Little Things.

381 82 0
                                    

Jam pulang kantor telah tiba, Lisa merapihkan barang-barangnya dan bersiap untuk pulang.

Saat ia ingin mengajak Winwin pulang, ia lihat Winwin masih sibuk dengan pekerjaannya.

"Win, aku pulang duluan yaa? Kerjaan kamu masih banyak atau ga?" Tanya Lisa yang menghampiri Winwin.

"Iya masih, yauda kamu pulang duluan, hati-hati yaa, udah malem." Winwin bangkit dan mengecup kening Lisa lalu memeluk Lisa sebentar.

"Iyaa, byeee." Ucap Lisa sambil tersenyum kecil.

Senyuman itu membuat ia gemas dengan Lisa.

Lisa berjalan sendirian menuju lift, namun ketika pinty lift akan terbuka, ada yang menepuk bahunya. Kagetnya Lisa bukan main, kaget banget.

"WAAA SIAPA?" Ucapnya berteriak kaget sambil balik badan.

Saat ia tahu itu Doyoung, Lisa langsung memukul pelan bahu Doyoung.

"Ihhh ka oung! Aku kaget tau." Ucap Lisa.

Doyoung hanya tertawa kecil dan mereka pun masuk ke dalam lift.

"Kamu ga pulang bareng Winwin?" Tanya Doy.

"Gaa, Winwin masih banyak kerjaan."

"Ohh gitu, mau aku anter pulang? Udah malem juga, kasian kalo kamu pulang sendiri." Tawar Doy.

Lisa berfikir sebentar lalu mengangguk setuju.

Berjalan menuju parkiran tidak ada obrolan yang di mulai. Mereka berdua hanya diam-diaman.

Sesampainya dimobil Doyoung, Doyoung membukakan pintunya untuk Lisa.

"Makasih ka oungg!"

Doyoung hanya membalas dengan senyuman.

Saat ingin jalan, Lisa meminta untuk tidak usah nyalahin AC dan pakai udara luar saja.

"Huhhh angin malem ini dingin banget ya kaa." Ucap Lisa dan matanya masih memandang langit malam yang begitu indah.

Doyoung melipirkan mobilnya dan mengambil jaketnya yang ada di belakang.

"Pake atau gaboleh buka jendela." Ucap Doyoung, memberikan jaketnya kepada Lisa.

Lisa bingung tapi tetap memakai jaketnya.

"Kaa, kita kemana dulu yuk gitu, aku gamau langsung pulang soalnya aku nanti bosen di rumah sendirian."

Doyoung menoleh. "Mau kemana?"

"Ke tempat yang enak buat makan es krim!"

"Malem-malem es krim, yang lain?"

"Mie cup?"

"Oke boleh, mau makan dimana?"

"Di taman seru ga yaa?"

"Mau coba?"

"Mauuu!!!"

"Oke, beli mie cupnya dulu."

Lisa mengangguk antusias dan Doyoung menjalankan mobilnya menuju mini market.

Setelah sampai di mini market, Doyoung yang keluar dan membeli segala yang di butuhkan, mie nya mereka seduh di mini marketnya langsung. Jadi Doy sengaja mencari mini market yang dekat dengan taman.

Setelah siap semuanya, mereka jalan untuk menuju ke taman yang dekat dengan mini marketnya.

"Aku jadi ingat waktu kita kecil dulu deh kaa!"

Doyoung diam mendengarkan ucapan Lisa.

"Dulu kita sering pake banget main malem keliling komplek sambil makan mie cup satu berdua karena kaka gamau aku banyak-banyak makan mie cup, karena takut aku sakit." Ucap Lisa antusias.

"Iya aku inget, dulu kamu selalu pake baju warna kuning motif kucing kalo aku ajak keliling komplek. Dengan alasan, biar kamu kelihatan karena itu posisinya malem dan gelap."

"IHHH KOK kaka masih ingat aku aja lupaa tau!"

