Selamat Membaca 😊
----
Wajahnya begitu lesu, tatapannya kosong. Kedua tangan ibunya masih melingkar di satu tangannya. Taeyong menoleh lalu tersenyum tipis pada ibunya.Ibunya terlihat bahagia, karena setelah ini ia akan bertemu dengan semuai yang sudah sekian lama tidak ditemui. Berbeda dengannya yang merasakan sedih harus meninggalkan Hyun Soo.
Seorang pria menyuruh ibu Lee untuk berjalan lebih dulu, meninggalkan Taeyong yang masih ingin duduk di bangku panjang itu.
Ibu Lee tersenyum pada pria itu. "Taeyong, Ibu masuk ke pesawat dulu, jangan lama-lama."
"Iya," jawab Taeyong.
"Sebentar lagi pesawat akan lepas landas, mau sampai kapan kamu di sini?" tanya Na Ri.
"Aku harus jawab apa? Haruskah aku jawab kalau aku berat untuk meninggalkan Hyun Soo?"
"Sudah pasti kamu merasakan itu."
"Kalau sudah tahu, kenapa bertanya? Buang-buang waktu," ujar Taeyong yang cukup sinis pada Na Ri.
Sejurus kemudian Taeyong bangkit dari duduknya. Kakinya belum melangkah, rasanya berat sekali, masih ada gadis yang sangat ia cintai. Namun, wanita paruh baya yang ia panggil ibu itu tengah berbahagia atas keputusannya meninggalkan Hyun Soo.
"Kalau kamu masih ingin di sini, aku akan menyuruh patugas maskapai untuk menunda perbangan," ucap Na Ri.
"Tidak perlu mengorbankan banyak orang hanya untuk perasaanku. Jangan pernah peduli padaku, karena akupun juga tidak akan peduli padamu," ujar Taeyong.
"Aku ke toilet dulu," pungkas Taeyong dengan dinginnya.
Na Ri dengan sabarnya menghadapi sikap Taeyong, ia pun duduk di bangku panjang yang semula di tempati oleh Taeyong.
Sementara Taeyong mencari petugas yang ada di bandara itu. Satu petugas kebersihan yang tengah membersihkan tong sampah dihampiri oleh Taeyong.
"Permisi, Paman, bolehkah saya meminta bantuan pada Paman?"
"Iya, Nak, mau minta tolong apa?"
Taeyong tampak merogoh saku jaketnya dan mengelurkan sebuah surat, lalu ia memberikannya pada petugas kebersihan tadi.
"Saya minta tolong pada Paman, karena saya tidak tahu harus minta tolong pada siapa lagi ...."
"Tolong berikan surat ini kepada Choi Hyun Soo, ini adalah alamat lengkapnya dan ini uang untuk Paman."
"Mungkin Paman bisa memberikan surat ini, tapi ini uangnya sangat banyak, Paman tidak bisa menerimanya."
"Tidak perlu seperti itu, Paman. Ayah saya orang kaya, tidak perlu khawatir."
Padahal Taeyong bisa mendapatkan yang tersebut karena berhasil mencuri dari dompet milik pengawal ibunya ketika di rumah Seo Yo tadi.
"Baiklah, Paman akan berusaha untuk menyampaikan surat ini."
"Terima kasih, Paman."
Lantas Taeyong pun membungkukkan badannya. Selepas itu Taeyong bergegas pergi untuk menyusul ibunya. Dengan air mata yang mulai jatuh, Taeyong menguatkan dirinya untuk meninggalkan Hyun Soo.
Jaga dirimu baik-baik, suatu saat aku akan kembali dan akan membawamu pergi jauh bersamaku, batin Taeyong.
Setelah ini Taeyong akan ikut pergi bersama Na Ri. Taeyong belum tahu ke mana ia akan pergi setelah ini. Yang paling penting, nama Hyun Soo akan ikut ke mana pun ia pergi.