Bel istirahat berbunyi. Surga dunia untuk para Siswa, dan Siswi termasuk Chittapon Leechaiyapornkul, atau lebih ringkasnya Ten Lee.
Ten langsung merenggangkan tubuhnya yang kaku, karena pelajaran sejarah ia terus mematung. Bukan mematung untuk mendengarkan, tapi untuk tidak terkena hukuman.
"Ayo Yong! Kita ke kantin!" Ajak Ten yang sudah bangkit dari duduknya, disusul Taeyong.
Mereka jalan berdua berdampingan menuju Kantin. Sampai dikantin, Mereka mengedarkan seluruh pandangan mereka untuk mendapatkan bangku kosong. Tapi sepertinya tidak ada, bangku sudah terisi penuh walaupun bel baru berbunyi.
"Taeyong!" Panggil Jaehyun dengan tangan yang keatas, mengisyaratkan untuk bergabung dengan mereka.
Taeyong tersenyum seraya mengangguk, lalu menyeret Ten untuk memesan makanan, sebelum duduk bersama Jaehyun dan kawan-kawannya.
"Ahjussi! Aku mau donkatsu, Ramyeon, sama tteokpokki 1 serta cola 2." Pesan Ten.
Taeyong menoleh menatap Twn. "Ten, kau akan habis makan segitu banyaknya?" Tanya Taeyong.
Ten menoleh, dan mengangguk. "Tentu saja! Ak--" perkataan Ten terhenti, karena ada seseorang yang merangkulnya dari belakang.
"Hai sayang!" Ujar Johnny dengan wajah senangnya, seraya merangkul Ten.
Ten yang tiba-tiba dirangkul pun risih, ia menyikut tubuh Johnny agar rangkulannya terlepas.
Johnny meringis, memegangi perutnya. "Jahat!" Ujar Johnny dengan tingkah yang menggemaskan. Ralat, sok digemaskan, dan itu membuat Ten murka.
"Jijik!" Desis Ten tidak suka.
Johnny terkekeh. "Ten." Panggil Johnny.
"Gue pinjem uang lo dulu dong. Uang gue habis, nanti pas dirumah langsung gue ganti." Pinta Johnny.
Ten menggeleng. "Gak! Duit gue yang kemarin aja belum lo ganti!" Sarkas Ten.
Baru saja Ten ingin mengambil makanannya, makanannya sudah terlebih dahulu diambil Johnny.
"Makasih Ten!" Teriak Johnny, seraya berlari meninggalkan Ten.
Ten menahan amarahnya agar tidak mengumpati Johnny dikantin. Namun tidak bisa. "SEO JOHNNY!" Teriak Ten murka.
Taeyong yang sedari tadi melihat mereka, hanya menggelengkan kepalanya. Ia sudah terbiasa melihat Ten, dan Johnny bertengkar, baikan, lalu bertengkar lagi, baikan lagi dan seterusnya seperti itu.
Taeyong juga sering bertanya apakah mereka pacaran? Ten malah terkekeh, dan mendecih, seakan tak suka dengan pertanyaan Taeyong.
Taeyong juga sering memperingatkan kepada Ten, agar tidak terlalu membenci Johnny. Pasalnya Benci bisa jadi Cinta. Namun Ten menolak prinsip itu.
"Udah Ten, daripada lo narik urat mulu. Lebih baik pesan yang baru lagi." Ucap Taeyong, mencairkan amarah Ten.
Ten menarik serta menghembuskan nafasnya secara bergantian, untuk menormalkan emosinya. Setelah emosinya stabil, ia mulai memesan makanan lagi.
Setelah memesan makanan, mereka pun duduk dibangku Jaehyun dan kawan-kawan.
"Romantis didepan gue? Gue tusuk kalian semua pakai garpu! Ngerti?!" Sarkas Ten, memberi peringatan kepada Jaehyun, dan teman-temannya yang saat ini juga membawa pacarnya dari kelas masing-masing.
Lucas yang membawa Jungwoo.
Yuta yang membawa Winwin.
Jaehyun yang merupakan pacar Taeyong.
Sehun yang membawa Luhan.
Chanyeol yang membawa Baekhyun.Serta Kun yang lebih memilih jomblo, Sama seperti dirinya. Bukannya Kun tidak laku. banyak yang menyukai Kun, tapi Kun lebih memilih sendiri. Ia terlalu nyaman untuk saat ini. Sama seperti Ten.
KAMU SEDANG MEMBACA
FROM ENEMY, TO BE LOVER - JOHNTEN
FanfictionCERITA INI KHUSUS UNTUK JOHNTEN SHIPPER! APABILA KALIAN TIDAK MENYUKAI SHIPPER INI? DIHARAPKAN UNTUK TIDAK BACA CERITA INI! TAPI JIKA KALIAN MEMAKSA UNTUK MEMBACA CERITA INI? JANGAN BERKOMENTAR NEGATIVE DI KOLOM KOMENTAR / DI KEHIDUPAN PRIBADI PARA...