"Aku selalu inget hal kecil tentang kamu sa, salah satunya rasa mie cup favorit kamu dan sendal motif kucing warna putih kamu, yang selalu kamu bilang lucu setiap kamu liat sendal kamu sendiri."

"HAHAHAHA!"

"Nama sendalnya muci." Ucap mereka barengan.

"EHHH? Kaka masih ingat juga???!"

"Aku udah bilang, aku ga pernah lupa hal kecil tentang kamu saa."

"Lucu dehh ya kalau inget masa kecil kitaa!"

Doyoung mengangguk setuju.

Sesampainya disana, mereka langsung duduk dan menikmati mie cup favorit masing-masing.

"Kaka tau ga, kenapa aku suka banget jalan malam-malam?"

"Tau."

"Kenapa cobaa?"

"Karena cuma pada malam hari, kamu bisa merasakan ketenangan yang benar-benar menangkan. Malam emang mengerikan tapi malam juga menenangkan. Ucap kamu di malam September tanggal 9 2005 dimana umur kamu masih 7 tahun. Dengan bijaknya anak umur 5 tahun bilang gitu ke aku."

"Ka doy.... Aku speechless kaka inget se signifikan ituu??" Lisa benar-benar terkejut.

"Aku ga pernah lupa hal sekecil apapun itu Lisa."

"Huhu kaka sweet banget!"

Doyoung terkekeh.

"Tapi kok bisa bener ya kaa, emang jawaban aku ituu, that's why kalo ada masalah sama Winwin, aku pasti nangisnya malam hari."

"Berapa kali dia bikin kamu nangis?"

"Berapa yaaaaa? Lupa aku ka."

"Sebanyak itu ya Lis? Sampe kamu lupa?"

"Ehh emm itu apa emm maksudnya ga gitu kaa, hehe."

"Maksudnya karena ke jarangan, aku sampe lupa."

Doyoung menatap mata Lisa.

"Cuma dari mata kamu, aku tau kamu bohong sa."

"Sa, tolong jangan anggep aku anak kecil yang gabisa membedakan antara kanan dan kiri. Kamu kalo ada apa-apa sama Winwin, tolong bilang ke aku sa. Aku bakal bantu kamu semampu aku, even aku ga mampu, aku bakal mampu-mampuin demi kamu sa."

"Dan, jangan pernah bertahan di kesakitan sa. Kalo udah sakit, jangan di paksa. Pilih antara kamu ninggalin dia atau dia ninggalin kamu atau kalian akhiri secara dua pihak. Jangan bertahan di kesakitan ya sa?"

Lisa meneteskan air matanya dan Doyoung langsung membawa kepala Lisa ke pundaknya. First time ia bisa menangis di pundak seseorang.

"Ka, makasih."

"No need, jagain kamu itu, tugas utama aku sa."

Diam-diam tanpa disadari, Winwin melihat semua itu, Winwin ga marah ke Lisa.

Tapi Winwin marah ke dirinya sendiri.

Winwin baru sadar, dia bisa dapetin Lisa adalah suatu keberuntungan terbesar, tapi dia malah ngebuat Lisa ada di posisi ini.

Winwin sakit melihat cowo lain bisa memahami dan mendengarkan cerita Lisa, namun dirinya yang notabenenya suaminya, tidak bisa apa-apa selain memikirkan mantannya yang jauh lebih buruk dari Lisa.

Wiwin mulai merasa tak pantas untuk Lisa yang bak malaikat, sedangkan Winwin seperti devil yang bisa menghancurkan Lisa kapan saja.

Cepat atau lambat, Winwin akan segera berusaha menerima Lisa di hidupnya dan melupakan mantannya.

TBC.

Oke gatau mau ngomong apaan, jadi yauda vote ya. Sorry bat ini mah soalnya up nya lama banget

Secret Marriage 𖦹WINLIS𖦹Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang