zosan Tada no tomodachi

9. Holding on to jealousy

🥀

Ada suara yang mengganggu sanji di balkon kantor, ya.. Zoro dan hiyori sedang melakukan hal.. 'itu di sofa

Sanji hanya menghisap sebatang rokok
Di balkon mendengar suara desah hiyori ia hanya diam saja

"Aah ~ zoro-sama fasterh~ " desah hiyori menyelimuti ruangan tersebut
'Ch, lebih bagus desah ku daripada si asisten sialan itu ' batin sanji

Zoro hanya menikmati desah hiyori tanpa sadar bahwa sanji sedang merokok

"Hah katanya sih akan menghukum ku.. Tapi yakali menghukum saat sedang melakukan hal itu dengan orang lain" ucap sanji pelan dan Zoro tidak bisa mendengar itu karena saat ia bilang seperti itu desah hiyori semakin besar

Sanji tidak bisa melihat ke belakang sama sekali perasaan takut menyelimuti dirinya /jijik

Dan sanji duduk di tepi pegangan ya sanji tidak takut sama ketinggian sama sekali kebayang ga sih lantai 17 setinggi apa? Sanji tidak memiliki alasan untuk tidak takut ketinggian

Sanji merasa bosan dia hanya menatap langit

" haah hah haah " hela dua sejoli di sofa saat sudah siap

Mereka pun menggunakan baju Zoro melihat ke arah sanji, ia merokok dan lebih kagetnya Zoro melihat sanji duduk di pegangan /penghalang balkon agar tidak jatuh

"Sanji! " teriak Zoro khawatir

"Hm? " sanji tersadar dan menoleh saat ia mengingat masa lalunya.

"Zoro-samah arigatou" ucap hiyori ingin di peduli kan juga

"Gatel" batin sanji akhirnya membuang rokoknya dan turun ke teras

"Kau tidak apa apa kan? " ucap zoro khawatir berlari menuju sanji
"Kalau aku kenapa napa gw udah mati sih " balas sanji

'ihh kenapa temannya lebih dipeduliin sih daripada calon istrinya ' batin hiyori ngarang

" oh ya san gw sama hiyori mau ke hotel kau disini aja daripada jadi nyamuk " ucap zoro ternyata mereka bukan sudah selesai namun pindah tempat

"Hm.. Ya deh " sebenarnya sanji sudah lelah melihat zoro ia mending sendiri

Zoro akhirnya meninggalkan sanji sendiri di kantor, dan menggandeng hiyori untuk pergi ke hotel yang tidak jauh dari sana, tanpa mengucapkan selamat tinggal kepada sanji

Sanji duduk di kursi bos dan melihat kertas yang menumpuk , sanji melihat kertas itu satu persatu , dia melihat biodata dirinya sanji ketakutan ternyata sanji selama ini di perhatikan, melihat ada fotonya disitu

"What the Fu*k! Anjim gw ganteng banget pantes banyak yang suka " ucap sanji cengengesan

"Well lebih tepatnya aku diteror , sekarang aku merasa terjebak apa ini aku di P3Rk0s4, siksa, hukum, dilarang menelfon ayahku sendiri.. Jika dia benar benar cinta kenapaa, kenapa dia melakukan itu depan mataku... Oh pantas saja dia tidak masalah jika aku memiliki pacar dia sendiri playboy " sanji berkata sendiri diruangan yang sepi itu

"Hiks.. Sanji kenapa nangis sih! Gaboleh nangis gaboleh cengeng Sanji itu laki laki... " ucap sanji menatap tangannya

"Ibu bilang kalau aku anak yang sempurna dari saudara saudara ku.. Hanya karena aku memiliki hati aku dibilang produk gagal, salah banget mau hidup normal doang padahal " entah kenapa sanji flashback masa kecilnya

'Hmm kenapa zoro bilang dia ga kenal aku yah?.. , ah paling dia lupa.. ' sanji masih menangis

" Now what Should I do?" ucapnya melihat sekeliling kantor, melihat ke meja ia melihat ada hape miliknya mungkin dia bisa menelpon ayahnya

/ngiing~... Ngiing~...

"Sanji! Kau dimana? " ucap zeff dibalik telefon

"Maaf tidak mengangkat telfon dari kemarin hp ku lowbet " balas sanji

"Itu tidak penting sekarang, yang penting apa kau baik baik saja dimana keberadaan mu? " zeff terdengar hampir menangis

"Yah.. Aku tidak apa apa kemarin aku dibawa pergi oleh seseorang, namun saat di tengah jalan aku melawan orang itu, lalu ia memukul ku balik, aku sangat pusing saat itu aku melihat ada orang lain yang menghampiri ku dan orang yang menculik ku kabur dan aku pingsan
Saat aku terbangun aku dibantu oleh seseorang yang bernama roronoa zoro aku sekarang tidak apa apa , HP ku juga baru selesai di cas "

"Syukur lah kau tidak apa apa aku sangat khawatir kau akan diculik dan tidak kembali " ucap zeff terdengar suara tangisan dibalik telepon

" bisakah aku berbicara dengan orang yang membantu mu? " lanjut zeff

"Ehh itu dia sedang pergi berbelanja kebutuhan rumah " balas sanji

" ah baiklah kapan kau akan pulang? " tanya zeff

"Mungkin saat dia kembali ke rumah" balas sanji

"Baiklah bocah sialan kau membuat ku khawatir tadi " ucap zeff

"Hehehe ya sudah bye " sanji mengakhiri telepon nya

"Aku bersyukur bisa bersama ayah yang baik kepada ku teman teman yang baik, walau ayahku nyebelin dia juga memiliki tanggung jawab nya sendiri " sanji akhirnya mengerti kalau dia anak yang beruntung

Sanji terpaksa berbohong agar zoro tidak perlu mencari alasan atau mengaku Apa yang terjadi sebenarnya , ia harap bisa selalu dengan sahabat nya itu

🥀TBC💐