2 TAHUN KEMUDIAN
Hari suadah beranjak siang dengan sinar matahari yang sudah lumayan menyorot dengan panas. Aku masih di rumah membuat donat dengan rasa coklat dan cappucino yang selalu menjadi andalanku dalam membuat donat. Entah kenapa aku selalu mahir dan hasilnya terasa enak jika membuat donat dengan rasa coklat dan cappucino. jiika aku membuat donat dengan rasa lain, rasa donat yang aku buat menjadi aneh dan tidak enak.
Hari minggu ini akan aku akan mengunjungi tempat yang Indah menurutku dengan segala pemandangan yang menyejukkan hati dan pikiran
Sebelum aku melanjutkan ceritaku, Kalian pasti penasarankan tentang pernikahanku dengan pria kota itu kan? Kalian juga pasti bertanya-tanya aku sudah punya berapa anak. Tanpa kalian menjelaskan, aku sudah tau jika kalian akan bertanya-tanya tentang itu semua dan Akan aku jawab dengan sejelas-jelasnya.
Tidak ada pernikahan yang aku lakukan dengan laki-laki manapun. Waktu itu setelah aku datang ke rumah Ahmad menanyakan tantang keseriusannya dan kelanjutan hubunganku dengannya. kemudian aku menghadap orang tuaku untuk menolak lamaran itu karena aku tidak suka dan tidak cinta dengan laki-laki itu.
Mereka pun sangat marah dan menolak dengan sadis permintaanku ini. Aku dibentak, dicaki maki , dihina oleh orang tuaku sendiri hingga membuat emosiku ikut naik dan terjadi perdebatan yang tidak bisa diredakan.
Orang tuaku yakin, jika aku menikah ddengan pengusaha itu, hidupku akan bahagia selamanya dan akan mendapatkan apa yang diinginkan dengan mudah. Padahal yang aku inginkan hanya Ahmad seorang. Orang yang sangat aku sayangi dan cintai dengan sepenuh hati, tapi keadaan memaksa untuk aku dan Ahmad saling berhenti mencintai.
Semakin aku menolak permintaan orang tuaku, aku semakin ditindas dan dipaksa mengikuti segala keinginannya. Hingga akhirnya aku memutuskan untuk melarikan diri pergi dari rumah dan tinggal sendiri di kota. orang tuaku yang semakin marah dengan keputusan yang aku ambil, lalu menyuruhku untuk pergi selamanya dan tidak boleh untuk kembali walau untuk sejenak saja.
Kami saling memutuskan hubungan yang membuat semakin lama semakin menjauh. Aku harus kuat menjalani kesendirianku dengan rindu yang menyayat hati. Sedangkan Ahmad pasti dia berpikir aku sudah hidup bahagia dengan laki-laki dari kota itu. karena ternyata orang tuaku telah berbohong dengan warga desa. Mereka mengarang cerita dengan mengatakan jika aku telah melangsungkan pernikahan di kota dengan seorang pengusaha.
Kembali pada ceritaku tadi, Hari ini aku akan menuju ke tempat yang selalu aku rindukan dengan segala kenangan yang selalu berputar dalam kepalaku. Aku membawa satu kotak donat yang telah aku buat tadi, tapi aku hanya membawa donat rasa cappucino dan meninggalkan donat coklat di rumah.
Aku menyusuri jalan indah yang kini menjadi kenangan membahagiakan dan menyakitkan untukku. Jalan yang kini hanya aku lewati di hari minggu sore. yaa, aku melewati jalan menuju tepi sungai yang dulu menjadi tempat bahagiaku dengan Ahmad dan getek yang menjadi tempat bertemuku pertama kali dengan Ahmad.
Aku akan bertemu dengan Ahmad di tepi sungai seperti setiap minggu-minggu sebelumnya dan tanpa sepengetahuannya. Dengan memakai masker dan kacamata hitam aku berjalan menyusuri jalan aagr semua orang desa tidak mengenaliku. Karena aku terlalu malu untuk bertemu orang -orang desa itu dan aku takut jika mereka menanyakan soal pernikahanku yang menjadi kebohongan orang tuaku.
