15. Disease

265 32 0
                                    

"Ugh... N-nami.. San. " sanji membuka matanya dia berada di ruangan asing mencoba melihat sekeliling wajahnya penuh perban

Sanji mendengar suara dengkuran wanita, ya ia melihat nami tertidur sambil duduk , sanji tersenyum tipis

Sanji tidak berniat untuk membangunkannya , wanita disamping nya seperti kelelahan

Tidak lama ada orang yang membuka pintu dengan perlahan , yap itu Usopp dan Chopper tentunya Usopp membawa beberapa makanan

"Sanji!! Yokattaa~ haahaa " Chopper memeluk sanji kegirangan sanji akhirnya sadar , ia menaruh jari telunjuk nya di mulut

"Shh~ " sanji sedikit tertawa , Chopper yang mengerti menutup mulutnya

"Yokattah~ " bisik Chopper lalu tertawa

"Whoa sanji kau akhirnya sadar apa yang terjadi denganmu?, sampai sampai banyak darah yang keluar " ucap Usopp khawatir

"entahlah aku tidak tau harus darimana" ia tersenyum lalu menatap nami dengan sedih

"Apa yang terjadi dengan nami? Dia terlihat kelelahan" tanya sanji

" nami melihat kondisi mu dengan panik ia juga hampir ikutan pingsan, namun dia langsung menelpon Chopper sebagai dokter di rumah sakit ini " jelas Usopp

" sanji-kun! apa yang terjadi denganmu" nami terbangun dengan panik melihat sanji yang berada didepan nya sekarang

" maafkan aku nami san karena ku kau kerepotan hingga kelelahan " jawab sanji mengelus muka nami yang panik. Mencoba menenangkan

"Tenang saja dia sudah mendingan, tapi sanji... Kau mendapatkan hal yang buruk" ucap Chopper yang tadinya tenang menjadi musam dengan mata berair

" kenapa wajahmu begitu? Apa terjadi sesuatu yang serius!? " tanya nami yang melihat Chopper menahan air mata nya

"Hikss.. Sanji. S-sanji terkena kanker paru-paru hikss " Chopper menatap sanji yang terdiam

"HAH! K-kanker paru-paru!?.. S-sanji k-kau " Usoop tidak dapat melanjutkan perkataan nya, dia sudah tau apa jawaban dari pertanyaan nya

'Sanji akan mati.'

"Sanji kun. " tangisan mereka tidak dapat berhenti

"Souka. Aku mengerti aku tidak akan lama lagi di dunia ini ya? Haha. Aku akan menyusul ibu dan pudding" sanji terlihat tidak ada harapan lagi

"Sanji kun jangan berkata seperti itu! Itu membuat ku sedih hikss " nami tidak suka kata-kata sanji barusan

Author : Mau bagai mana lagi nami san, nyatanya begituh 🤷‍♀️

Nami : shut fucking up

/bitch

/DUAR suara dobrakan pintu lalu datang lah dia sepasang kekasih.

" SANJI!! " yap Luffy begitu panik hingga mendobrak pintu

"Sanjii hiks ceritakan semuanyaa " Luffy datang dan langsung lompat memeluk sanji yang masih lemah

"Luffy! Jangan mendobrak pintu " Chopper marah gegara Luffy merusak pintunya

Law yang dibelakang Luffy langsung menatap Luffy , lalu sanji dengan sinis mungkin law cemburu(?)

Sanji mengetahui kalau law menatapnya kesal hanya tersenyum geli, law menarik baju Luffy dari belakang dengan entengnya

"Aahh!!! Toraoo~ bolehkan aku memeluk sanji!! " ucap Luffy manja, law menghela nafas melepaskan baju Luffy, apa boleh buat jika Luffy sudah memohon

Law masih melihat sanji seperti 'awas saja kau merebutnya dariku' Luffy yang merasa cukup melepaskan dirinya lalu tersenyum lima jari

" apa kabar mu sanji " Luffy menatapnya kegirangan, sanji hanya membisu tak tau harus berkata apa

"Luffy aku tau kau tidak buta. KAU DAPAT MELIHAT KONDISI NYA BEGO! " nami yang terbawa emosi memukul kepala Luffy dengan keras

"Aish i-itaa~ " Luffy memeluk law, law menepuk-nepuk kepala Luffy yang dipukul tadi

"Nami-ya jangan kasar kepada kekasihku" ucap law tanpa melihat nami

Sanji hanya dapat melihat sepasang kekasih itu teringat dengan zoro? Ya. Sanji tidak bisa berhenti memikirkan zoro, perasaannya masih ada walau masih sakit

Air mata terjatuh, kenyataan ini, membuat hati sanji hancur berkeping-keping ia sungguh ingin ingin sekali melihat zoro walaupun hanya sedetik dia membutuhkan itu sekarang.

Chopper langsung peka mendengar setetes air mata jatuh, melihat sanji yang sedang tersenyum polos, Chopper hanya dapat bungkam, dia sedih melihat kondisi sanji sekarang

"Oe Sanji kenapa kau menangis!? " tanya Luffy yang, merasa tidak Terima sanji menangis

"A-ah! T-tidak ada!, aku hanya sedang, ingin menangis " ucapnya buru buru menghapus air matanya menggunakan lengan baju nya

"Hm... Aku seperti nya tidak melihat zoro-ya dari tadi apa dia akan datang atau mungkin tersesat lagi? " law melihat sekeliling menyadari zoro temannya tidak ada

'Aku mohon jangan menyebutkan nama itu.., tersesat ya? Apa mungkin dia sedang tersesat saat ingin kesini? ' sanji membatin sibuk dalam pikiran nya

' sanji mungkin kau terlalu stress sekarang lupakan dulu zoro, zoro... Orang yang dia cintai pergi lagi lagi dan lagi '

"Sanji kau tak apa?... " Luffy mengatakan itu dengan lembut ia tidak pernah bicara seperti ini, ternyata mereka menonton sanji yang sedari tadi keluar air mata

Sanji tersadar, nami mengelus pundaknya "menangis saja " ujar nami dengan halus

Sanji sudah tak bisa menahan sesegukannya pun menangis mengeluarkan semua kesedihan yang melukainya

Yang lain hanya dapat melihat sanji yang menangis, dengan rasa simpati
Sebenarnya sanji menahan tangisannya ini seberapa lama?

'?memalukan.. Memalukan sekali aku menangis di depan orang .. ' walau dia mengucapkan itu di hatinya disisi lain dia sedikit lega

Sanji kelelahan menangis mulai mengantuk karena matanya yang sembab

"Istirahat lah sanji. Kami akan menjenguk mu kapan kapan " ucap nami lalu mendorong Usopp dan lainnya kecuali Chopper karena perlu memeriksa sanji

Setelah semua pergi Chopper terkejut karena sanji menanyakan hal yang aneh(?)

"Chopper apakah ada obat untuk melupakan seseorang? " tanya sanji lemah

" s-sanji...?  Kau mau melupakan siapa!? Kau mau melupakan kami?.. " Chopper tidak tau harus berkata apa

"Tidak aku menyayangi kalian semua aku tidak bisa kehilangan kalian" ucap sanji dengan suara segukan nya

(Tidak, aku terlalu mencintai zoro aku tidak bisa kehilangan zoro dari hidupku)

"Hiks sanji jujur laah aku ingin tau siapa yang ingin kau lupakan ituu" Chopper menangis

"Zoro." keputusan sanji akhirnya mutlak.

P, vote nya dong bang 🗿💅

zosan Tada no tomodachi  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang