White masih asik dengan ponselnya saat Black menyuruhnya untuk mandi
"phi... white masih sakit" jawab White menempelkan punggung tangan Black kekeningnya. Black mengangguk mengerti
"tapi kau belum mandi sejak pagi baby"
"hmm,,, tapi White malas mandi" rengek White kali ini sembari memeluk pinggang kakaknya
"lap badan saja yah" bujuk Black dan langsung diiyakan oleh White.
Black pergi kekamar mandi, setelah beberapa menit dia kembali dengan sebaskom air hangat serta handuk kecil untuk melap tubuh bayi besar itu.
Black meminta White untuk pindah ke sofa kamar agar tidak membasahi kasur, dan White menurut dengan patuh. White membuka kausnya, lalu duduk membelakangi Black.
Black mulai melap tubuh adiknya dengan telaten. ini bukan pertama kalinya bagi Black dalam hal melapa tubuh White, tapi entah kenapa hari ini Black sangat tegang, Black mendekatkan tubuhnya pada punggung White kemudian meniup lembut telinga adiknya membuat White bergidik geli, kemudian dia menggigit lembut daun telinga adiknya. Black beralih mengecupi leher jenjang White, menjilatnya dan mengisapnya penuh goda, hingga membuat White melenguh dan jatuh bersandar pada dadanya.
Black mencumbui leher hingga ke bibir White, lalu meraup bibir itu dengan tidak sabaran, lumatannya begitu ahli dan bernapsu, sampai-sampai liur keduanya mengalir keluar dan membasahi dagu masing-masing.
tak cukup puas dengan bibir sexy itu, Black kembali memberi tanda pada leher White, kali ini dengan jarinya yang dengan sengaja mejentik nipple White membuat White melenguh panjang dengan suara sexy yang menggoda Black.
"phiiiii......" erang White saat Black menghisap rakus sebelah nipplenya dan sebelah lagi digoda jemari Black. Black menghentikan aksinya, dia menatap sekilas pada wajah merona dan ayu adiknya yang tengah terangsang, kemudian kembali melumat bibir White
"ayo lakukan baby" ajak Black dan diangguki White dengan pasrah sebab serangan rangsangan yang diberikan Black terlalu membuatnya terbuai
Black segerah menggendong tubuh White menuju ranjang bersprei putih milik White.
begitu dia membaring White, kembarannya itu malah dengan cepat menarik lehernya lalu melumat bibirnya.
"sabar baby..." bisiknya sensual saat White melepas lumatan mereka
White menggeleng "ah... Whiteee mauuuu,, phiiii cepatlahhh" rengeknya sembari menggerakan tangan Black untuk menyentuh junior mungilnya yang sudah menegang sempurna dibawah sana
Black segerah melepaskan cenala pendek yang di pakai White, hingga tampaklah junior mungil yang begitu lucu bagi Black. dikecupnya ujung junior White yang ternyata sudah basah karena cairan percum pria itu sendiri. dia menjilatnya menggoda dengan lidahnya yang lihai membuat White meremas kuat kain Sprei disertai erangan-erangan sexynya.
"jangan... di.... makan " ucap White saat melihat Black memasukan juniornya pada mulut Black. Black menggeleng lalu melanjutkan aksinya. dia mengulum junior kembarannya sendiri dengan nikmat seraya menikmati suara sexy adiknya.
White gila merasakan sensai surga dunia yang diberikan Black untuknya, juniornya dimanjakan dalam mulut saudara kembarnya yang hangat, tangan Blackpun tak tinggal diam, tangannya terulur memainkan dua nipple White yang pink menggoda itu.
"phi.... White... mau pipis..." ucapnya terbata-bata
Black seakan tuli, dia semakin mempercepat gerakan kulumannya, menghisap kuat junior kecil itu dengan rakus, hingga akhirnya White mengeluarkan spermanya dalam mulut Black yang dengan senang hati menelan semua cairan milik kembarannya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tiga Garis Biru
Fanfictioncast: Black, White, Sean White memasuki pekarangan rumahnya dengan wajah pucat pasih dan lutut yang bergemetar. perseteruannya dengan Sean di basement rumah sakit tadi sudah cukup menguras tenaga dan otaknya yang sesungguhnya tidak pernah dihadapkan...