(Name) dan ibunya saling menatap setelah keluar dari ruang kepsek.
Tiba-tiba kuping (name) di jewer lumayan keras oleh ibunya.
"GGRRRRR!"
"SAKIT NYONYA, AMPUNI HAMBA!"
***
"Anak ini bikin malu mamah saja! di sekolah bukannya mencetak prestasi tapi malah mencetak kebodohan" ucap ibu (name) sambil menghela nafas.
"Abisnya si Bagas ngejuhin aku mah, aku kan bingung jadinya. Lagian aku udah pinter, ga usah repot-repot belajar"
"Udah pinter apanya? Tapi bagus lah kalo si ndut udah gak deket-deket kamu lagi"
"Mamah emang nggak setuju sama hubungan kalian"
Perkataan ibunya membuat (name) sedikit emosi.
"KENAPA MAMAH NGGAK MERESTUI HUBUNGAN KAMI?! MAMAH KEJAM!" Pekik (name).
"DUA ORANG BODOH BERSATU ITU BISA MEMBAHAYAKAN MASYARAKAT SEKITAR! MANA ANAK ITU SUKA NGABISIN MAKAN SIANG KITA!"
"Lebih baik kamu sama Aaron aja! setidaknya dia sedikit waras daripada si Bagas" ujar ibu (name) membuat (name) terdiam.
Mereka kembali berdebat dan baru berhenti kala menyadari bahwa ada orang lain tak jauh dari mereka.
Dan orang itu adalah Aaron dan Bagas yang ikut terdiam.
"Ngg-nggak liat, nggak liat" Aaron Dan Bagas berucap berulang kali sambil melakukan hal bodoh yaitu dengan menutupi wajah mereka dan berusaha berjalan menjauh dengan santai seolah tak pernah melihat apapun.
"Nggak liat, nggak liat"
"Kenapa kamu mau temenan sama mereka sih..."
"Aku juga bingung mah..."
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
