Gempa yang barusaja pulang pun terkejut
"KAK HALI!!!"
×
×
×Bau darah pun bersimbah pekat, bekas tusukan dan pisau masih menjadi bukti bahwa sang sulung baru saja tertusuk diperutnya. Adik ketiganya, gempa, menyadari hal itu. Dengan langkah yang besar, dia mengambil perban dan obat obat antiseptik lainnya.
Jangan pernah berfikir sebuah rumah sakit akan menjemputnya, jelas jelas dia hanya tertusuk ... Tunggu bagaimana dengan ususnya?! Ah lupakan. Kita kembali, saat ini terlihat gempa sedang bersusah payah mengobati luka sang sulung dengan telaten. Adik adik/saudara yang lainnya pun ikut terkejut melihat gempa yang mengobati sang sulung"ITU KAK HALI KENAPA?!" tanya solar yang sontak terkejut. Dan saudara yang lainnya pun seperti thorn, blaze, dan ice terdiam membatu dan sedikit merinding melihat percikan darah yang bersimbah di perut sang kakak
Kau lupa? Thorn esper
"Bagaimana dengan taufan ... Bukankah dia menusukku ..."
Batin halilintar yang didengar oleh thorn"H- hah?! K- kak taufan? ... Tunggu thorn, jangan gegabah! Aku harus bisa memahami kondisi sebelum menuduh" batin thorn sambil melihat ke arah halilintar
"Kak taufan mana?" Tanya ice dengan pelan ke arah halilintar
"Ah ... Dia sepertinya jalan ke halaman" jawab halilintar asal
"Tidak hali, jangan menuduh taufan yang melakukan ini. Tidak mungkin taufan menusukku tanpa sebab" pikir halilintar lebih lanjut
Gempa yang melihat kakak sulungny termenung pun bertanya, "kak, kok tumben diam? Tadi kakak dipanggil sama thorn" ucap gempa
Halilintar yang menyadari itu pun menyudahi lamunannya, dan melihat muka thorn seperti orang yang mengintimidasi pelaku
"Kak hali, thorn dengar teriakan" ucap thorn dengan muka/mimik yang mulai berubah. Lebih tepatnya muka panik dan khawatir yang ia berikan
"Teriakan? Apa maksud thorn" batin solar sambil berjalan mencari titik suara
Alangkah terkejutnya solar ketika mendengar suara pukulan pintu di gudang
Sayup sayup solar mendengar teriakan
T- tolong siapa saja!! Tolong! Ah! Tanganku!
Solar dengan sigap berlari dan menemukan asal suara itu dari gudang
Dan menemukan kakak keduanya didalam gudang, segera ia mendobrak pintu itu dengan kuat
DUBRAK!!
Pintu pun terbuka dan memperlihatkan sosok taufan yang seperti orang ketakutan. Tangannya bersimbah darah karena terkena kayu didalam gudang, mukanya yang pucat karena ketakutan dan bekas air mata karena tangisannya disana
"KAKAK!!!" Kaget solar sambil merangkul kakak keduanya
"S- solar ... T- tanganku .." lirih taufan sambil menangis
"Shhh, tenang. Solar disini kak" ucap solar sambil membawa kakaknya itu ke dalam rumah
"Maaf mengotori baju putihmu" ucap taufan sambil melihat darahnya yang tak kunjung berhenti
Lima elemental yang ada disana pun terkejut melihat dua elemen lain sedang masuk, dengan penampakan satu berdarah dan satunya lagi adik bungsu mereka.
"Ada apa dengan taufan ..." Batin halilintar sambil mendekatinya
"Fan, km knp sampe berdarah?!" Kesalnya sambil menggendong taufan ke kamar birunya
"A- aku disekap digudang ..." Ucap taufan sambil menundukkan kepalanya
"Bukankah taufan menusukku barusan? Sialan kau taufan. Jangan jangan kau hanya berpura pura dan menuangkan cat merah di tanganmu, jelas jelas di gudang aku baru saja membeli cat merah untuk kamarku yang butek" batin halilintar dengan kesal sambil menjatuhkan adiknya di lantai tangga
"Aku paham, sekarang urus dirimu sendiri" ucap halilintar sambil memberikan tatapan benci
A- apa bagaimana bisa?! Bukankah barusan semuanya baik baik saja ... K- kenapa aku jadi begini
Batin taufan dengan posisi yang terdiam
Sontak saudara elemen lainnya ikut membatu, dan berfikir taufanlah yang menusuk kakak mereka. Ditambah mereka berfikir begitu karena halilintar baru saja mengucapkan
"Dasar pembunuh, lain kali jangan berpura pura kau yang terluka parah" ucapnya begitu
Taufan hanya terdiam, dia benar benar tidak bisa apa apa kali ini. Apa sudah banyak bukti yang mengatakan dia bersalah?
"Aku akan memperbaikinya, maafkan aku kak hali ..."
"Walau ini bukan salahku"
"Maaf membuatmu kecewa"
"Maaf membuat kalian semua benci kepadaku
"Sekarang ... Siapa yang peduli padaku?"
- Im Sorry -
-#Taufan"I love you brother, im sorry"
×
×
×00-𝘉𝘦𝘳𝘴𝘢𝘮𝘣𝘶𝘯𝘨-00
KAMU SEDANG MEMBACA
↪IM SORRY - #Taufan
Fanfiction𝘈𝘩 𝘥𝘢𝘴𝘢𝘳 𝘮𝘢𝘯𝘪𝘬 𝘴𝘢𝘧𝘪𝘳, 𝘥𝘪𝘢 𝘵𝘦𝘳𝘵𝘶𝘥𝘶𝘩 𝘥𝘢𝘯 𝘵𝘪𝘥𝘢𝘬 𝘮𝘢𝘶 𝘥𝘪𝘵𝘶𝘥𝘶𝘩. 𝘐𝘯𝘪 𝘣𝘶𝘬𝘢𝘯𝘭𝘢𝘩 𝘴𝘢𝘭𝘢𝘩𝘯𝘺𝘢, 𝘵𝘢𝘱𝘪 𝘬𝘢𝘭𝘪 𝘪𝘯𝘪 𝘴𝘪𝘢𝘱𝘢 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘱𝘦𝘥𝘶𝘭𝘪 𝘱𝘢𝘥𝘢𝘯𝘺𝘢? - #Taufan_angst - - update ti...