Chapter 13

2K 160 11
                                    

MIPB🖤🔪


"Jaga dirimu baik baik menantu" Yuna mencium pipi Ruby dengan gemas.

"Aaa.. dari dulu aku memang ingin anak perempuan" Ujar Yuna sambil memeluk Ruby erat.

Ruby hanya terkekeh. Yuna melirik Victor dari ujung matanya dan terbatuk sedikit. "Ash.. uhuk.. aku akan merasa diberkati, andai ada yang memberiku bayi kecil perempuan"

"Aku bisa memakai wig" Ucap Victor

"Pfffth / Pssst! " Baik Jimi maupun Ayah Victor menyemburkan Coke yang baru saja mereka minum bersamaan.

"Bukan itu maksud ibu!" Yuna menyentakkan kakinya keras.

Victor menatap malas ibunya, sedangkan Ruby entah kenapa menyadari sesuatu yang membuat pipinya memerah.

Dan Yuna melihat hal itu tersenyum lebar ke arah Ruby.

"Ash.. menantu manisku, pasti mengerti maksudku" Ucap Yuna sambil menarik pipi Chubby Ruby.

Sedangkan Victor menghela nafas dan menatap ibunya. "Tidak!"

"Apanya yang tidak!" Balas Yuna sambil menatap tajam putra satu satunya tersebut.

"Aku sudah besar, aku tidak mau punya adik. Apalagi perempuan. Seharusnya Ayah dan Ibu inget umur" ujar Victor

Baik Yuna maupun Ayah Victor wajahnya memerah, dan dengan bersamaan memukul kepala belakang putra tunggal mereka itu.

"Ash.." Victor hanya dapat meringis.
"Apa salahku!"

Yuna memijit kepalanya lelah. Lalu menghadap ke Ruby. "Jelaskan padanya Ruby"

"A-apa!" Tanya Ruby tak menyangka, mendengar saja sudah cukup membuat pipinya memerah, bagaimana dia menjelaskannya pada Victor.

"Ash sudahlah sudahlah, tak usah jelaskan, lakukan saja" Ucap Yuna sambil menepuk bahu Ruby menenangkan.

Itu makin paraah! -batin Ruby menjerit.

"Lakukan apa?" Bingung Victor.

Victor menatap balik Jimi, Ruby, ibunya Yuna, bahkan Ayahnya memberinya tatapan malas.

"Hah.. lakukan apa? Membunuhku(?), kau mau membunuhku Ruby!" Kini Victor menatap kearah Ruby sepenuhnya.

"T-tidak!" Ucap Ruby menggeleng cepat.

"Terus lakukan apa?"

"A..a.. etto.."bagaimana dia menjelaskan pada Victor.

"Sudahlah jangan buat istrimu kesusahan" Ucap Ayah Victor sambil menepuk bahunya.

"Siapa yang bikin dia kesusahan aihs.." ujar Victor tak terima.

"Ya sudah kami berangkat" Baik Yuna maupun ayah Victor masuk kedalam mobil yang kemudia melaju melewati kawasan perumahan elit tersebut.

Disitu Ruby menatap Victor yang memandangnya tak suka. "K-kenapa?"

"Kau mengertikan maksud orang tua ku, sekarang jelaskan apa maksud mereka" Victor bertanya sambil melangkah maju mengikis jarak keduanya.

"I-itu aku..aku.. tak bisa menjelaskannya!" Jawab Ruby dengan wajah memerah.

Kenapa Victor tidak lupa saja akan percakapan tadi. Atau kalau tidak mengabaikannya.

"Kenapa? Kenapa tidak" Tanya Victor terus maju kedepan, membuat Ruby melangkah kebelakang yang berakhir membuatnya terhantam ketembok dibelakang.

"Victor kau.. membuatku takut" Ucap Ruby sambil menahan bahu Victor yang terus maju.

My Idiot Psycho boyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang