≤10≥

222 28 0
                                    

+Chris POV+

"You okay?"

[Y/n] tidak biasanya melamun saat rapat.

Sangat fokus dan kosentrasi.

Aku suka memandanginya yang begitu, menawan.

"I will tell you after this"

"Promise?"

"Promise"

"Aku akan pegang perkatanmu"

Rapatnya tentang dokumen yang diberikan Carlos pada kami.

Semua hal tentang virus dan vaksin.

Asal mula semua hal ini terjadi.

Umbrella Corporation.

Dan aku tidak tahu kalau [y/n] sempat  dijadikan subjek mereka namun orang tuanya dan Dr. Brad memberinya vaksin antivirus secara berkala agar virus itu tidak aktif.

Mengakibatkan antibodinya kuat dan kebal terhadap virus.

"What?"

"What?"

"Hand"

"Aku pikir kau akan sedikit sensitif jadi...izinkan aku menggenggam tanganmu [y/n]"

Gemetar begini bukan sedih atau apa, dia marah sepertinya.

"Sudah terjadi, lakukan sesukamu Chris"

"Thank you"

"It's warm..."

"Is that so?"

"Yeah..."

Aku berharap hal ini tidak akan ada yang lihat karena tangan kami di bawah meja.

Tapi ternyata percuma, Alexi melihat semuanya sekarang dia tersenyum seperti pemabuk pedo.

Aku harap rapatnya cepat selesai.

🐺🐺🐺

+Reader POV+

"Dia apa?"

Aku menepati janjiku setelah rapat malam ini sebelum istirahat.

"Carlos melamarku, kenapa kau seterkejut ini Chris?"

Hubunganku dengan Chris bukan kekasih sih, tapi dia atasanku sekaligus patnerku.

Sobat? Yah, macam itu.

Kami selalu bertukar cerita selama ini, awalnya untuk terapi saja lama-lama jadi kebiasaan.

"Kau jawab apa?"

"Aku minta waktu untuk menjawabnya"

"Perasaanmu bagaimana?"

Aku melihat bulan dari jendela.

Bangunan ini steril dan tidak ada zombienya.

"Hampa", aku tidak senang atau apapun. "Kosong saja rasanya, perasaanku mati? Aku tidak tahu, aku hanya bingung harus jawab apa"

Mungkin kesal ya? Aku sendiri tidak yakin.

Berdebar saja tidak.

Apa aku sudah semati ini?

Aku bahkan tidak tahu harus merespon seperti apa saat Carlos mengatakan itu.

Mukanya terlihat putus asa.

A

ku tidak tahu apa yang dialaminya selama aku dianggap mati.

Kenapa dia begitu yakin akan hal itu?

"Apa yang kau rasakan saat dengan Carlos?"

"Aku tak yakin...angry maybe?"

"Lalu...apa yang kau rasakan saat denganku?"

Aku reflek mengalihkan mataku dari rembulan.

Menatap maniknya yang selalu serius itu.

"Warm...", tidak seperti situasi saat ini. "Hatiku serasa hangt saat bersamamu"

Perasaan apa ini aku saja tak yakin.

Karena situasi ini membuatku harus membuang semua perasaan merepotkan.

Terpaksa harus aku korbankan.

Emoati dan simpati hanya akan mempersulit keadaan.

"Kalau begitu aku ada permintaan untukmu"

"Permintaan?", tidak biasanya.

"Sederhana saja, coba kau pastikan perasaanmu terhadapnya dan terhadapku"

"What?"

Harus ya?

"Agar kami siap dan bisa memantapkan hati untuk suatu hal yang buruk"

"Well, i don't think i can do--"

"Harus, agar kami tidak berharap terlalu jauh [y/n]"

Setelah mengatakan hal membingungkan kau mau pergi?

Bagus sekali.

"Hanya itu, agar baik aku, kau dan Carlos tidak menyedal nantinya...pikirkan baik-baik dan perlahan"

"Berapa lama?"

"Aku tidak akan memberimu batas waktu cukup kau bisa memahami perasaanmu saja dengan baik. Setelah itu temui kami secara pribadi, sederhana kan?"

Sederhana pantat kilau zombie?

Bagaimana kalau di antara kita ada yang gugur tanpa tahu perasaanku sebenarnya?

"Aku ada jadwal jaga, kau istirahatlah besok kita bergerak pagi-pagi. Sweet dream [y/n]"

Jangan membuatku semakin bingung dasar otak otot.

Heran aku Claire bisa tahan dengan kakaknya ini.

Btw, apa kabar Claire ya?

Untill The End of The WorldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang