Jam mengajar telah usai. Namun alih-alih bergegas dan ingin cepat pulang, Somi justru berkata, "Papa tunggu, ya! Giselle menghubungiku! Papa mengobrol dulu saja dengan Miss Hwang!"
Lisa dan Jungkook bahkan belum sempat mengatakan apa-apa, sebab Somi langsung meluncur masuk ke dalam kamar tamu sembari meletakkan ponsel di telinga.
Padahal Giselle belum menghubunginya sama sekali. Alasan itu hanya ia jadikan sebagai alibi, agar Papa dan Miss Hwang bisa mengobrol lebih lama. Kalau ditanya mengapa Somi sangat ingin Lisa menjadi Mamanya di saat masih banyak perempuan yang bisa dijadikan kandidat, jawabannya adalah Somi tidak tahu pasti.
Awalnya memang, ya. Somi bilang Papa dan Miss Hwang akan cocok karena mereka sama-sama memiliki tato. Somi pernah melihat sebagian tato milik Lisa saat wanita itu berada di toilet sekolah tanpa dilapisi jaket.
Namun setelah dipikir-pikir, semakin ia menghabiskan lebih banyak waktu bersama Miss Hwang, semakin ia yakin kalau perempuan itu adalah perempuan yang baik dan mampu menarik perhatian Papa meski secara tak langsung.
Kau pikir Somi sepolos itu saat Papanya berkata sudah membeli rumah ini sejak lama? Tidak. Somi memerhatikan gelagat gugup sang Papa saat mencari alasan. Dan laki-laki itu adalah tipikal orang tua yang selalu menyenangkan anaknya. Setiap kali hendak membeli properti baru, ia selalu meminta pendapat Somi. Bertanya; apakah Somi menyukainya? Apakah Somi ingin sang Papa membelinya?
Membeli rumah baru secara diam-diam untuk membantu seorang wanita. Rasanya baru kali ini Somi melihat Papanya mengerahkan banyak usaha untuk membantu orang lain. Rumah ini bahkan bukan rumah biasa. Ini adalah kondominium mewah dengan keamanan ketat. Dan jelas, harganya sangat mahal.
Somi tidak ingin memaksakan kehendak. Kalau memang Papa dan Miss Hwang sama-sama tak memiliki perasaan spesial dan tak bisa bersama, maka Somi tidak akan memaksa. Namun sebelum keputusan itu dibuat, Somi ingin melakukan beberapa upaya untuk mendekatkan mereka.
Gadis itu kemudian berbaring di atas ranjang, dan mulai menghubungi Giselle.
Di lain sisi, Lisa terjebak dalam situasi yang cukup kaku baginya. Jelas, meski ia sudah bersikap terbuka pada Jungkook, namun ia tetap tidak bisa memerlakukan laki-laki itu seperti seorang teman. Mereka memiliki batas tak kasat mata. Sekat antara seorang guru serta orang tua murid yang kaya raya.
"Lukamu sudah sembuh?" tanya Jungkook. Secangkir kopi yang tadi Lisa sajikan sudah habis ia sesap.
Lisa mengangguk pelan. "Hanya tersisa bekasnya saja."
"Sejauh ini, ia tidak datang menemuimu, 'kan?"
"Tidak. Kurasa, ia bahkan tidak tahu di mana aku tinggal," kata Lisa. "Aku memindahkan barangku saat dini hari. Tidak ada yang tahu aku menempati rumahmu, selain keluargamu."
"Baguslah kalau begitu. Tinggalah di sini selama yang kau mau. Aku sama sekali tidak menuntut uang sewa darimu. Yang terpenting, kau mengajar putriku dengan baik."
KAMU SEDANG MEMBACA
My Two Daddies | Lizkook✔️
Fiksi Penggemar[M] Somi memiliki dua sosok kepala rumah tangga di rumahnya; Papa Jungkook dan Ayah Taehyung. Kini ia mengemban sebuah misi penting, yaitu mencarikan pasangan untuk kedua orang tercintanya tersebut. KET : BUKAN CERITA YAOI/BXB!!! Desain Sampul by bi...