Selamat Membaca 😊
----
Tak menentu karena dua perasaan sekaligus, rindu dan kecewa, membuat Hyun Soo ingin meluapkan itu, tapi tidak bisa melakukan apa-apa. Yang ada hanya berjalan di malam minggu yang ramai, tapi sepi bagi Hyun Soo.
Hyun Soo terus berjalan menyusuri trotoar seorang diri, berbeda dengan beberapa orang yang berjalan berpasangan. Hyun Soo mencoba tidak peduli dengan kesendiriannya. Tetap berjalan, hingga menemukan sebuah minimarket.
Perutnya lapar, Hyun Soo pikir dengan memakan mie instan akan sedikit membantunya. Tempat terang itu menyediakan banyak jenis mie dan Hyun Soo membeli rasa mie yang paling pedas dari level yang biasa ia makan.
"Kari ayam ... kesukaan Taeyong, tapi aku tidak suka. Apakah ini juga termasuk tanda kalau kita tidak berjodoh?"
"Mungkin aku harus memilih apa yang Taeyong suka, semoga kari ayam tidak terlalu buruk."
Tidak terdengar seru, ucapan itu hanya didengar oleh Hyun Soo saja. Setelah memilih rasa kari ayam paling pedas, Hyun Soo segera membayar dan memulai membuka dan menuangkan air panas kedalamnya.
Sembari menunggu mienya jadi, Hyun Soo keluar dan duduk di meja yang memang disedikan oleh pemilik tokonya. Sambil menyangga dagu, Hyun Soo terus memikirkan Taeyong.
"Pasti akan terasa berat jika aku tidak bersama Taeyong. Kita sudah saling mencintai."
"Ah ... rasanya ingin hilang ingatan tentang ini dan aku bisa kembali lagi bersama Taeyong," lirih Hyun Soo seperti orang frustrasi.
Aroma kurang sedap tercium, menguar dari mie yang telah jadi. Muncul ragu ketika hendak memakannya, tapi Hyun Soo ingin terbiasa dengan hal yang disukai Taeyong, walau ia tak suka. Hyun Soo hanya ingin merasa sama dengan Taeyong.
Tanpa meniup atau menarik napas, Hyun Soo segera memasukkan satu suapan besar mie kedalam mulutnya. Dengan mata yang terpejam, Hyun Soo mengunyah mie, meski rasa kari ayam itu ingin dimuntahkan.
Sesuap mie itu sudah bisa Hyun Soo kunyah dan ia telan sedikit sulit. Rasa pedas tak Hyun Soo hiraukan, terus saja Hyun Soo menyantap lagi. Kari ayam yang baginya tidak enak itu terus saja dipaksa untuk dikunyah.
Hyun Soo membuat gestur hendak muntah, tapi kembali ditahan, sampai air matanya keluar. Sekali lagi, Hyun Soo menelannya. Sejenak Hyun Soo menarik napas untuk menghilangkan rasa pedas itu.
"Minumlah, kari ayam level ini tidak cocok kamu yang manis," ujar seseorang sembari memberikan minuman.
Hyun Soo terkejut ketika melihat Taeyong berada di hadapannya, duduk di depannya sembari mengeluarkan tisu dari dalam tasnya. Menyentuh bibir Hyun Soo yang terdapat kuah mie. Tampak merah bibir Hyun Soo.
"Mulai suka sama kari ayam? Biasanya sukanya ayam bawang," ucap Taeyong seraya membuka penutup minuman tadi.
"Minum dulu," suruhnya.
Taeyong tidak merayu, tapi Hyun Soo luluh begitu saja. Meminum minuman tadi sampai tandas.
"Cuma ingin sama dengammu," balas Hyun Soo dengan nada yang sedikit kesal.
Sejurus kemudian Hyun Soo hendak memakan mie itu kembali, tapi dengan sigap Taeyong memegang cup mie yang sama dengan Hyun Soo. Hyun Soo terdiam dan menatap tangan Taeyong cukup lekat.
"Ada apa? Kamu terlihat aneh. Jelaskan padaku, aku tidak tahu kesalahanku. Sebutkan agar aku bisa minta maaf," ucap Taeyong.
"Sebenarnya ini sedikit memalukan menurutku."
"Maksudmu?"
"Kamu percaya dengan permainan yang sedang dilakukan banyak orang di negara ini?" tanya Hyun Soo.
