Chapter 7

3.3K 292 33
                                    


Hembusan angin terasa , menerbangkan anak anak rambut di samping ke wajah sang pemilik, mengusik ketenangan, membuatnya sedikit menggerang dan memutuskan untuk bangun, mengerjapkan mata sebentar sebelum kedua mata kucing terbuka perlahan menyesuaikan Cahaya.

Ruby merenggangkan tangannya, tidurnya benar benar pulas dan nyaman, membuat senyum terbit diwajah Chubbynya. Sampai ada keanehan yang membuat Ruby mengerutkan dahi.

"Sejak kapan ada Kipas angin dikamarku?"

Ruby juga beralih menatap sekeliling, "Sejak kapan kamarku berwarna hitam dan merah. Bukannya biru?"

Sampai tatapan Ruby beralih pada punggung terbuka seseorang disampingnya.

Ooh Punggung.

Ruby hanya mengerjap ngerjapkan mata, memalingkan wajah Lalu mengangguk ngangguk kecil sampai..

"Tunggu, Apa., PUNGGUNG!"

Ruby kembali menolehkan kepalanya kesamping, dimana jelas sangat amat jelas terpampang punggung polos disampingnya.

Apa Ruby tengah diculik?,Apakah dia tengah dirumah penculik?, Dan kenapa penculik itu tak memakai atasan!

Buru buru melihat kearah pakaiannya sendiri yang masih.., ah syukurlah lengkap, Ruby menghela nafas lega.

Saat ingin melihat wajah sang penculik, wajah pria itu terbenam sepenuhnya di bantal.

Sekarang apa? Apa? Apa yang harus Ruby lakukan!

Ah Iya tentu Saja kabur! , Ruby mengetuk kepalanya sendiri menyadari kebodohannya.

Buru buru Ruby turun dari kasur dan berlari secepat Mungkin ke pintu. Tapi sial, Pintunya terkunci.
Ruby terus berusaha membukanya, tapi tetap tak bisa.

Ruby menghela nafas kesal. Tapi tentu Ruby tak akan Pasrah begitu saja, setidaknya dia....

MEMBERI PELAJARAN PADA PENCULIKNYAA!!!!.

Ruby kembali mendekat kearah kasur itu kembali, meraih sebuah Bantal dan mengangkatnya tinggi tinggi. Bersiap memberikan pukulan terkuatnya. Ruby mengambil nafas dan membuang Perlahan. Dan memberi aba aba kedirinya sendiri




Satu





Dua







Tiga.. Kurang









Tiga otw









Dan...









TIiiiiGAaa-

" Eenggh~ "

Astaga! , Tepat hampir tinggal se senti saja bantal itu akan Mendarat di wajah sang Penculik. Ruby merutuki dirinya sendiri Yang Malah takut dan Menutup matanya erat.

Ternyata Tak semudah Yang dibayangkan huhu hu.. (╥_╥)

Ruby menghentikan gerakannya seketika karna mendengar erangan pria itu.

Padahal Ruby yakin orang itu telah berpaling dan Pasti menunjukkan Wajahnya.

"Ruby sekarang yang perlu kau lakukan adalah hanya membuka matamu. Dan lihat siapa pelakunya" itu yang Ruby lontarkan pada dirinya sendiri.

Tapi tak semudah Yang dikatan, Ruby masih menutup matanya erat saat ini, ini membuatnya gugup, bahkan menelan ludah rasanya sangat berat sekarang.

Ayolah Ruby beranilah! , rutuk Ruby.

Ruby menghela nafas, lalu membuka Matanya perlahan dan..

Ruby Membulatkan Matanya Terkejut, Astaga!

My Idiot Psycho boyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang