Tak bisa dipungkiri kali ini Jungkook benar-benar ingin menuangkan sumpah serapah dan keluh kesah yang sudah tertimbun begitu rimbun di dadanya.
Jimin mengantar Jungkook ke tempat V95 dan Jungkook bertemu, di sebuah rumah makan yang jauh sekali dari kota.
Jungkook terpaksa meminta bantuan Jimin, karena tidak ingin melibatkan supir dari keluarga Jeon yang terlalu beresiko.
Jimin tidak keberatan tentunya, ia mendapat upah setimpal atas kesediaannya menjadi tukang ojek dadakan. Tiket pesawat dan penginapan gratis yang bisa ia pakai untuk liburan bersama Yoongi setelah pengumuman kelulusan minggu depan.
Jungkook memasuki kedai sederhana yang ramai dengan orang-orang bercengkrama. Asap meliuk dari kuah hotpot panas di meja. Suara televisi yang menyiarkan gosip KDRT dari artis di negeri seberang mengisi bingarnya ruangan tak ber-ac. Hanya ada beberapa kipas angin yang ditempel di dinding berputar ke kanan ke kiri, seperti mata tetangga yang suka mengamati.
Jungkook mengedarkan pandangan, mencari sosok V95 di antara pengunjung rumah makan. Tapi tak ia dapati pria super tampan itu. Jungkook mulai resah. Apa ia sedang dikibuli oleh calon suami bibinya sendiri?
Jungkook sudah akan marah dan memarahi Taehyung di ponsel, saat seorang perempuan paruh baya mendekatinya.
"Mau pesan apa, Nak?" tanyanya dengan senyum tulus.
Meski pakaiannya sederhana dan ia tidak memakai make up, tapi bisa Jungkook lihat ia begitu cantik natural dengan senyum manis mengembang.
Jungkook memilih duduk dan memesan minuman sambil menunggu Taehyung datang.
Tidak berapa lama, pria yang ia tunggu muncul entah dari mana sebelum pesanan datang. Menepuk bahu Jungkook dari belakang, sekaligus langsung menarik Jungkook bangkit dari kursi.
Jungkook tidak serta merta setuju ia menepis Taehyung yang mencengkram lengannya.
"Ikut aku sebentar, aku akan jelaskan semua di tempat yang lebih sepi!"
Suara Taehyung yang lembut dan dalam, bagai hipnotis yang langsung membuat Jungkook menurut. Melupakan susu hangat dan kentang goreng yang sudah terlanjur ia pesan.
Jungkook mendapati mobil Taehyung berganti, dari semula nissan hari ini memakai hyundai. Rupanya pria itu suka gonta ganti mobil murah, sesuai dengan profesinya.
Mereka berkendara jauh meninggalkan kedai makan melewati pemukiman pedesaan, lalu beranjak ke tepi hutan yang sepi tanpa ada satu pun mobil yang lewat. Hanya ada pepohonan tinggi di sekitar mereka. Dan Jungkook baru sadar setelah mobil berhenti di jalan setapak yang rindang oleh pohon besar.
"Kita tidak salah jalan, kan?" Jungkook mengernyit heran. Melihat tidak ada pemukiman sejauh mata memandang. Bahkan untuk melihat adanya makhluk hidup di sekitar rasanya tidak ada.
Hanya mereka berdua yang kini duduk di mobil tidak saling berbicara untuk beberapa saat. Sampai Taehyung yang melepas dulu sabuk pengamannya.
Bergerak cepat menerjang Jungkook di kursi. Remaja itu belum siap menerima serangan spontan, sehingga tak sempat merespon dengan benar kala bibir Taehyung sudah begitu tak sopannya mendarat di rahang Jungkook. Bersama dengan telapak besar Taehyung yang menutupi separuh dada Jungkook. Meremasnya halus hingga bagian ujung dari dada itu bereaksi, mengeras.
"Lepas, Ahjusi gila!" Jungkook mendorong tubuh Taehyung menjauh, melepas tatapan tajam yang justru terlihat imut di mata pria Kim.
"Kau bisa kena pasal pelecehan anak di bawah umur, dan dikenai sanksi pidana 5tahun penjara!" Jungkook menepis kasar tangan Taehyung di dadanya.
![](https://img.wattpad.com/cover/313578644-288-k901081.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
My Uncle, My Sex Partner (Tamat Di Pdf)
FanficKarena kesepian dan galau setelah putus dari kekasihnya. Jungkook iseng saja mengunduh aplikasi kencan yang kata Jimin, penuh dengan obrolan vulgar bernama Mr. Dating. Jungkook berharap, ia menemukan perempuan yang cantik, sexy, dan tentu murah untu...