Get Better

477 73 2
                                    

Setelah mie cup mereka habis, Doyoung langsung mengantar Lisa pulang, takut udah di tunggu Winwin Lisanya.

Sampailah mereka di depan gerbang rumah Lisa.

"Aku duluan ya ka, kaka hati-hati di jalan." Ucap Lisa.

Sebelum keluar, Doyoung menahan tangan Lisa.

"Sa, kalau ada apa-apa ngomong ya?"

Lisa bingung tapi ngangguk, terus keluar dan masuk deh kedalem rumah.

Lisa membuka pintu, mencoba melupakan apa yang terjadi tadi.

"Aku pulanggggg!" Teriak Lisa.

Winwin keluar dari kamar dan menghampiri istri kecilnya, ia akan mencoba jujur kepada Lisa.

"Mandi sana sa, abis itu ke kamar ya, aku mau ngomong." Ucap Winwin sambil tersenyum dan mengelus rambut Lisa.

"Okeeee." Lisa menjawab santay padahal sebenarnya dia deg-degan, takut Winwin mengungkapkan sesuatu yang menyakitkan.

Lisa masuk ke kamar mandi langsung merendam diri di bathtub, merilekskan diri sebelum sesuatu yang mengejutkan terjadi.

Lima belas menit kemudian, Lisa keluar dari kamar mandi dan langsung memakai piyamanya.

Lisa menghampiri tas nya dan mengambil handphonenya, lalu melihat pesan dari Doyoung yang memastikan apakah Lisa baik-baik saja, Lisa membalasnya lalu mematikan handphonenya dan duduk di kasur.

Winwin menghela nafas sebelum naik ke atas dan mengungkapkan kebenarannya kepada Lisa, semoga Lisa bisa menerima kenyataannya.

Karena setelah jujur, Winwin janji akan melupakan masa lalunya sepenuhnya dan menempatkan Lisa satu-satunya di hatinya.

Winwin membuka pintu kamar dan melihat Lisa yang duduk di kasur, ia pun menghampirinya.

Lisa menyambut kedatangan Winwin dengan merentangkan kedua tangannya, bermaksudkan mempersilahkan Winwin masuk ke dalam pelukannya.

Winwin langsung memeluk Lisa dengan erat dan menenggelamkan wajahnya di dada Lisa.

Lisa mengusap-usap rambut Winwin dengan lembut. "Tadi mau ngomong apa win?" Tanya Lisa.

"Lisa, maaf," Ucap Winwin.

Lisa bingung, sangat bingung.

"Win? Kenapa? Coba bangun dulu."

Winwin menolak, "aku mau kaya gini aja ngomongnya, tapi tolong, kalo kamu mau marah, marah aja, pukul aku." Ucap Winwin

Lisa hanya mengangguk.

"Sebenernya, dalam 4,5 tahun pernikahan kita, aku masih ada rasa sama mantan aku sa. Aku belum sepenuhnya lupain dia, dan selama sama kamu, aku selalu cari dia di diri kamu."

Lisa terkejut tapi tidak sepenuhnya.

"Sebelum kamu lanjut, aku mau nanya boleh?"

Winwin mengangguk.

"Mantan kamu, orang yang waktu itu ke kantor?"

Winwin mengangguk, lagi.

Lisa tersenyum tapi hatinya menangis, sungguh.

"Tapi sa, aku serius, sangat serius, bakal ilangin dia dari hidup aku dan mulai menggantikannya sama kamu sa, aku mau serius ke kamu aja, ternyata selama 4,5 tahun, rasa sayang aku ke kamu itu nyata sa, bukan ilusi."

Kali ini, Lisa menangis hingga meneteskan air matanya, Winwin pun bangkit dan menenggelamkan wajah Lisa di dadanya. Di perlakukan seperti itu membuat Lisa makin sesenggukan.

"Lisa, maaf, maaf, maaf,"

Lisa hanya bisa menangis, kata-kata Winwin menyakitkan namun ada menyenangkan juga, jadi bingung harus bereaksi gimana.

Lisa mengangkat wajahnya dan menatap kedua mata Winwin, Winwin pun mengelap air mata Lisa.

"Kamu, janji win?"

Winwin mengangguk tanpa ragu.

"Aku di maafin?" Tanya Winwin.

Lisa tersenyum tipis dan mengecup bibir Winwin, lalu mengangguk.

"Berarti, damai kita?"

"Iya winnnnnnnnnnnn." Ucap Lisa sambil tersenyum.

Setelah mendapat jawaban itu, Winwin langsung melumat bibir Lisa dan memulai permainan mereka malam ini.

Lisa membalas lumatan Winwin, dan melingkarkan tangannya di leher Winwin.

Winwin mengangkat Lisa untuk duduk di pangkuannya dan memperdalam lumatan mereka.

Selanjutnya Winwin membuka atasan piyama Lisa dan Lisa hanya mengikuti alur permainan Winwin.

TBC

Dah baikan aja dah, biar keren.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 03, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Secret Marriage 𖦹WINLIS𖦹Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang