Chapter 17

195 19 0
                                    

Di tempat sepi dengan lampu sedikit terang. Jeongguk menggoreskan kuasnya pada kertas putih kosong didepannya. Hatinya sedak sakit sekarang. Rasa sesak memenuhi dadanya seminggu ini.

Taehyung, kekasihnya tidak datang untuk dirinya. Jangankan untuk datang sekedar tahu keadaan Jeongguk, mengirim pesan saja tidak.

Jaengguk tahu, mungkin Taehyung lebih memilih bersama Jimin. Orang yang dulu menemani Taehyung saat diriny sendiri menyerah pada keadaan. Sehebat itu kah Jimin sampai sampai bisa mengalahkan keberadaan dirinya di hati kekasihnya itu. Bahkan dibuku tertulis bahwa Jungkook telah bersumpah sang Ratu tidak akan bisa menggantikan dirinya di hati sang Raja. Tapi tidak disangka Jimin bisa menggantikannya.

Tetesan air mata itu sudah jatuh. Tidak bisa bertahan dipelupuk mata, sebab sudah penuh.

"Haruskah aku yang meminta maaf dulu, tapi aku tidak tahu dimana letak kesalahanku."

Jeongguk bingung dengan semua ini. Mengapa dirinya diundang untuk datang jika hanya untuk mengetahui keburukan kekasihnya di masa lalu. Dia tahu Taehyung tidak mungkin menyuruhnya kesana tanpa alasan.

Disisi lain, Taehyubg terua berkutat didepan layar komputer yang terus menyalah sepanjang hari sepanjang malam. Menggali informasi lebih banyak tentang kakaknya, sangat menghabiskan tenaga.

Dimeja itu telah bertumpuk gelas sisa kopi, wadah bekas makanan dalam sehari. Ini bisa membuat Taehyung gila. Dirinya menghela nafas, sambil mematap layar ponselnya.

Disana terapasang foto dirinya juga kekasihnya saat jalan jalan disore hari. Taehyung rindu pada Jeongguk, tetapi dia harus sedikit menahannya. Ada hal lain yang harus dia dapatkan sebelum menyelamatkan hubungannya.

Dia tahu sekarang, jika Yoongi adalah seorang imortal sama sepertinya. Itu berarti jika ingin mengakhiri ini Taehyung harus tahu sebab mengapa Yoongi menjadi abadi.

"Bersabarlah sedikit Jeongguk, aku akan mengembalikan semuanya seperti semula. Tetapi aku butuh waktu."

Taehyung salah, jelas salah. Harusnya dia melibatkan Jeongguk didalamnya. Sebab masalah ini bukan tentang siapa yang salah siapa yang benar tapi ini tentang hubungan.

Disini bukan hanya Taehyung yang memiliki hubungan ini, tetapi juga Jeongguk. Jika Taehyung memilih nenyelesaikannya sendiri, maka dia telah membiarkan Jeongguk untuk berpikir cara mengakhiri hubungan mereka, sendiri.

Keduanya memang harus saling berusaha. Satu perahu ketika hanya didayung satu sisi maka perahu itu hanya akan berputar tetapi jika didayung dari dua sisi maka perahu itu akan maju. Sama dengan keadaan mereka saat ini. Jika Jeongguk lelah berputar maka Jeongguk akan berhenti, meninggalkan Taehyung sendiri lagi.

Setelah puas memandangi foto itu, muncul notifikasi telefon dari sahabatnya, Jimin. Tanpa berpikir lama, Taehyung segera menjawabnya.

"Tae, dia datang. Dia depan kamarku sekarang."

Dok dok dok

Seruan itu datang dari sebrang telefon, suaranya sangat kacau seperti dikejar setan. Taehyung kepalang bingung dengan situasi Jimin.

"Siapa?, kau dimana sekarang?"

"Dia, cepat kemari tae dia akan membunuhku. Aku ada di dalam ka Aaa..."

Tut tut tut

Sambungan telepon terputus. Taehyung segera keluar dari ruangannya. Berlari ke arah mobilnya. Mengendarai seorang diri, dalam keadaan kebingungan ditengah kota Seoul.

Kini dia telah sampai di sebuah apartemen tak begitu besar. Disana tempat tinggal Jimin.

Taehyung sesegera mungkin memasuki lobi. Menekan tombol pada dinding lift. Keringatnya bercucura, degup jantungnya terpacu lebih cepat. Kakinya mengetuk ngetuk lantai sambil menunggu lift membawanya ke lantai unit Jimin.

THE IMMORTAL || TAEKOOKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang