[2] - 𝘔𝘢𝘴𝘢 𝘭𝘢𝘭𝘶 :) -

2.1K 119 79
                                    

FLASHBACK-000
Status Tempat = Hutan Hijau Ujung Dunia
Karakter = Taufan & Halilintar
Genre = Sad, mistery, alur mundur
Summary = Masa Lalu penuduhan sang manik safir

×
×
×

"T- tolong aku ugh ..." Erang sang sulung saat goresan pisau mengenai siku dan lengan tangannya

"BANGSAT! JANGAN LUKAIN KAKAK GW" marah taufan yang baru saja masuk ke lokasi kejadian, dimana sang pelaku mengirimkan map untuk menemui kakak sulungnya ini

Ah sial, dia lupa ini bisa jadi jebakan dirinya. Tenangkan saja, mana mungkin manik safir ini lemah untuk menolong sang sulung. Rasa iba mulai memenuhi benaknya saat melihat halilintar/kakak sulungnya itu sudah penuh debu dan lebam biru bekas pertempuran antara sang pelaku dan anak buahnya.
Sialan! Sekarang dengan parahnya pelaku itu menggoreskan pisau belati ke tangan kakak yang ia sayangi itu. "Taufanh ... K- kau kabur saja!!" Ucap Halilintar yang masih memproses apa yang terjadi. "Tidak bisa!! Dasar bajingan tengik?! Lepaskan kakak gw!" Ucap taufan sambil melempar sebuah kotak dominan besi dengan kuat ke arah pelaku. "Sialan" marah taufan sambil mengambil sebuah barang di saku celananya.

"Kuharap ini berhasil" batin taufan sambil menodongkan benda itu kearah pelaku, dan ...

Dor ... DOR DOR DOR CTAKK

Sebuah tembakan yang masih terisi full dengan praktisnya mengeluarkan biji hitam itu, yang mengenai kepala sang pelaku. Halilintar yang melihat adik pertamanya ini hanya ngeri sendiri. Belum pernah adik humorisnya ini mendatangkan sebuah tatapan tajam dan amarah yang tak kunjung selesai

"Dasar lemah, ditembak aja udh pingsan" ucap Taufan sambil menginjak kepala sang pelaku dengan sadis

Darah benar benar memenuhi tanah itu, setelah menembaknya ... Taufan mencincang tubuh pelaku dengan parang anak buah sang pelaku yang sudah melarikan diri duluan. "T- taufan? Kenapa bisa disini?" Tanya kakakku dengan gelagapan. "Bukan urusanmu" jawab Taufan dingin, tidak seperti biasanya. Dan setelah selesai dengan urusan mencincang sang pelaku. Akhirnya sebuah lemparan besar ia berikan, dan pada kisah akhirnya mayat itu tenggelam di sungai

"Maaf kak, aku telat" ucap Taufan sambil melepaskan ikatan yang mengunci tangan kakaknya itu dibelakang pinggang

"Fan, saudara yang lain gmn?" Tanya kakakku dengan nada yang tidak keras seperti biasanya. Aku yakin dirinya pasti lelah setelah menghadapi 5 - 10 anak buah sang pelaku

Andai saja anak buah itu tidak lari, pasti pistol indah milik Taufan ini bisa menjadi sebuah sejarah untuk mengalahkan para idiot itu

"Tenang aja, aku cuma bilang mau ke minimarket" ucap Taufan sambil merangkul kakaknya itu

"Kak? Kuat ga? Mau kugendong?" Tanya Taufan yang iba melihat kakaknya yang terus mengeluarkan suara kesakitan

"G- ga ush ... Nanti ngerepotin" jawab Halilintar yang masih sulit berbicara

"Ga ada penolakan, aku maksa kali ini" kesal Taufan sambil mengangkat kakakknya dan menggendong kakakknya itu dipunggungnya

"Makasih Taufan, kau penyelamat hidupku sebagai sulung 6 bersaudara" gumam halilintar sambil tersenyum tipis melihat adiknya yang masih semangat menggendongnya

↪IM SORRY - #TaufanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang