✨✨✨
Patah hati lagi?
Kamu tahu dimana letak kesalahanmu?
Kesalahanmu barangkali karena begitu mudah menaruh harapan besar pada seseorang.
Padahal kamu tahu bahwa manusia itu sumber kecewa.~~~
"Apa alasan dokter Bidzar memilih saya? bukankah masih banyak perempuan lain yang lebih baik dari saya?" tanya Ara pada Abidzar yang sedari tadi hanya duduk diam.
Abidzar mendengar pertanyaan wanita itu mendongakkan kepalanya sebentar lalu menatap Ara sambil mengernyitkan dahinya heran, sebab dari sekian banyaknya perempuan yang mengantri ingin dekat dengannya bahkan ingin menjadi istrinya baru kali ini ada perempuan yang menolak lamarannya mentah-mentah didepan matanya sendiri sungguh ini sangat diluar dugaan.
"Kenapa memangnya?"tanya Abidzar balik dengan wajah datarnya.
"Ara itu perempuan biasa dok nggak terlalu cantik bahkan Ara itu masih kayak anak kecil kalau orang lain bilang"ujarnya sambil tersenyum tipis kearah Abidzar.
"Saya tidak menilai kamu dari fisiknya tapi dari akhlaknya, sejak pertama kali kita bertemu Ra, soal cantik semua perempuan tentu cantik tidak ada yang jelek, ciptaan Allah selalu indah termasuk kamu jangan pernah berfikir seperti itu lagi" jelas Abidzar sedikit tidak suka dengan apa yang Ara ucapkan karena perempuan itu merendahkan dirinya sendiri.
Ara hanya tersenyum tipis, Abidzar kembali berbicara
"Memang siapa yang bilang kamu itu kekanak-kanakan justru karena sikapmu yang seperti itu saya suka Ra, mencari istri itu tidak perlu sempurna tapi yang saya nilai dari kamu itu sudah cukup lebih dari sempurna, paham" ujar Abidzar dengan senyuman tipis diwajahnya.Blush
Pipi Ara memerah apa katanya tadi ah sungguh ia ingin menghilang sekarang juga karena kata-kata Abidzar membuatnya melayang, Jujur jika ditanya ini pertama kalinya ada seorang laki-laki yang serius padanya.
Mereka sama-sama terdiam sejenak sampai Abidzar memulai pembicaraannya kembali.
"Ijinkan saya untuk memintamu kepada kedua orang tuamu, bersediakah kamu melengkapi separuh iman saya, menjadi pendamping hidup saya, dan calon ibu dari anak anak saya nanti?" kata Abidzar dengan nada serius.
"Tidak bisakah Abidzar berbicara pelan
Pasti ada yang dengar nantinya" batin Ara sungguh ia malu hari ini."InsyaAllah Ara siap tapi, mintalah kepada yang lebih berhak atas Ara gus nanti setelah lulus wisuda kalau begitu ijin pamit terimakasih sampaikan salam saya pada umma dan abi nggeh Assalamualaikum" ujar Ara buru-buru pergi karena tidak bisa menahan detak jantungnya yang sangat kencang dan ia takut Abidzar akan mendengarnya.
"Tunggu Ra" Panggil Abidzar menahan kepergian Ara.
Masih diambang pintu, Langkah Ara terhenti ketika Abidzar memanggilnya dan ia berbalik menaikkan satu alisnya seakan bertanya"Ada apa lagi?"
"Jangan lupa kirim alamat kamu Ra nanti saya dan keluarga saya akan membicarakan hal ini dan inyaallah kami berkunjung ke rumahmu setelah kamu selesai wisuda" ujar Abidzar diangguki Ara.
"Enggeh gus nanti akan saya kirim sekali lagi syukron Assalamualaikum"
"Waalaikumussalam hati-hati"
Bisakah hari ini ia jadikan hari yang paling bersejarah untuknya ia benar-benar kaget sekaligus senang, mimpi apa Ara semalam dilamar dengan seorang gus sekaligus dokter dan juga dosen ah sungguh perkataan sahabatnya dulu kembali berputar diteliganya bahwa ia pasti akan mendapatkan jodoh yang lebih baik dari Arsya, dan sekarang sudah terbukti. Mungkin.
Jangan lupa vote dan komennya
Btw gimana sama ceritanya sebelumnya maaf karena judulnya diganti dan ngerubah total, jangan lupa vote dan komen.

KAMU SEDANG MEMBACA
Tentang Ara
Fiksi RemajaNamanya Azzura Anastasya Arabela panggilannya Ara gadis cantik,sholehah,pintar dan sudah Menjadi dokter diusianya yang masih muda. Ara dijodohkan oleh kedua orang tuanya dengan lelaki bernama Muhammad Adzam Abidzar yang juga seorang dokter dan juga...