Akhirnya hari yang ditunggu Haikal pun tiba. Besok adalah hari festival jurusan Sastra Jepang, Bunkasai. Ia juga tidak lupa mengajak semua penghuni kosannya untuk datang ke festival jurusannya.
"Dateng ya, gue ga mau tau! Ada stand makanan banyak terus ada banyak bintang tamu! Rame banget gue yakin, pokoknya seru deh!" Jabar Haikal malam-malam saat mereka semua tengah makan malam bersama di kosan. Tumben sekali semuanya hadir di meja makan dan makan bersama. Biasanya sebagian penghuni akan makan di kamar atau memilih untuk tidur karena sudah lelah.
"Bayar ga?" Tanya Satria sambil memakan sate padangnya.
"Bayarlah tapi buat Jeje sih gratis," Jawaban Haikal yang pilih kasih langsung kena julid penghuni lain.
"Ya udah gampang gue bayarin. Cuma gocap ini seorang," Ucapan Joshua seperti cipratan air di padang gurun, benar-benar menyelamatkan sebagian penghuni kosan yang tengah kankerㅡkantong kering.
"Makasi banyak ya Ko Josh! Emang lu paling baik sejagat raya!" Sean yang senang karena dibayari pun memeluk kakak tingkatnya dari samping. Menghasilkan rona merah di kedua pipi Joshua.
Aduh, rejeki anak soleh. Padahal nama ayahnya Joshua bukan soleh.
"Sip, pokoknya besok kalian dateng ya ke Bunkasai!" Haikal terlihat berapi-api. Yah, mereka paham Haikal telah bekerja keras untuk acara jurusannya karena itu mereka semua pun mengangguk mengiyakan agar si pria blasteran senang.
"Besok jajan takoyaki, okonomiyaki, tamagoyaki, sama kakigoori ah." Kevin sudah menulis makanan yang akan ia makan besok. Vernon hanya bisa menggeleng mendengarnya.
Kedua belas bujang itu pun konvoi pergi ke kampus. Setengah membolos dan setengah lagi memang tak ada kelas. Mereka benar-benar menepati janji pergi ke festival jurusan Haikal dan Joshua juga menepati janji membayar tiket masuk kedua belas orang itu.
Sungguh sangat nikmat jika punya teman sultan.
"Eh, ada Jeva. Buset lu bawa orang se-RT?" Tanya Chacha begitu melihat Jeva dan sebelas orang lain berada di belakangnya.
Chacha bertugas menjaga pintu masuk penukaran tiket. Satria menjawab santai, "Kita semua satu kosan sama Haikal."
Chacha mengangguk lalu menyeringai iseng, "Hai. Gue cewe yang pernah dicemburuin sama Jeva," Celetukan Chacha membuat sebagian penghuni terkejut karena seorang Jeva bisa cemburu.
"Oh, lu Chacha kan yang waktu itu kerja kelompok sama Haikal?"
Jeva langsung menoleh ke arah Nathan yang berada di sebelahnya. Chacha pun mengangguk lalu memberikan tiket masuk kedua belas pria di depannya, "Yap, gue Chacha. Nih tiketnya silakan masuk. Bayar buat sebelas orang aja ya gue udah dibilang sama Haikal kalo buat Jeva harus gratis."
Jeva pura-pura marah karena ucapan gadis di depannya padahal wajahnya sudah merona akibat ditatap dengan padangan iseng oleh teman-temannya.
Dasar tsundere.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cerita Kosan Sebong
FanfictionKetiga belas bujang yang hidup dalam satu tempat yang sama. Berbagi cerita, tawa, dan cobaan bersama. Di sana jugalah mereka mengejar impian serta cinta. Tertarik membaca kisah mereka? ㅡㅡㅡ Part SoonHoon akan paling banyak karena ini fokus ke mereka...