Kedekatannku dengan adik Ahmad yang sekolah di kota membuat kami merecanakan sesuatu yang Ahmad sendiri tidak tau. Setiap hari minggu adik Ahmad akan menuntun Ahmad ke tepi sungai dengan alasan untuk menemaninya menarik getek. Dengan begitu aku bisa menatap dan duduk di sebelah Ahmad untuk waktu yang cukup lama.
Sebenarnya yang merencanakan ini adalah adik Ahmad saja. Mungkin karena dia kasihan melihat aku yang selalu sedih dan murung dengan kesendirian, dia pasti juga sudah kesal selalu aku tanya tentang keadaan Ahmad.
Pertemuanku dengan Ahmad penuh kebisuan yang mencekam diriku. Aku tidak berani berucap atau menjawab pertanyaan Ahmad sekalipun. sehingga sampai sekarang, dia masih tidak tau jika aku selalu menghampirinya di hari minggu sore.
Sesampainya di hadapan Ahmad, aku tidak bisa menahan air mataku.sama seperti setiap minggu yang lalu, aku rapuh melihat Ahmat tanpa bisa menyentuh dan bercakap. Aku ingin sekali memeluknya dan mengatakan semua keluh kesahku selama ini pada dirinya seperti dulu. Aku juga ingin mengatakan bahwa aku sebenarnya takut dengan kesendirian ini. Tidak ada lagi yang menemaniku. Aku ingin mengatakan bahwa aku sangat membutuhkannya untuk menemani setiap hari ku dan aku sangat menyayanginya melebihi segalanya yang aku miliki. Dan aku ingin sekali menepati janjiku untuk menjadi mata untuknya
Hanya tangis yang mengisi pertemuanku dengan Ahmad. Karena semua hubungan ini telah berakhir sejak dua tahun yang lalu. Aku sendiri pun juga tidak tau bagaimana aku dua tahun itu bisa bertahan dengan kesepian ini. Namun, aku selalu berusaha baik-baik saja dan sebisa mungkin tidak aku rasa segala kesedihan ini agar aku bisa bertahan untuk waktu yang lebih lama lagi.
Aku duduk di sampingnya dan memberikan donat cappucino kepadanya. Dia sangat suka sekali dengan donat cappucino buatanku. Dulu ketika aku membuatkan donat cappucino untuknya, dia selalu memuji diriku karena donat buatanku sangat enak tanpa berhenti. Hingga pipiku merah dibuatnya.
Setiap setelah aku memberikan dia donat. Dia selalu bertanya kepada diriku. Kamu siapa? Kenapa kamu mmeberiku donat cappucinno ini? Kenapa kamus selalu ke sini pada hari minggu sore?. Namun semua pertanyaannya tidak pernah aku jawab. aku selalu diam membisu. Karena pasti dia mengenali suaraku. Suara yang dulu sering dia dengar dan mengisi hari-harinya.
Aku takut jika dia mengetahui aku berada dihadapannya lagi, dia akan marah karena dulu aku berjanji tidak akan muncul dihadapannya lagi meski untuk sebentar.
Semua orang ini pergi dari diriku dengan kebencian yang mendalam. Setidaknya aku hanya bisa untuk tidak lagi muncul dihadapan mereka. agar mereka bisa melupakan kebenciannya kepadaku untuk sementara waktu. Sebenarnya aku ingin segera menyelesaikan permasalahn ini semua. Terutama pada orang tuaku dan Ahmad. Aku ingin meminta maaf pada mereka, tapi nyaliku tidak sebesar itu. aku maish takut dan takut walau hanya untuk bertemu saja.
Untuk hatiku, Aku masih menutup hati ku dan tidak tau kapan akan aku buka kembali. Atau bahkan akan aku tutup selamanya dan tidak lagi aku buka untuk pria lainnya. fokus bertahan dlam kesepian ini merupakan tujuan hidupku untuk sekarang. Aku tidak berharap tentang kebahagiaan, aku berharap tentang ketenangan yang menemani hidupku. Agar aku bisa bebas menjalani kehidupan ini tanpa tekanan dan beban yang memberatkan
KAMU SEDANG MEMBACA
Me and Myself
Non-FictionTentang sesuatu yang dulu aku anggap tidak bisa diselesaikan. sampai akhirnya waktu menemaniku melewatinya. Kata dariku bukan ingin membuatmu menangis lebih kencang atau membuatmu keluar dari segala badai. Tapi aku ingin membuatmu menyadari tentang...