"Uhuk..." Chris terbatuk memasuki dapur yang penuh asap dan dilihatnya Sky sedang membuka jendela dapur dan mengipas-ngipas dapur dengan tangannya, berusaha mengusir asap keluar.
"Sayang, kamu lagi ngapain?" tanya Chris seraya menarik Sky keluar dari dapur dan Sky terlihat menundukkan kepalanya.
"Aku mau masak, tapi aku tadi sambil nyapu juga, terus aku lupa eh akhirnya gosong," jawab Sky dan Chris menatapnya khawatir.
"Untung kamu gak kenapa-napa. Aku kaget pas liat asap dan langsung lari ke sini," ucap Chris begitu serius dan Sky masih menundukkan kepalanya, tidak berani menatap kekasihnya itu.
Chris memeluk Sky dan bergumam "Jantungku hampir copot tau gak? Aku langsung lari ke sini. Kamu jangan bikin aku khawatir dong!" ucap Chris penuh kekhawatiran dan Sky membalas pelukannya, menganggukkan kepalanya dan berkata "Iya, maaf."
***
Suara mesin terdengar nyaring dan Chan pun langsung mencari perawat terdekat untuk meminta bantuan. Dokter pun segera datang dan Chan memeluk ibunya yang begitu gemetar. Tiba-tiba saja detak jantung Chris berhenti dan dengan sigap dokter dan perawat pun berusaha menyelamatkannya. Chan dan ibunya berada di luar, harap-harap cemas dan berdo'a semoga tidak terjadi apapun pada Chris.
"Chan-a, eomma takut," ucap wanita itu dan Chris memeluknya semakin erat. Dia pun takut, sudah satu bulan lebih Chris berada dalam kondisi koma, tidak ada perubahan apapun, belum ada. Sialnya, saat jantung Chris berhenti berdetak, detak jantungnya sendiri justru berdetak begitu cepat, tetapi sedikit sakit. Chris tidak baik-baik saja. Apa yang terjadi? Chan yakin Chris pasti kini berada di alam mimpi, bukan berada di luar tubuhnya. Apa yang sebenarnya terjadi?
***
Kedua orang tua Sky menatap anak mereka yang masih tertidur dengan napas teratur. Masih tidak diketahui apa yang sebenarnya terjadi. Dokter mengatakan bahwa tidak ada kerusakan syaraf yang bisa menyebabkan kondisi Sky seperti ini. Tetapi, mereka pun belum dapat menemukan penyebab lainnya.
"Sky... bangun, nak. Kamu udah tidur terlalu lama loh. Nanti badan kamu pasti pegel-pegel pas bangun. Nanti eomma masakin apapun yang kamu mau, sayang. Asalkan kamu bangun," ucap ibunya seraya membelai rambut Sky lembut. Suaminya berada di sebelahnya dan meremas bahunya pelan, memberinya kekuatan. Mereka benar-benar tidak paham kenapa Sky bisa berada di kondisi seperti ini.
"Sayang, kalo bulan depan Sky belum bangun juga. Dokter akan lepas alat bantunya. Terus anak kita gimana? Sky... hiks..." ucap wanita itu dan suaminya pun memeluknya.
"Sky pasti bangun, sayang. Alat bantu dilepas bukan karena gak ada harapan hidup, tapi justru karena Sky masih hidup dan gak butuh itu semua. Anak kita kuat. Dia pasti bangun. Mungkin sekarang dia lagi capek dan mau tidur lebih lama," ucap laki-laki itu, berusaha menguatkan istrinya meskipun ada setitik air mata yang jatuh dari matanya.
***
"Aku mau ganti warna langitnya ah," ucap Sky seraya menatap langit biru di atasnya dan sedetik kemudian langit itu berubah menjadi senja dan Chris mengecup kepalanya. Kini mereka sedang berbaring di atas rumput, menikmati pemandangan hari itu.
Sky menoleh ke arah Chris dengan kesal saat merasakan pasir di punggungnya, bukan lagi rumput. Chris sepertinya benar-benar menyukai pantai. Dan beberapa detik kemudian Chris tertawa karena kini mereka sudah berada di atas kapal di tengah lautan dan dia mengerling ke arah Sky saat dia mengubah langit menjadi langit malam penuh bintang.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Side (편) ⚠️🔞 - ChanMin Story
FanficKatanya, kalo ngomong itu harus dijaga. Katanya juga, jangan terlena sama alam mimpi. Tapi, Sky terlalu capek dengan hidupnya di dunia nyata, hingga akhirnya dia memutuskan untuk ikut Chris dan tinggal di alam mimpi. Tanpa dia tau, bahwa di dunia n...