[14] Tentang Nathan

219 24 0
                                    

Hubungan backstreet abal-abal Haikal dan Jeva sudah terjalin sekitar sebulan. Dalam kurun waktu tersebut, masih saja penghuni kosan tidak menyangka hubungan keduanya sudah naik tingkat. Mungkin karena mereka juga mempunyai urusan dan masalah masing-masing. Bahkan Kevin yang sejatinya fans nomor satu hubungan mereka saja nampak tak sadar.

Kecuali satu orang. Nathan Wijaya.

Pria berkacamata itu jika bertemu dengan Jeva akan mengeluarkan seringai menggoda, bahkan tak jarang menggoda terang-terangan dengan memonyongkan bibir seperti ikan mas kokiㅡmeledek Haikal dan Jeva yang pernah ciuman.

"Kal, kok Nathan tau ya kita pernah anu?"

Pertanyaan ambigu itu jelas sangat salah Jeva tanyakan. Wajah Haikal menjadi merah, "Hah?! Kita emang pernah anu Je?! Ya ampun kapan?! Aku emang pernah khilaf?! Sakit ga?! Kamu mau reka ulang adegan?! Yuk!"

Jawaban Haikal yang sama sekali tidak nyambung itu membuat alis Jeva mengernyit, "Apa sih ga jelas. Maksudnya ciuman!"

Ya salah kamu sendiri Jeva. Sudah tahu kekasihmu hanya punya braincell seperempat sendok teh.

"Lah kok Nathan bisa tau? Ngintip kali ya? Matanya bintitan ga?"

Jeva mencoba mengingat mata Nathan yang ia lihat tadi pagi di pintu depan kos, "Kayanya engga deh. Mata panda dia adanya bukan bintitan. Kenapa ya kira-kira? Apa jangan-jangan matanya bisa nembus dinding?"

Oh iya, bukan hanya braincell Haikal yang seperempat sendok teh, tapi Jeva juga.

Maka, sore itu dihabiskan mereka dengan mengucapkan kalimat dan pertanyaan yang sama berkali-kali.

Maka, sore itu dihabiskan mereka dengan mengucapkan kalimat dan pertanyaan yang sama berkali-kali

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Mau ke mana kalian?" Tanya Gerald kepo. Hari ini hari Minggu di mana semua penghuni kosan tidak ada kelas. Tadinya Gerald ingin mengajak Nathan ke mall, ngadem. Tapi sayang pria berkacamata itu sejak pagi sudah hilang bak ditelan bumi alhasil Gerald gabut.

Ketika melihat beberapa penghuni kosan bergerombol keluar bersama, jiwa kekepoannya meningkat.

"Mau ke kosan Ko Jonathan. Mau nanya pelajaran ke Ko Yogi mumpung Ko Yogi lagi main ke kosan Ko Jonathan," Jelas Sean amat lengkap. Gerald menatap seseorang dengan alis mengernyit, "Lah lu ngapain ikut Kak?" Tanyanya pada Haikal yang berdiri di sebelah Jeva.

"Jagain Jeva. Takut nanti dia digodain orang di jalan."

"Bucin banget bangke orang kosannya Ko Jonathan cuma komplek sebelah!" Gerald kesal melihat kebucinan dan keuwuan pasangan yang menurutnya belum sah ini.

"Suka-suka guelah anjir sirik aja lu. Udah ah yuk berangkat nanti makin siang, makin panas, nanti kamu pusing kepalanya," Kebucinan Haikal belum sampai situ. Haikal bahkan memakaikan topi miliknya ke kepala Jeva, benar-benar seorang bucin teladan.

Sean yang juga sirik langsung menatap Haikal ingin, "Buat gue mana Kak?"

"Pake noh pelepah pisang!"

Gerald tertawa puas.

Cerita Kosan SebongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang