baik alias semakin menimbulkan tanda tanya bagi penghuni kosan terutama Kevin, sang ketua fanclub Haikal-Jeva.

Pernah suatu hari Kevin teriak seperti melihat setan saat melihat Jeva keluar dari kamar Haikal pagi-pagi. Jeva yang cuek hanya mengucek matanya dengan wajah masih mengantuk dan masuk ke kamarnya sendiri tanpa klarifikasi ke Kevin. Alhasil Haikal yang harus klarifikasi sendiri bahwa semalam Jeva menginap di kamarnya untuk marathon nonton animeㅡberujung tidur di kasur berdua sempit-sempitan.

Kalimat terakhir sengaja tidak dikatakan Haikal karena takut Kevin semakin berteriak seperti kesurupan.

Pernah juga Gerald merelakan ayamnya gosong demi melihat Jeva yang tengah dadah-dadah ke arah pintu kosan. Seperti seorang suami yang tengah melepas suaminya bekerja. Jeva yang tercyduck akhirnya hanya berkata kalau Haikal harus datang ke kampus karena ia seorang panitia jadi Jeva memberinya dadah sebagai penyemangat.

Dan yang terakhir, kejadian hari ini, saat ini, yang disaksikan oleh Candra yang tengah duduk di dekat rak sepatu untuk mengikat tali sepatunya yang rumit seperti hubungan Gerald dan Nathan.

"Kal, nih bekalnya."

Candra yang tadinya sibuk menunduk mengikat tali sepatu jadi mendongak mendengar kalimat itu. Haikal yang diajak bicara langsung tersenyum lebar, "Makasi ya Je."

Candra melihat Jeva memberikan plastik hitam yang terlihat ada isinya. Bekal seperti apa yang dibawakan Jeva untuk Haikal? Kenapa Haikal sampai dibawakan bekal? Kenapa pakai kantung plastik hitam? Kenapa dan kenapa, pertanyaan itu berputar di kepala Candra bahkan hingga Haikal sudah tidak ada di pandangan matanya lagi.

Jeva yang tahu ada Candra di sana langsung berdiri di depan si adik tingkat, "Lama banget ngiket tali sepatunya. Buruan nanti telat ke kampus," Ucap Jeva sambil melipat kedua tangan bak ibu memarahi anaknya.

Candra mengerucutkan bibirnya sok imut, "Candra juga mau Ko dibikinin bekal kaya Kak Haikal," Curhat Candra lesu. Jeva menggeleng sadis, "Ga ah, minta aja sama Gerald. Dia hari ini masak tuh." Setelah itu si mungil langsung masuk kembali ke dalam kamarnya meninggalkan Candra yang merajuk.

"Kal makan yuk di kantin, asli laper banget anjing

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kal makan yuk di kantin, asli laper banget anjing." Ajak Chacha menyeret kaos leher Haikal seperti guguk. Haikal yang tercekik hanya bisa berdesis kesal, "Leher gue woy!"

Si gadis pun hanya cengar-cengir lalu melepas leher Haikal. Haikal yang sudah terbebas dari tarikan teman laknatnya pun menggeleng sembari tersenyum, "Sorry ya gue ga ke kantin, Jeje bawain gue bekal," Ujarnya sombong sembari memamerkan plastik hitam pemberian Jeva.

Manik sang gadis membulat heboh, "Wuih gila hebat juga lu dibikinin bekal sama si ayank! Mana mana liat bekalnya apa?!"

Haikal mengangguk mantap lalu mengeluarkan isi dalam plastik itu bangga, "Taraaaaaaa."

Cerita Kosan SebongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang