Chapter 4

4.2K 338 5
                                    

Ruby menghela nafas

"Darta..."

Victor mendengus dan memalingkan Wajahnya.

"Victor.."

Victor tetap diam.

"Maaf.. " -Ruby memegang kedua ujung telinganya.

"Gak!" -Victor

"Nanti kau bisa sakit"Ucap Rubu

"Emang Hujan bisa Cubit Vi , emang hujan bisa pukul Vi, Vi tidak akan sakit. Hujan gak punya tangan Ruby!, Itu tidak Mungkin, Ruby Ini Pintar tidak Sih?!"

Bentak Victor.

"Tapi Vi_"

"Tau ah!"

Victor memalingkan wajahnya
sambil mengerucutkan bibirnya.

Ruby menghampiri Victor lalu membalikkan tubuhnya menghadap Ruby.

Ruby mengusap pipi Victor Yang Mulai Menangis dan sesegukan.

Ruby jadi ikutan menangis melihatnya dan membawa Kepala pria yang dikenalnya bernama Darta itu bersandar di dadanya.

Ruby memeluk Victor.

"Maafkan Ruby Vi, Ruby hanya tidak ingin Vi Demam"

Victor melepas Pelukan Ruby

"Emang Ruby tau sakit yang dirasakan Vi. Sakit Itu Sedih, dan Vi sedih karna Ruby melarang Vi main Hujan! " -Victor mengusap Air Matanya.

"Tapi Vi--

"Minggir!"

Brakh

Victor menyingkirkan tubuh Ruby kuat

"AgKh .. "

Ruby menyentuh kepalanya yang baru saja terbentur keras ujung meja karna Victor mendorongnya ,Ruby merosot Terjatuh duduk.

Sesuatu terasa mengalir di dahi Ruby dan itu..

Darah.

Ruby melihat Victor yang hanya berdiri didepannya tanpa berusaha sama sekali membantu Ruby.

Ruby berusaha berdiri sambil memegang Meja.

"Aihs Padahal Meja Itu yg Membuat Ruby Luka , Kenapa Ruby memegangnya "ujar Victor

Ruby mendengar apa yang dikatakan Darta, tapi kepala Ruby terasa sangat sakit, gadis itu berjalan ke arah dapur dimana kotak obat berada disana.

Kepala Ruby mulai pusing, dia butuh obat, Sebentar  lagi sedikit lagi Jarak Dapur, Sampai..

Tangan Victor malah menahan pergelangan tangan  ruby dari Belakang.

"Ruby Jangan Mengabaikan Vi ! "Victor

"Vi Kumohon.." -Ruby berusaha melepas tangannya dengan tenaga yang tersisa, dia benar benar butuh obat.

Kepala Ruby sekarang benar benar terasa pusing dan Darta yang terus saja mengoceh Didepannya.

"Ruby mendengarkan Vi tidak Sih!"

Victor mencengkram erat Pergelangan Tangan Ruby.

"A'akh Sakit.. Darta  Aku..

Pandangan Ruby memburam dan-

Brukgh

Ruby jatuh tertidur dilantai. Mata Ruby sempat melihat Darta yang hanya berdiri, sampai semuanya benar benar terlihat gelap.









My Idiot Psycho boyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang