Lelah, Sky benar-benar lelah. Dia lelah dengan hidupnya karena "teman-teman" yang sudah hampir 2 tahun ini mengucilkannya tiba-tiba mendatanginya untuk meminta bantuannya, memintanya untuk memeriksa proposal skripsi mereka karena mereka semua terlalu bodoh, sehingga mendapat banyak kritikan dalam penulisannya. Apakah Sky membantu mereka? Tentu saja tidak. Sky tidak peduli.
Malam ini tidak ada sesi latihan bersama Chan, yang berarti dia tidak bisa meluapkan emosinya (berbagi cerita) dengan laki-laki itu. Sky pun akhirnya merebahkan tubuhnya dan terlelap.
"Huh? Tumben banget mimpi gue item doang," ucap Sky saat melihat keadaan sekitar. Tentu saja dia tau dia sedang bermimpi karena dia ingat bahwa tadi dia tidur.
"Hmmm... gak seru gelap-gelapan gini ntar ada setan. Pindah ke gunung aja ah liat sunrise," ucap Sky dan benar saja, latar di mimpinya berubah menjadi di atas gunung. Cukup dingin tentu saja, tapi Sky terkejut saat ada sebuah jaket dipakaikan ke bahunya.
Dia menolehkan kepalanya dan tertegun melihat Chan. Huh? Chan? Ahhh... Pasti karena dia memikirkan laki-laki itu sebelum tidur dan berharap untuk bercerita dengannya.
Ah, ini hanya mimpi, jadi... Sky pun memajukan wajahnya dan mencium bibir Chan. Yap, benar. Ini adalah mimpinya, jadi tentu saja dia bisa melakukan apapun sesukanya. Bahkan dia bisa mendatangkan sosok Chan di mimpinya.
Sky sedikit tertegun saat pipinya dibelai lembut oleh Chan dan laki-laki itu menciumnya. Tunggu... bukankah... ini terlalu... porno?
Tapi, lagi-lagi Sky tidak mempedulikannya dan berpikir bahwa ini adalah mimpinya. Dia pun membalas ciuman Chan dan mengikuti ritme ciuman laki-laki itu. Ah, inikah yang namanya mimpi basah? Dulu dia mengalaminya saat SD kelas enam, dan...
"Mikirin apa?" suara Chan terdengar dan Sky pun membuka matanya. Wajah laki-laki itu masih begitu dekat dengan wajahnya dan Sky tau bahwa pipinya memerah.
"Kamu gak bales ciuman aku lagi. Kamu mikirin apa?" tanya Chan dan Sky mengerjapkan matanya. Tunggu! Aku dan kamu? Apakah... Ahh... sosok imajinasinya dan mungkin dia menciptakan sosok ini sebagai pacarnya, jadi tentu saja dia berbicara seperti itu.
"Lagi mikir aja, kayaknya gak pernah liat kamu di mimpi aku," jawab Sky lalu sosok di depannya mengernyit. Ah benar, tentu saja sosok itu tidak paham.
"Kamu gak pernah dateng ke sini soalnya," ucap laki-laki itu dan tersenyum manis, mengusap bibir bawah Sky dan itu membuat Sky menelan ludahnya. Gila. Dia bisa gila. Ternyata dia mempunyai fantasi seliar ini dengan Chan.
"Kamu..." ucap Sky hendak bertanya dan sosok itu berkata "Chris" sebelum kembali mendekatkan wajahnya dan memagut bibir Sky lagi. Kali ini, tangannya mengarah ke tengkuk Sky, dan tangannya yang lain menarik pinggang Sky mendekat. Sky sendiri hanya bisa memegang kedua sisi baju 'Chris' dan mencoba mengimbangi ciuman laki-laki itu.
Ini adalah ciuman pertamanya, tapi Chris begitu lihai sehingga Sky hanya perlu mengikuti arahannya. Saat Chris memiringkan kepalanya ke kanan, maka Sky akan memiringkan kepalanya ke kiri dan begitu pun sebaliknya. Chris menyapukan lidahnya dan Sky dengan refleks membuka mulutnya. Laki-laki itu sedikit terkejut saat lidah Chris menyapa lidahnya, tetapi harus dia akui bahwa ini pertama kalinya dia merasa tubuhnya terasa ringan dan jantungnya berdegup dengan sangat kencang.
Suara kecapan yang penuh dengan air liur terdengar. Sky tidak peduli, dia suka dengan ciuman Chris, sangat menyukainya. Apakah ini juga yang akan dia rasakan jika dia mencium Chan di dunia nyata.
"Ahhh..." pekik Sky kaget saat Chris tiba-tiba saja menggigit bibir bawahnya.
"Fokus, sayang..." ucap Chris lembut sebelum kembali memagut bibir Sky. Ya, dia harus fokus pada laki-laki di hadapannya. Laki-laki imajinasi yang dia beri nama Chris.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Side (편) ⚠️🔞 - ChanMin Story
FanfictionKatanya, kalo ngomong itu harus dijaga. Katanya juga, jangan terlena sama alam mimpi. Tapi, Sky terlalu capek dengan hidupnya di dunia nyata, hingga akhirnya dia memutuskan untuk ikut Chris dan tinggal di alam mimpi. Tanpa dia tau, bahwa di dunia n...