Di beberapa jalan yang kulalui, ada kamu di ujungnya.
Kini aku penasaran pada sesuatu.
Akankah ada kamu di titik akhir setelah aku mengelilingi dunia?
🔥"Maaf," kata Fayre dengan wajah memerah.
Nevan membelai rahang gadis itu, tersenyum, lalu menjejalkan tisu di tangan Fayre. Sudah sejauh ini, Fayre tidak bisa lagi memakai alasan malu untuk membersihkan cairannya di hadapan Nevan. Bagusnya, laki-laki itu sama sekali tak melirik ke bagian bawah Fayre, ia hanya menatap wajah gadis di hadapannya. Setidaknya Fayre masih bisa menatap laki-laki itu walau dadanya terbakar setelah apa yang terjadi tadi.
"Kenapa minta maaf? Aku senang membantumu."
"Aku tidak akan mengulanginya. Besok-besok aku akan mengurung diri di kamar agar tidak merepotkanmu seperti tadi lagi," Fayre berkata sungguh-sungguh.
Sepertinya setelah ini ia akan membuat pengakuan dosa pada Tuhan sambil menyumpahi diri untuk tidak melakukannya lagi.
"Aku bisa melakukan hal yang lebih, asalkan kamu benar-benar menginginkannya."
Dahi Fayre mengerut. Sejenak ia teralihkan karena Nevan mengambil tisu bekas itu, lalu membantu Fayre turun.
Astaga!
Fayre mendapat perlakuan yang tidak pernah ia duga. Ia sangat suka seseorang memperhatikan hal-hal kecil untuk dirinya.
"Jangan khawatir, aku tahu yang barusan hanyalah hiburan. Untuk itu aku tidak mencuri kesempatan. Tapi," Nevan tersenyum dan mencondongkan wajah, "aku akan melakukannya jika kamu mau dan hubungan di antara kita benar-benar jelas."
Perasaan Fayre campur aduk saat ini. Nevan sangat pandai membuat Fayre lupa diri dan merasa tidak bersalah setelah memanfaatkan laki-laki itu barusan. Namun, Fayre tahu bahwa apa yang Nevan katakan tidak akan terjadi. Setelah ini pun gadis itu akan berusaha untuk tidak berinteraksi lagi dengan Nevan. Semua hal yang terjadi di antara ia dan Nevan selalu saja tidak terduga dan Fayre merasa itu adalah sesuatu yang harus dihentikan.
"Maaf mengecewakan. Tapi aku merasa sangat cukup dengan yang tadi."
Karena Nevan lebih tinggi dari Fayre, gadis itu harus berjinjit saat memberikan sebuah kecupan di rahang.
"Terima kasih."
Fayre berlalu ke kamar Nevan untuk membersihkan diri, sedangkan Nevan memegangi rahangnya dengan senyum mengembang perlahan. Ia makin tertarik dengan gadis itu.
Gadis itu belum kembali saat ponsel dari dalam tasnya berdering. Nevan hanya menatap tas hitam itu, lalu menyibukkan diri dengan ponsel. Ketika Fayre muncul, ponselnya berdering lagi. Dan Nevan hanya diam ketika gadis berkemeja putih itu menjawab panggilan seseorang.
"Aku tidak ada di rumah, Rainer."
"Sekarang sedang hujan dan kamu berkeliaran?"
"Ayolah, aku sudah dewasa."
Fayre mengambil posisi duduk di sebelah Nevan, terlihat santai saat ia mulai menikmatinya, lalu memberi acungan jempol pada laki-laki itu. Lagi, Nevan tersenyum melihat Fayre.
"Di mana? Aku akan mencarimu. Kamu sudah makan?"
"Aku sedang makan."
"Dengan siapa?"
"Astaga, Rainer. Jangan terlalu sensitif pada kehidupanku. Urusi saja kekasihmu dan temannya itu."
"Aku sudah mengakhiri hubungan dengannya, Liam juga. Dan Fayre, aku berhak mengkhawatirkanmu setelah pernikahan itu batal."
KAMU SEDANG MEMBACA
Duda Blok Sebelah
Roman d'amourAndreas sering beralasan sibuk sehingga tidak memiliki waktu untuk Fayre. Namun, gadis itu tahu kepercayaannya sedang dipermainkan dan ia tetap memilih bertahan. Di hari Fayre akan mengubah status menjadi seorang istri, segalanya menjadi kacau. Fay...