16: Archer

6 2 0
                                    

"Tidak pernah ada yang sulit, semuanya bisa di pelajari jika kamu mau"

Daniella Dieudonné

Manhattan, New York
Avengers Tower

Daniella, meninggalkan sang kakak dengan seseorang yang mencintai dia. Dia berada di depan menara Avengers. Dia memerlukan teman dan Peter bilang dia bisa ke sini kapan saja dia mau.

Dia berjalan masuk, ketika Jarvis menyambutnya.

"Selamat datang Mrs. Dieudonné"

"Ah, pagi Jarvis. Apa kau melihat di mana Peter?" Tanya Daniella

"Mr. Parker ada di lantai training bersama dengan Mr. Barton"

"Bisakah kau membawa ku ke sana?"

"Tentu saja"

Dia menaiki lift dan menunggu sampai lift berhenti di lantai di tempat di mana Peter dan Clint ada di sana.

Dia berjalan ketika Lift berhenti, dia melihat Clint yang sedang melatih Peter untuk panahan.

"Hi"

Peter memutar kepalanya ke arah Daniella yang berdiri sambil melihat mereka.

"Hi.. Aniella" Kata Peter dengan memerah.

"Selamat pagi Daniella" Kata Clint dengan senyuman.

"Pagi, Clint.."

Agak aneh memanggil Clint tanpa embel embel tuan Barton atau sebagainya.

"Ingin memanah bersama kami?" Tanya Clint.

"Tentu saja. Dulu saat aku masih kecil Niklaus selalu mengajari ku bermain panah bersama Daniel" Kata Daniella

"Wow, aku ingin melihat kemampuan mu" Kata Clint.

"You will see this" Kata Daniella

Dia mengambil panah dan busur dari tangan Peter, dengan tenang, dia mungkin tidak ingin mengejutkan Peter lebih dari seharusnya.

"Fokus bukan" Kata Clint

"Oh, ya aku tau" Kata Daniella

#this are katniss everdeen i know, but she is daniella dieudonné in this story.

#this are katniss everdeen i know, but she is daniella dieudonné in this story

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Daniella mengenai tepat pada sasaran yang di tunjukkan oleh Clint kepadanya.

"Wow, Daniella! Itu sangat keren" Kata Peter

Clint menatap dengan tidak percaya, itu benar-benar sempurna. Tidak pernah ada yang benar-benar berada di tengah pada sasaran dan lurus. Itu adalah hal tergila yang pernah dia lihat, selama karirinya. Dia memang tidak pernah meleset pada sasar tapi ternyata ada yang lebih hebat daripada dirinya sendiri, yang ternyata adalah belahan jiwanya sendiri.

"Ada apa Clint?" Tanya Daniella dengan senyuman.

Ia berusia 21 tahun dan dia bahkan bisa melihat Clint sangat kagum dengan dirinya.

"Itu, aku tidak pernah melihat itu sepanjang hidup ku. Itu benar-benar sempurna" Teriak Clint.

"Thank you, Clint" Kata Daniella dengan senyuman.

Peter ikut tersenyum bersama dengan Daniella.

"Sejak kapan kau belajar panah?" Tanya Clint

"Sekitar usia 7 tahun. Niklaus dan Daniel mengajari ku tentang itu. Mereka cukup dekat dengan ku untuk hal itu. Kami sangat dekat." Kata Daniella

"Benarkah? Mereka saudara saudara yang keren" Kata Peter

"Niklaus adalah dirinya sendiri, apapun yang dia lakukan adalah favorit Nathaniel dan Davina sepanjang tahun sedang Daniel selalu berusaha menjadi anak pertama yang bertanggung jawab, padahal ada Victor di sana. Victor selalu ada dibelakang kami, dia bahkan berusaha menjadi yang terbaik walau tidak diterima" Kata Daniella.

Mereka tidak menyadari Steve dan Natasha masuk ke dalam ruangan training.

"Apa yang terjadi di sini?" Kata Steve

"Kau harus melihat nya kapten, kau belum pernah melihat pemanah sesempurna itu" Kata Clint.

"Maksud mu?"

"Daniella datang dan tuan Barton mengajak nya latihan memanah. Dia lebih hebat dari tuan Barton." Kata Peter dengan semangat.

"Itu hanya hal kecil. Aku terbiasa karena saudara-saudara ku mengajariku itu" Kata Daniella, dia sedikit memerah.

Daniella menjadi gadis lembut di depan belahan jiwanya tapi di belakang dan saat bersama saudari dan saudaranya, dia benar-benar iblis.

"Lihat, dia memerah Cap" Kata Natasha dengan seringan

Yang lain tersenyum, Daniella menggelengkan kepala nya dengan kencang dan tidak ingin cukup peduli dengan hal itu. Dia terlah merasakan bahwa pipinya sangat panas karena kata-kata Peter.

"Diam" Kata Daniella

Dia masih memerah seperti anak labil. Katakan saja, Daniella benar-benar jatuh cinta kepada mereka.

"Apa kau ingin makan siang, кукла?" (doll) Tanya Natasha dengan lembut.

Daniella memerah lagi ketika mendengar julukannya dari Natasha. Dia membalas dengan anggukan, dan Natasha membalas nya dengan senyuman.

"Kalau begitu, mari kita cari Tony dan biarkan dia yang membelikan kita apa yang kita inginkan" Kata Steve

"Aku setuju Cap" Kata Clint

"Aku ikut" Kata Peter.

Daniella hampir tersandung ketika berjalan bersama mereka.

"Hati-hati, ma'am" Kata Steve

"Aku hanya sedikit kehilangan fokus." Kata Daniella dengan sedikit senyum

"Ow.. Kehilangan fokus" Kata Clint dengan menggoda.

"Aku tau itu America ass terbaik yang bisa di lihat" Kata Clint

"Barton!"

"Aku setuju Cap"

Tony muncul di dapur ketika mereka semua masuk, dia sedang ada di sana dengan Morgan dan Pepper.

"Pagi Morgan, Pagi Pepper" Kata Daniella

"Hello Aniella!" Kata Morgan

"Selamat datang, Daniella" Kata Pepper dengan senyuman

"Apa kau ingin makan siang? Kami akan memesan sesuatu sekarang" Kata Tony

"Tentu, aku bisa makan apapun. Aku bukan saudara-saudari ku" Kata Daniella.

"Baiklah, mari kita pesan chess burger dan pizza!!" Teriak Morgan dan Peter bersamaan.

Daniella tersenyum kerena melihat tingkat Morgan dan Peter, begitu juga dengan yang lain.

"I like your smile" Kata Tony berbisik

"Thank man of iron" Kata Daniella sambil tertawa karena melihat Tony

Daniella bukan orang yang mudah tergoda dengan sesuatu atau seseorang, tapi jika itu belahan jiwanya, itu akan menjadi cerita lagi, lagi pula siapa yang tidak ingin dekat dengan Tony Stark atau Pepper Potts, mereka pasangan yang panas kawan.

𝐓𝐡𝐞 𝐋𝐚𝐬𝐭 𝐒𝐨𝐮𝐥𝐦𝐚𝐭𝐞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang