Selamat Membaca 😊
----
Jam olahraga dilakukan di pagi hari di jam pertama. Seperti yang Hyun Soo katakan, jam olahraga kali ini akan digabung dengan kelas lain. Hyun Soo tidak tahu akan digabung dengan kelas yang mana.Kelasnya telah berbaris di gedung olahraga, tak lama kelas gabungan masuk ke dalam gedung olahraga. Hyun Soo tak menoleh, ia sibuk mengikat rambut pendeknya.
Kelas gabungan itu adalah kelas Jaehyun. Laki-laki juga baru tahu kalau itu adalah kelas Hyun Soo. Agar bisa dekat dengan Hyun Soo, Jaehyun berjalan mendahului temannya yang hendak berbaris di dekat Hyun Soo.
"Maaf maaf," bisik Jaehyun, sedangkan teman sekelasnya sedikit tidak suka, tapi tidak menghiraukan itu.
Jaehyun sedikit menoleh laly melirik Hyun Soo. Aroma jeruk menyeruak dari Hyun Soo. Jaehyun tidak menyangka bisa berdiri berdampingan dengan Hyun Soo.
"Pagi ini kita akan berlatih basket. Kelas 3-1 akan melawan kelas 3-2. Kalian bisa membentuk tim sesuai dengan peraturan."
"Iya, Pak!"
"Hei, kamu sudah tidak mimisan lagi?" ucap Hyun Soo yang tiba-tiba bertanya pada Jaehyun.
"Ah i-iya." Jaehyun tampak gugup.
"Semangat ya main basketnya," ujar Hyun Soo memberikan semangat. Tangan kanan Hyun Soo terlihat menepuk bahu Jaehyun.
Jaehyun diam membeku. Tidak menyangka akan mendapatkan semangat dari Hyun Soo.
Bugh ...!
"Ayo main," ajak teman sekelas Jaehyun yang menyadarkannya dari rasa bekunya.
Awalnya Jaehyun tidak semangat jika disuruh olehraga, karena jika kelelahan, Jaehyun akan mudah sakit. Sekarang semangatnya mulai tumbuh, sebab ada Hyun Soo di sana.
Tim laki-laki bermain terlebih dahulu, sedangkan tim yang perempuan duduk menyaksikan. Jaehyun ikut bermain, tapi ia tidak berani ketika bola datang ke arahnya.
Alhasil Jaehyun hanya menghindari bola sembari menunjukkan memberikan senyuman canggung. Sorakan yang mencibir pun terdengar dari kelas Hyun Soo.
"Jaehyun, apa yang kamu lakukan? Tangkap bolanya dan masukkan kedalam ring!"
"Lakukan dengan benar, Jung Jaehyun!" seru guru olahraga.
Jaehyun kembali menerima bola dan ditugaskan untuk memasukkan bola, tapi Jaehyun malah gagal memasukkannya. Dengan begitu, teman-temannya sedikit kesal padanya.
"Kalau kamu tidak bisa bermain, lebih baik istirahat saja. Dasar merepotkan," ujar Doyoung si ketua kelas.
Jaehyuh menoleh ke arah Hyun Soo. Ternyata gadis itu tengah memberinya semangat. Hal itu membuat Jaehyun kembali bersemangat dan akan mencetak angka untuk Hyun Soo.
"Hyun Soo."
"Ah, Taeyong. Ada apa?"
"Aku belikan minuman rasa jeruk untukmu. Tadi ini sudah aku beri bubuk."
"Ha, bubuk apa?"
Taeyong mendekati sisi kepala Hyun Soo. "Bubuk cinta. Minumlah," bisiknya.
"Iissh, menggombal terus. Aku kenyang dengan kata-katamu. Ini jam pelajaran, jangan keluar-keluar kelas."
"Aku izin ke toilet. Tapi tenang, minuman ini asli jeruk, bukan air kencing."
"Akan kubunuh kamu."
Taeyong tertawa lirih. "Aku kembali ke dalam kelas. Semangat ya," pungkas Jaehyun seraya mengusap kepala Hyun Soo lembut. Setelah itu Taeyong pergi meninggalkan Hyun Soo.