Perkosa

6.2K 334 53
                                    

Jungkook ingin bertanya, tapi pria itu langsung memberi kode dengan jari agar Jungkook diam.

Melihat saja apa yang pria dewasa itu lakukan. Menggelitiki lubang Jungkook dengan jarinya yang dingin. Menyibak dengan jari lain kerutan merah muda itu hingga melebar, dan karena jari Taehyung yang berlumuran gel dingin itu berusaha masuk. Lubang Jungkook otomatis menutup. Membuat Taehyung mengumpat dengan suara rendah.

"Oh, shit! Kau sangat sempit, argrrrr!" Berteriak frustasi, karena jari Taehyung sulit bergerak.

Jungkook benar-benar suci tanpa noda. Ia perjaka dan hanya tahu soal hubungan dari tontonan dewasa. Keseluruhan tubuh remaja itu begitu sensitif, saat Taehyung memasuki lubangnya. Benda di depan yang semula terkulai kembali tegak berdiri.

Taehyung ragu untuk melanjutkan ke tahap berikutnya. Karena remaja itu belum pernah diperawani, Taehyung tidak mau mengambil resiko karena neniduri putera konglomerat yang masih 17tahun.

Taehyung menarik jarinya ke luar, menyisakan Jungkook yang sudah terlanjur menganga dengan alat vital yang terlanjur bangun.

"Aku tak ingin merusakmu," ucap Taehyung, sedikit kecewa karena sumpah mati ia ingin menyetubuhi Jungkook malam ini. Tapi fakta bahwa remaja itu belum pernah melakukan hubungan sejauh ini. Membuat Taehyung urung, tak berani mengambil tempat sebagai pelaku pelecehan. Meski dasarnya mereka sama-sama suka.

"V ...." Jungkook memanggil lirih, menahan paha Taehyung yang siap turun.

"Terlalu beresiko, Jeon. Aku tidak ingin dituntut atas pelecehan anak di bawah umur."

"Aku sudah tujuh belas tahun." Jungkook berusaha meyakinkan.

"Tapi tetap saja keluargamu bisa menuntutku atas tindakan asusila," sahut Taehyung lagi. Mulai bergetak turun dari kasur. Meraih tisu di atas nakas untuk mengelap sisa cairan di jarinya.

"Tidak akan ada yang tahu!" Jungkook bangkit dari posisinya, ikut turun dari ranjang mendekati Taehyung yang sudah bersiap pergi ke kamar mandi.

"Bagaimana jika kita abadikan, dan aku akan jelas mengatakan bahwa ini keinginanku."

Jederrrr

Seperti ada kilat yang menyambar, saat Jungkook mengatakan itu semua. Taehyung harap ini benar-benar selesai. Remaja itu terlalu terobsesi padanya, hingga tidak memperhitungkan resiko dan abai terhadap masa depannya sendiri.

"Tuan Muda Jeon, sebaiknya kuantar kau pulang."

Jungkook merengek, mengiba dan menangis seperti balita yang kehabisan susu formula saat Taehyung menyuruhnya bersiap untuk pulang. Sangat bertolak belakang dengan Jungkook lima menit yang lalu, saat menggesekkan alat vitalnya tepat di atas junior Kim dengan smirk nakal dan gerakan binal.

"Aku tidak mau pulang! Titik!"

Jungkook merengut, membalikkan badan menghadap tembok. Tidak mau berbalik lagi dan tidak mau mendengar apapun yang Taehyung ucapkan. Baik itu berupa nasihat, wejangan, atau perintah.

Karena keras kepalanya remaja itu, Taehyung akhirnya mengalah dan memilih tidur di sofa. Memberikan remaja itu sedikit ancaman.

"Jadilah anak baik, tidur dan besok pagi aku akan mengantarmu pulang!"

Taehyung mengambil selimut lain di dalam lemari. Ada satu selimut kecil yang biasa ia gunakan untuk bepergian. Ia membawa satu bantal dan merampas guling yang didekap Jungkook. Karena untuk sebuah alasan, Taehyung tidak bisa tidur tanpa memeluk sesuatu. Guling akan menjadi korbannya hingga pagi.

Jungkook kembali mengoceh, saat Taehyung membawa guling yang ia peluk ke sofa. Tapi, karena di sini ia adalah tamu yang menumpang. Jungkook memilih diam. Dalam hati tetap bersyukur karena tidak dipulangkan, dan bisa tidur di rumah pria yang ia kagumi.

My Uncle, My Sex Partner (Tamat Di Pdf) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang