Ting tong!
"Sebentaaaar!"
Jeongwoo mencicip sedikit kuah sup iga yang iya buat. Setelah dirasa cukup ia matikan kompor dan menutup pancinya lalu bergegas menuju pintu.
Saat membuka pintu Jeongwoo tak mengenali cowok dihadapannya ini, tapi setelah diam beberapa saat dan orang dihadapannya ini juga tak membuka suara Jeongwoo jadi mengingat sesuatu.
Matanya.
"H-haruto?"
"Eum h-hai, Jeongwoo?"
Yang dipanggil tak menyahut malah menutup mulutnya dengan dramatis. Tidak... Jeongwoo hanya tak menyangka, bahwa orang dihadapannya ini adalah Haruto. Haruto yang dulunya gendut berisi kini berubah menjadi kurus dengan tinggi yang benar-benar ideal untuknya. Wajahnya, wajahnya juga yang dulu chubby dengan mata hampir tenggelam kini benar-benar menunjukkan seorang keturunan jepang―bukan! Persis karakter anime, Jeongwoo bersumpah! Haruto jadi ganteng ban―
"Woo?"
"Eh! Hah?"
"Ee ada apa? Ada yang salah kah?" Haruto menatap dirinya sendiri sampai ke bawah, takut jika penampilannya aneh dimata Jeongwoo.
"Eee enggak nggak! Hehe..." Haruto mengernyit, bingung dengan jawaban Jeongwoo.
"Ehehehe aku―eh gue cuma gak nyangka aja... Ini lo?"
Haruto jadi tertawa dibuatnya. Jeongwoo pun juga menjadi kikuk sendiri. Daripada dirinya terus menganga melihat wujud Haruto yang sekarang, ia akhirnya menyuruh Haruto masuk dan membawakan kopernya, walaupun sempat ditolak pemiliknya.
Sementara Jeongwoo menunjukkan jalan ke kamar yang akan d tempati, Haruto celingak celinguk melihati rumah Jeongwoo yang benar-benar simple tapi terlihat elegan. Perabotannya tertata rapi dan sesuai dengan warna rumah bernuansa coklat-putih itu membuat Haruto berdecak kagum.
"Nah! Ini kamar lo, maaf ya kamarnya di bawah soalnya kamar yang di atas udah gue pake buat naro barang-barang gue, jadi gak sempet beresin"
Melihati Jeongwoo memutar kunci kamar lalu masuk terlebih dahulu membawakan koper miliknya, Haruto meraih tangan Jeongwoo untuk mencegatnya. "Woo, udah di bolehin tinggal disini pun gue gak tau harus bilang apa. Pokoknya, terima kasih ya..."
Jeongwoo yang juga gak bisa jawab apa-apa malah terkunci pada pandangan Haruto. Cowok itu menatapnya dalam sekali. Sangat terlihat bahwa rasa terimakasihnya begitu tulus. Begitu Jeongwoo merasakan debaran aneh, dirinya memutus kontak dan mengangguk sedikit untuk respon yang cukup terlambat.
"Eum ru, lo udah makan?" Haruto menggeleng. Seketika Jeongwoo menegakkan tubuhnya "E gue tadi masak sup iga, lo mau makan sekarang? Biar gue siapin" tanya Jeongwoo.
Itu membuat Haruto tersenyum tipis, lalu mengangguk. Jeongwoo terlihat excited saat bertanya mana bisa Haruto menolaknya.
Bilang aja gemes ru.
"Bentar ya"
Jeongwoo langsung berlari ke arah dapur lalu menyiapkan hidangan yang baru saja ia buat. Haruto yang memang sedari tadi tak kuat menahan senyum gemasnya menyusul Jeongwoo yang sedang menuangkan kuah iga ke mangkuk, lalu membantunya dengan mengambil alih mangkuk yang Jeongwoo pegang. Awalnya Jeongwoo kaget tapi melihat Haruto yang mengangguk bermaksud menyuruhnya melanjutkan menuang sisa kuahnya.
Dan yang tadinya Jeongwoo mau nyiapin sendiri malah jadi mereka berdua yang kerja. Gak papa, Jeongwoo juga di paksa Haruto untuk ikut makan bersamanya.
"Yakali gue makan sendiri woo, gaenak dong sama yang punya rumah"
Jeongwoo tertawa dibuatnya "Sekarang anggep rumah sendiri, biar gak perlu ngerasa gak enak lagi"
Haruto memandang Jeongwoo kagum "Berarti buat keperluan dapur biar gue yang tanggung, atau kalo lo ada perlu sesuatu bilang sama gue. Gue usahain beli buat lo"
"Widiihh banyak duit lo?" Jeongwoo memandangnya tengil.
"Hahaaha, enggak... Gue bakal cari kerja sambilan. Setidaknya gue gak jadi beban buat lo"
Jeongwoo menghentikan tawanya dan mengangguk. Untuk masalah itu lebih baik di iyakan saja. Dirinya tak ingin membuat tekad Haruto runtuh jika ia bilang tidak usah cari kerja. Cowok itu sangat bersungguh-sungguh mengatakannya.
"Sekali lagi, makasi banyak Jeongwoo"
Aneh, Jeongwoo jadi teringat sesuatu.
" Huuaaaa untuk ada kamu yang selametin Yuri, makasi banyak Jeongwoo! Hihi"
Jeongwoo jadi tersenyum mengingatnya, lalu mengangguk.
"Sama-sama, Haruto"
🦋🐺🐺🦋