CH.1

13.6K 1.5K 393
                                    

Kalau mau lanjut sampai Ending, jangan lupa ramaikan vote + komennya 😘

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kalau mau lanjut sampai Ending, jangan lupa ramaikan vote + komennya 😘

Semua orang tahu, Somi memiliki dua kepala keluarga di dalam rumah megahnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Semua orang tahu, Somi memiliki dua kepala keluarga di dalam rumah megahnya. Papa Jungkook dan Ayah Taehyung. Mereka berdua sama-sama menginjak usia tiga puluh delapan tahun. Masih terhitung muda untuk memiliki anak gadis berusia tujuh belas tahun.

Banyak orang merangkai spekulasi untuk keluarga ini. Mereka bilang, keluarga Somi dibentuk dari sebuah pasangan gay, di mana mereka menyewa rahim seorang perempuan untuk melahirkan Somi. Ada juga yang berpikir kalau Somi diadopsi dari panti asuhan sebab seperti yang kita tahu; pasangan gay tidak bisa menghasilkan seorang anak bersama-sama. Apapun teorinya, mereka selalu membawa istilah gay atau hubungan pria dengan pria di dalamnya.

Sejujurnya sejak dulu, Somi tidak pernah memedulikan cemoohan semacam itu. Ia tidak tahu bagaimana kebenarannya, sebab Papa dan Ayah belum pernah menjelaskan bagaimana keluarga ini terbentuk. Mereka selalu mengganti topik pembicaraan, atau paling tidak berkata, 'Belum saatnya.'

Selama ini, Somi selalu merasa tinggal dalam sebuah naungan keluarga yang hangat. Itu yang memberinya banyak kekuatan untuk tidak cukup peduli pada apa yang dikatakan oleh orang-orang di luar sana.

Papa dan Ayah memang selalu bekerja. Papa Koo adalah seorang arsitek handal. Sementara Ayah Tae mengelola sebuah perusahaan pangan, kebutuhan premier manusia yang tentunya selalu laris dipasaran. Namun kendati begitu, mereka selalu bahu-membahu untuk mengurus Somi dengan baik. Selalu menyempatkan waktu bersama Somi di tengah jadwal padat yang mereka miliki.

Somi ingat betapa asinnya telur dadar yang dimasak Papa Koo saat usianya menginjak lima tahun. Somi ingat dapur di rumahnya pernah nyaris hangus terbakar karena Ayah Tae lupa mematikan kompor saat tengah memasak air.

Papa tidak begitu pandai menata rambut Somi, sehingga gadis itu selalu tampil unik—dengan banyak ikat rambut dan jepit beragam bentuk setiap kali berangkat ke sekolah taman kanak-kanak. Ayah juga tidak begitu terampil dalam menciptakan puisi. Somi pernah ditertawakan oleh teman-teman sekelas saat membacakan puisi yang ia buat bersama Ayah.

My Two Daddies | Lizkook✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang