4. Shock

1K 130 32
                                    

A/N : pembaca yang baik adalah pembaca yang meninggalkan jejak. Entah itu komen, vote dan follow. Thanks__

_____
______________

-Inget ya. Alurnya maju-mundur.

-Oh, ya. Kalau gue lama update ff ini berarti lagi sibuk sama ff yang lain.

-Lagi ngedit sisterhood yang bentar lagi mau dicetak!!

🍁🍁🍁

Sudah pukul 3 pagi. Dan seperti biasa Jennie belum pulang. Membuat Jisoo khawatir terlebih kakeknya yang kini sedang pergi menitipkannya pada mereka. Jisoo teringat dengan ucapan Irene. Apa jangan-jangan Ia kini berakhir di sebuah hotel? Mereka juga lelah karena baru selesai lembur mengerjakan sesuatu. Tetapi mendadak tersadar saat Jennie belum pulang.

"Sayang, apa tidak ada kabar dari orang-orang suruhanmu itu?"

Membuat Haein memeluk Jisoo ingin menenangkannya yang saat ini sedang gelisah.

"Ada apa? Katakan saja?"

"Jennie tidur di hotel. Dia baik-baik saja, sayang. Kau jangan khawatir."

"Jadi apa yang Wendy katakan pada Irene Unnie benar. Jika Ia selalu tidur di hotel."

"Ia mabuk dan tak mungkin mengemudi. Apa yang salah, Sayang?"

"Sayang, kau tak tahu seperti apa Jennie saat mabuk. Teman prianya bahkan lebih banyak dari pada teman perempuan. Dan aku tak tahu bagaimana kelakuan mereka semua. Baik atau tidak."

"Jennie bukan anak kecil. Ia pasti bisa melindungi dirinya. Jennie_tak semurahan itu, sayang. Percaya'lah. Ia tak akan mungkin melakukan hal aneh seperti yang saat ini kau pikirkan. Dan itu normal. Sebaiknya kita istirahat ya. Aku tak mau kau dan calon anak kita sakit. Besok kita kunjungi Jennie ke rumahnya."

Jisoo hanya mengangguk. Ia berharap pagi segera datang. Agar bisa segera menemui Jennie dan mengintrogasinya. Bagaimanapun Jisoo tak rela jika kenyataannya Jennie memang sering tidur dengan laki-laki saat mabuk parah. Yang artinya Jennie melakukan hal itu diluar kesadarannya. Tentu saja Ia takkan mengingat apapun jika sesuatu terjadi padanya.

.

.

"Jennie! Kau darimana saja semalaman?!"

"Apa sih, Unnie. Pagi-pagi sudah marah-marah? Aku capek. Biarkan aku istirahat dulu."

"Jennie-ya_!"

Ia segera menghilang di balik pintu kamarnya dengan penampilannya yang sedikit berantakan. Jelas saja membuat Jisoo khawatir.

"Biarkan dulu Jisoo-ya. Ada hal penting yang harus kita urus sekarang." Sela Irene dengan wajahnya yang sangat serius.

"Mengenai apa?"

"Mengenai Tuan Kim. Kakeknya Jennie mengalami serangan jantung. Suho sudah pergi sejak pagi ke Jepang untuk memastikannya. Tapi__"

"Tapi apalagi?"

"Ada banyak artikel jahat yang memberitakan Jennie."

Irene menunjukan artikel itu melalui tablet miliknya. Di sana mengatakan jika Jennie tidak pantas meneruskan perusahaan milik keluarganya. Bahkan pergaulan Jennie tidak bagus, Ia selalu mabuk dan berakhir tidur dengan laki-laki di sebuah hotel. Tidak hanya itu, artikel itu juga menampilkan photo dan video Jennie yang sedang berpesta dengan banyak teman laki-lakinya. Tentu saja membuat Irene dan Jisoo sakit kepala. Terlebih kakeknya Jennie jatuh sakit. Mungkin saja Ia juga terkejut karena membaca artikel itu. Irene tak punya pilihan. Ia menghubungi Wendy untuk meminta bantuan.

I Still Remember YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang