Chapter 3

1.1K 226 44
                                    

Chapter 3: Terpesona

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Chapter 3: Terpesona

***

Minho rasa dia tertimpa kesialan setelah bertemu Hyunjin. Memang dasar bocah bengal, bisanya bawa sial. Ingin dia umpati sampai dewa beri dia jodoh.

Tadi pagi kakinya kejatuhan tumpukan terigu, siang ini justru bertemu Putra Mahkota yang baru dia tahu sombongnya tingkat dewa. Kurang sial apa dia coba.

"Bahkan dewa akan malu melihat tingkahmu."

Lirikan mata sinis Minho berikan. "Apa katamu?"

Srek

Minho refleks menjauh saat bunyi gesekan pedang dan wadahnya beradu. Dia pandang Hyunjin yang bersiap-siap menebas lehernya. Syukur Seungmin menahannya, kalau tidak hilang sudah kepala cantik Minho.

"Bisa-bisanya kau berbicara tidak sopan pada Putra Mahkota," desis Hyunjin. Kalau Minho tidak sopan, maka dia pun tidak perlu sopan pada pemuda itu.

"Biarkan saja," ujar Seungmin santai. Dengan gaya pongahnya yang selalu meletakkan tangan di balik pinggang calon Raja itu mengitari Minho yang terduduk di tumpukan daun. "Kami ini teman. Benar, kan?"

"Cih," tanpa sadar Minho mendecih sambil putar matanya sebal. Tingkahnya itu hampir buat dia kehilangan kepalanya untuk yang kedua kali.

Mata si manis berbalut hanbok hijau mint itu melirik ke arah uluran tangan yang diberikan di depan mata, lalu naik kepada si pemilik. Dia hampir putar lagi matanya sebal, tapi urung saat dilihat Hyunjin sudah siap tarik pedangnya. Mau tidak mau dia terima uluran tangan Seungmin dengan sedikit menyentak. Namun perbuatannya justru menghadirkan bencana baru.

BRUK

Seungmin ditarik terlalu kuat hingga jatuh tersungkur menimpa tubuh Minho.

"AHHH!" Teriak keduanya histeris.

"Yang mulia!"

Panik seketika mendera, baik Seungmin maupun Minho kalang kabut bangkit dari posisi mereka. Yang sialnya, tingkah gegabah mereka justru buat keduanya harus jatuh berkali-kali secara bersamaan.

Hyunjin langsung tarik tubuh Seungmin dan menjauhkannya dari Minho.

"Kau sengaja ingin aku peluk, kan?!" Pekik Seungmin tidak terima. Dia kibas-kibaskan tangan ke bajunya. Mendadak merasa sangat kotor karena pelukan dengan seorang laki-laki.

"Pikiran kotor!" Hardik Minho. Dia lakukan hal yang sama seperti Seungmin. Membersihkan kain hanboknya yang indah dari segala kotoran termasuk jejak tangan Kim Seungmin. "Siapa yang lebih dulu mengulurkan tangan aku tanya? Akal bulusmu terlalu mencolok."

HASTA LA VISTA | 2MINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang