[12] Curiga

253 21 2
                                    

Kevin menatap kedua penghuni kosan yang terkadang menjadi bahan gibah antara dia dan Vernon dengan saksama. Bagaimana Haikal yang malu-malu memakan nasi kuningnya dan Jeva yang juga malu-malu mengambil telur balado di lauk nasi kuning Haikal.

Masih absurd tapi Kevin menyadari bahwa ada yang aneh dari keduanya. Maksudnya aneh ya lebih aneh, soalnya memang sifat mereka berdua sudah aneh sejak lahir jadi sekarang mereka itu aneh yang aneh.

"Kalian kenapa dah kok aneh banget hawa-hawanya. Abis ngelakuin tindak kriminal apaan?" Tanya Kevin penasaran. Haikal mendelik marah dengan matanya yang sipit, "Apaan dah."

"Biasanya kalo Ko Jeva nyolong lauk lu, lu ga bersikap kaya gini Kak. Sumpah kalian nyolong jambu di rumah Pak Jamal ya?" Lagi, Kevin menyidang keduanya. Jambu di depan kosan mereka memang kadang membuat penghuni kosan ini khilaf ingin mencolonginya.

Gerald yang menjadi sosok paling tinggi di antara mereka pernah disuruh memanjat pohon jambu itu oleh Satria, alhasil mereka semua pesta rujak hari itu. Ulekan sambal Hao ternyata mantap sekali sampai-sampai bikin semua penghuni kosan mulas berjamaah.

Haikal yang sudah ingin mengelak tanpa sengaja menyenggol tangan kiri Jeva. Jeva yang kaget pun langsung membulatkan manik sipitnya.

Biasanya, Haikal akan langsung meminta maaf dan Jeva akan berteriak tidak jelas. Namun, yang terjadi sekarang malah keduanya semakin malu-malu menunduk dengan rona kemerahan di kedua pipi masing-masing.

Kevin hanya bisa melongo bingung.

"FIX KALIAN PASTI ADA APA-APA!"

Haikal sedang bersenandung lagu anime sembari menaruh sempaknya di mesin cuci

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Haikal sedang bersenandung lagu anime sembari menaruh sempaknya di mesin cuci. Hari ini jemuran kosong maka ia memutuskan untuk mencuci. Baru ia ingin menutup pintu mesin cuci dan menekan timer, kerahnya ditarik bagai sapi oleh seseorang.

"UHUK! SIAPA SIH?!" Raungnya kesal. Ia tercekik kawan. Tolong, Haikal tidak mau Jeva menjadi duda.

"Lu ikut kita!" Kata Satria, si pelaku penarikan. Haikal membulat begitu manik sipitnya mendapati beberapa penghuni kosan menatapnya curiga.

"Apaan sih? Gue mau nyuci Bang," Elak Haikal tak mau. Kalau saja mereka tahu, sempak Haikal tinggal dua jadi ia harus cepat-cepat mencuci. Mana mau Haikal pakai daun untuk mengganti sempaknya?

"Diem, ini demi kepentingan gibah bersama. Sean, geret Haikal!" Perintah Satria mutlak. Sean yang disuruh langsung memberi hormat bak tentara, "Siap!"

Yah, Haikal yang letoy pun digeret Sean bak sapi ke lantai satu.

Yah, Haikal yang letoy pun digeret Sean bak sapi ke lantai satu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Cerita Kosan SebongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang