♡ Chapter 8 ♡

234 30 7
                                    















Miss me? Sweetie?

─𑄳 ⊹ 𖣁 ˚ ─𑄳─𑄳 ⊹ 𖣁 ˚ ─𑄳─𑄳 ⊹ 𖣁 ˚─𑄳─𑄳

SHO'S POV

Aku, Toro dan (Name) sudah kenal anak ini dari lama.

Bahkan sejak kecil.

"Ngapain senyum-senyum?" Tanyaku, Amu hanya tersenyum lebar lalu menjawab.

"Gapapa, aneh aja liat rambutmu yang tiba-tiba pendek, biasanya gondrong" jawabnya dengan senyum, aku tidak menyadari bahwa jika rambut ku pendek akan menambah kesan ganteng.

Aku yang merasa ingin meng ngode crush- ekhem, maksudnya hanya teman. Aku menatap kearah gadis berparas.. cantik.. bernama (Name), seperti yang aku bilang.

Aku, Toro, Amu, dan (Name) memang sudah berteman sejak kecil.

Yang kutatap, (Name) berbalik menatapku lalu tersenyum dan menjawab

"Kamu ganteng walaupun gondrong kok, tapi kata Amu lumayan bener sih, aneh aja liat rambut kamu jadi pendek, tapi tetep ganteng!" Serunya ceria, entah kenapa ada yang bergemuruh di dalam dadaku, pertanda apa ini?

Aku segera menetralkan debaran kencang di dalam dadaku lalu kembali menatap Amu, entahlah aku merasa sedikit malu melihat (Name).

"Acieeeeeeew pertanda apakah iniii??" Amu malah menjadi mak comblang aku dan (Name), sebenarnya aku sedikit senang sih- ah tidak. APA YANG AKU PIKIRKAN?!.

Dan tanpa kusadari, Toro menatap ku dengan tatapan dingin, seakan tidak menyukai jika Amu menjadi mak comblang aku dan (Name).

Oke², balik lagi ke keadaan sekarang.

Sudah sebulan lebih anak ini tidak masuk sekolah, karena itu aku, Toro dan (Name) setiap hari datang untuk mengajar pelajaran yang kami pelajari selama ini, supaya dia tidak tinggal pelajaran.

"Tebak siapa yang jadi guru baru?" -(Name)

"Siapa?" -Amu

"Si satpam" -Sho

"Gak percaya" -Amu

Di sekolah, hanya kita bertiga yang tau kejadian yang menimpanya.
L
"Teh nya kok rasa kopi?" -Sho

Hari dimana Amu menghilang, ia menjadi korban pelecehan.

Beruntung aku melewati jalan itu sebelum terjadi kejadian yang lebih parah, aku sempat berkelahi dengan sang pelaku tapi dia berhasil lolos.

Karena kejadian itu, kondisi fisik dan mental Amu jadi kacau, dia selalu merasa diawasi dan membuatnya paranoid.

Trauma yang tidak mudah hilang.

Kenapa? Kenapa selalu kejadian ini selalu korban yang menanggung segalanya?

Kebanyakan korban juga disalahkan karena cara berpakaian mereka yang mengundang.

Lalu kenapa? Kenapa mereka yang sudah menjaga dan menutupi diri masih juga menjadi korban?

Sho POV end.

'dunia makin gila' batin Sho yang menyerit kesal.

"Sho lagi mikirin apa sih? Mukanya serius amat" heran Amu yang menatap Sho.

"Tidak, aku hanya memikirkan daging apa yang akan di makan anjing-anjing ku malam ini" -Sho

"Daging buruan" -Sho

"Toro makan mie terus! Nanti ususnya keriting!" Peringat Amu yang menatap Toro "kalo dirumah aku gak boleh makan mie" jawab Toro yang menjeda makan mie sementara Sho mengambil sebagian mie Toro sambil bilang "bagi".

"Aku juga mau" -Amu

"Jangan di sedot" -Toro

"Nyem nyem" -Sho

"Hati-hati keselek hewa-" -(Name)

"Blerghh! Laba-laba nya juga ikut kesedot!" -Amu

Smakh!

"Eugh" - Toro

"Kannn aku bilang apaaa" -(Name)

"Hehehee maaf yaa" -Amu











─𑄳 ⊹ 𖣁 ˚ ─𑄳─𑄳 ⊹ 𖣁 ˚ ─𑄳─𑄳 ⊹ 𖣁 ˚─𑄳─𑄳

Aku capek, up hari ini langsung 3 chap dengan 1 chap di book sebelah

I hope you guys enjoy and see you!

❝Lover!❞ WEE!! X Fem! Reader Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang