Taehyung nama asli dari pemilik akun V95 menganga tak percaya melihat benda mahal itu ada di tangan pemuda tujuh belas tahun, yang bahkan tidak tahu cara membalas dendam pada mantan kekasihnya.
"Kartu siapa yang kau curi?" tanya V penuh selidik, ia benar-benar mematikan mesin mobil tepat di pinggir jalan. Hanya untuk menginterogasi Jungkook tentang kartu sultan yang ada di tangannya.
"Milikku, tepatnya milik orang tuaku yang gila kerja," sahut Jungkook akhirnya. Ada nada tidak puas saat ia mengatakan itu.
Segalanya memang butuh uang, tapi bukan berarti Jungkook tidak butuh kasih sayang. Seharusnya kedua orang tua Jungkook bisa meluangkan waktu untuknya di sela kesibukan mereka mengurus bisnis. Bukan malah membiarkan Jungkook diurus Wendy yang akhir-akhir ini juga mulai sibuk dengan kehidupan pribadi.
"Kau anak sultan, ya ...." ledek V bersama senyum kotaknya. "Tapi, maaf aku tak mau menodai anak kecil."
"Sudah kubilang, aku bukan anak kecil Paman ... ayolah, bawa aku ke bar. Aku ingin bersenang-senang sebentar. Besok juga libur sekolah!" rengekan Jungkook membuat Taehyung tertawa.
"Oke, tapi kau harus ikut apa kataku. Tidak boleh berbicara dengan orang tak dikenal dan tidak boleh minum minuman beralkohol."
Jungkook menunjukkan jempolnya, mengangguk setuju pada syarat yang diajukan V.
Mereka pun bersama menuju bar tempat V bekerja. Beberapa pegawai yang mengenal V, tidak bisa untuk tidak bertanya tentang sosok Jungkook. Sebab wajah cantik pemuda itu menarik perhatian siapapun yang melihatnya.
"Pacar barumu?" ujar salah satu teman V saat mereka baru masuk ke ruang ganti.
"Bukan." V menjawab singkat, menunjuk kursi untuk ditempati Jungkook yang berada di sudut ruangan. Sementara ia mulai melepas kemeja formalnya berganti dengan kostum desi boy yang hot dan sexy.
Jungkook sama sekali tak menyembunyikan rasa kagumnya. Matanya tak berkedip sama sekali melihat tubuh kecoklatan yang disinari lampu ruangan. Memantulkan kilau alami yang menggairahkan.
Apalagi bahu tegap dan dada bidang yang mengancam siapa pun untuk meneteskan air liur, termasuk Jungkook juga.
"Kau menatapku?" V bertanya pada Jungkook yang masih menganga.
Beruntung teman kerja Taehyung baru saja keluar, menyisakan mereka berdua di sana. Dalam keadaan Taehyung setengah telanjang, dan Jungkook yang terbuai pesona Taehyung hingga hampir tegang.
"Masih tiga puluh menit lagi," V menjatuhkan diri di sofa dekat Jungkook. Mengenakan celana panjang ketat tanpa atasan. Hanya ada tali kulit yang dililitkan antara bahu kanan ke pinggang kirinya.
Like a slave sex, damn he is so sexy. Batin Jungkook memuji.
"Sesuai dengan apa yang kulihat di gambar," celetuk Jungkook, melihat V dari samping dengan air liur yang hampir menetes.
"Jangan membayangkan hal yang aneh-aneh, Boy! Aku memberimu asupan delapan belas plus-plus. Karena kupikir usiamu sudah kepala tiga," sahut Taehyung. Menggelengkan kepala tak percaya ia tertipu oleh seorang bocah. Hanya karena bocah itu memiliki banyak mata uang di tangannya.
Jungkook merengut di kursi, menscrool ponselnya sambil menggerutu. Demi kesucian mata Jungkook. V tidak membiarkan pemuda 17tahun itu ikut ke lantai dansa. Jungkook dipaksa menurut untuk menunggu di ruang ganti bersama segelas es jeruk. Dengan ancaman V akan mengantar Jungkook pulang, jika bocah itu berontak.
Jungkook menikmati waktunya sendirian di ruangan 5x6 meter itu sembari memainkan ponsel, sememtara mulutnya tak henti mengoceh. Ia sebut V terlalu over protektif melebihi Wendy.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Uncle, My Sex Partner (Tamat Di Pdf)
FanficKarena kesepian dan galau setelah putus dari kekasihnya. Jungkook iseng saja mengunduh aplikasi kencan yang kata Jimin, penuh dengan obrolan vulgar bernama Mr. Dating. Jungkook berharap, ia menemukan perempuan yang cantik, sexy, dan tentu murah untu...