Sudah sebulan lebih sejak pertemanan Johnny dan Ten renggang karena kedatangan Bright. Lebih tepatnya sih Johnny kesal karena Bright yang selalu menempel pada Ten. Dan yang membuat Johnny lebih kesal adalah Ten yang terlihat tidak masalah apabila Birght terus menempelinya.
Bukan hanya disekolah, Bright selalu main kerumah Ten. Sengaja mengambil kelompok bersama dengan Ten, agar Bright bisa pergi kerumah Ten. Bahkan dihari libur pun Bright selalu kerumah Ten, dan membuat acara main antara Birght, dan Ten batal.
Johnny gak suka Bright yang terlalu menempel pada Ten. Johnny juga tidak tau perasaan apa ini! Yang jelas Johnny takut kalau Ten meninggalkannya, dan beralih ke Bright.
Contohnya saat ini. Bright yang lebih dulu berkelompok pada Ten, mendahului Johnny yang ingin berkelompok pada Ten. Johnny gak suka!
"Kalo suka ya ngomong! Jangan dipendem dengan cara liatin punggung badannya!" Bisik Jaehyun, tepat di telinga Johnny, yang membuat Johnny tersentak kaget, dan tak sengaja memukul mukanya.
"Aw! Lo kenapa mukul gue sih?!" Protes Jaehyun tak terima.
Johnny juga tak terima, ia malah memukul kepala Jaehyun. "Salah lo juga! Kenapa lo selalu jadi jalangkung? Datang tiba-tiba, ngebisik pula dikuping orang!" Protes balik Johnnu, yang membuat Jaehyun tersenyum menampilkan dimple smile andalannya.
"Ya maap. Lagi lo kaya orang galau yang habis diputusin cewe, terus mandangin itu cewe karena belum move on! Lagi lo juga! Kalo suka ya bilang! Jangan sembunyi--" perkataan Jaehyun terpotong karena Johnny yang menutup mulutnya.
Gimana Johnny gak mau nutup mulutnya, kalau omongan Jaehyun sangat keras, dan membuat semua orang menatapnya.
Johnny melepaskan bekapannya, dan menatap Jaehyun sinis. "Bisa gak sih gausah kenceng-kenceng!" Kesal Johnny.
Jaehyun terkekeh pelan. "Hehehe sorry ketelepasan. Habisan lo selalu bikin gue kesel dan plin plan! Guekan cuma bil--"
"Bilangin apaan?! Gue gak suka sama Ten! Gue sama dia cuma temenan! Jangan aneh-aneh!" Sangkal Johnny.
Jaehyun mendelik lalu memandang remeh Johnny. "Temenan? Ada ya temenan yang suka nginep dirumah temen wanitanya hampir setiap hari, jalan bareng, pulang bareng becanda bareng."
"Ada ya temenan yang bisa membuat orang ngebatalin janji, yang udah dibuat oleh teman segengnya, hanya karena temennya itu lagi kesepian."
"Ada ya temenan yang rela beliin pembalut sama coklat, dan makanan manis ketika temen perempuan itu datang bulan."
"Ada ya temenan yang rela masuk club basket, hanya karena temennya bilang suka cowo tinggi, dan suka ngeliat cowo ketika main basket."
"Ada ya temenan yang rela belajar melukis, karena temennya suka melukis."
"Ada ya temenan yang berusaha mati-matian belajar bahasa Thailand, biar temennya yang belum paham bahasa Korea, jadi paham padahal nilai bahasa Korea-nya masih suka remidi."
"Ada temenan seintim itu Tuan Seo?" Sindir Jaehyun.
Semua yang disindir Jaehyun, 100% benar. Johnny melakukan semua itu hanya untuk Ten. Ia juga tidak tau kenapa mau melakukan itu semua.
"Terserah lo John, mau ngaku atau enggak! Yang jelas, jangan nyesel kalo Ten diambil sama Bright karena sikap lo yang plin plan." Tambah Jaehyun.
"Dan ya, gue denger-denger sih, Bright udah nyiapin sesuatu yang spesial untuk Ten nanti malam. Katanya sih pengen nembak Ten jadi pacarnya."
"So? Cepat ambil keputusan sebelum Bright menyatakan perasaannya." Lanjut Jaehyun, sebelum meninggalkan Johnny yang sedang merenung.
Menyiapkan sesuatu yang spesial? Untuk menjadikan Ten sebagai pacarnya? Oh god! Kenapa Johnny tidak suka itu semua?!
Johnny pun beranjak dari kursinya, menghampiri Ten, dan Bright yang sedang berbincang.
"Nanti malem, lo ada acara?" Tanya Johnny, yang saat ini sudah mengambil duduk, memutarkan bangku agar menghadap ke Ten.
Ten sempat kaget karena kedatangan Johnny yang tiba-tiba, dan menatap Johnny bingung karena pertanyaannya yang juga tiba-tiba. "Iya, Bright ngajak gue nanti malam. Kenapa emang?" Tanya Ten.
'Ternyata benar ucapan Jaehyun.' Gumam Johnny.
"John" tegur Ten.
"Nanti malem ikut gue yuk. Mommy Yeji ngajakin lo." Dusta Johnny.
Ten semakin menautkan kedua alisnya bingung. Tiba-tiba? Pikir Ten. "Sorry John, gue gabisa. Bright udah ngajakin gue duluan. Sorry ya, bilang aj--" omongan Ten terpotong, karena Johnny yang tiba-tiba bangun dari duduknya, dan pergi dari hadapannya.
"Yaudah kalo gabisa!" Potong Johnny, sebelum pergi meninggalkan Ten dan Bright.
'Aneh!' Satu kata yang menggambarkan tingkah Johnny saat ini.
"Johnny kenapa?" Tanya Bright.
Ten mengedihkan bahunya. "Gatau. Gini nih ketika lahir gak dimandiin, otaknya kemasukan air ketuban jadinya." Sahut Ten.
***
Johnny sedang uring-uringan diatas kasurnya saat ini. Daritadi ia terus kepikiran akan ucapan Jaehyun tadi. Terlebih Ten mengklarifikasi.
Johnny terus berfikir sedaritadi akan perasaannya. Apa benar dirinya menyukai Ten? Tapi kan ia hanya berteman dengan Teb. Tapi dia juga gak suka kalau Ten bersama Bright. Hatinya tidak rela bahkan sakit kalau sampai itu terjadi.
"TEN-AH! ADA TAMU!" Teriakan dari kamar Ten, membuat Johnny bangun dari duduknya, berlari menuju balkon Ten, masuk kekamar Ten, dan menghentikan langkah Ten yang ingin keluar dari kamarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
FROM ENEMY, TO BE LOVER - JOHNTEN
FanfictionCERITA INI KHUSUS UNTUK JOHNTEN SHIPPER! APABILA KALIAN TIDAK MENYUKAI SHIPPER INI? DIHARAPKAN UNTUK TIDAK BACA CERITA INI! TAPI JIKA KALIAN MEMAKSA UNTUK MEMBACA CERITA INI? JANGAN BERKOMENTAR NEGATIVE DI KOLOM KOMENTAR / DI KEHIDUPAN PRIBADI PARA...