07 | Perihal Kematian Anita

54 11 104
                                    

Once Mekel - Dealova

Once Mekel - Dealova

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

O0O

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

O0O

"Heh,"

Satu kata terlempar dari mulut Devano saat melihat Naira yang tadi mengoceh di dalam mobilnya, ternyata sudah tertidur pulas di jok mobil. Di saat itu Devano tersenyum, "Tukang tidur,"

Devano berniat untuk mengambil air mineral dan di usap ke wajah Naira. Namun, "Eh," Naira tersadar.

"Ngapain ih?" Naira mengubah posisinya menjadi duduk tegak. "Muka aku di lap pake air itu. Emang muka aku kotor?" tanyanya, Devano menggeleng. "Enggak," sahutnya tanpa merasa bersalah.

"Cuma tadi Naira tidur. Jadi aku ngira-nya Naira kecapekan. Ternyata,"

"APA!?" tanyanya dengan lantang. "Mas,"

Cowok itu diam, mengingat-ngingat dan melihat keluguan dari wajah kekasihnya.

Flashback on!

Cowok itu berjalan pelan dari arah kamarnya. Berlari menuju ruang tengah, melihat Ibunda tercintanya duduk di sana. Cowok itu lantas duduk dan memeluk bundanya. Ternyata suhu tubuhnya naik tinggi. Sekitar empat puluh koma satu derajat celcius.

"Dev," Bundanya memanggil namanya. "Badan kamu panas banget!" Devano tidak menghiraukan, matanya terpejam, lengannya tak lepas dari pelukan Ibundanya.

"Kamu sakit?" Devano menggeleng, "Enggak,"

"Kepala kamu pusing?" Devano menggeleng lagi. "Enggak,"

"Kamu masuk angin, ya? Kamu motor-motoran mulu sih dari kemarin," omel Ibunya.

Devano tetap menggeleng, "Enggak,"

"Mau ke dokter?" Devano menggeleng lagi. "Enggak. Aku nggak papa, Mama nggak usah khawatir,"

"Nggak usah khawatir gimana? Kamu demam tinggi gini, kamu bilang Mama nggak usah khawatir?" Devanno membuka sebelah pupil matanya, "Iya,"

"Kamu punya masalah, sama Shera?"

Cowok itu tetap menggeleng, "Hm,"

Seminggu kemudian, demam tinggi cowok itu turun sampai tiga puluh delapan koma nol derajat celcius. Yang artinya, suhu tubuhnya normal. Cowok itu berjalan, tersenyum. Seolah-olah telah melupakan kesedihannya.

Sejuta Sayang Untuk NairaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang