Part 4

362 29 1
                                    

Chan memasuki kamar rumah sakit dengan terburu-buru dan dia langsung menghela napas lega saat melihat Chris menolehkan kepalanya dan tersenyum padanya. Akhirnya... dia bisa melihat senyuman itu lagi. Rasa marah dan kesalnya kepada saudara kembarnya itu seketika menguap saat dia melihat senyumannya (yang sebenarnya sama dengan senyumnya sendiri).

Ibunya menyambutnya dan dia pun memeluk wanita itu. Tanpa dia sadari dia benar-benar merindukan pelukan ibunya itu. Dan kemudian dia berjalan ke arah kasur dan kali ini memeluk saudara kembarnya.

"Please jangan kayak gitu lagi," ucap Chan saat memeluk Chris dan laki-laki itu mengelus punggungnya.

"Pokoknya kita harus banned Chris dari naik motor, eomma," ucap Chan seraya mengambil kursi dan duduk di samping ranjang Chris, dia bisa melihat adiknya itu memutar bola matanya.

"Physically I'm good, Chan. Gak usah lebay," ucap Chris meskipun dia tau ibunya pasti setuju dengan perkataan kakaknya.

"Tenang aja. Chris gak akan eomma sama appa biarin untuk ke mana-mana sendiri. Gak boleh nyetir mobil juga," ucap ibu kedua laki-laki itu dan terdengar erangan kesal dari atas tempat tidur.

"Eomma... aku udah bangun. Gak usah lebay ah," ucap Chris tetapi ibunya menggelengkan kepalanya.

"Berarti, tugas gue untuk gantiin posisi lo udah berakhir ya. Capek banget kerja remote dan gue kayak kerja di dua tempat," ucap Chan seraya memakan buah jeruk yang ada di atas meja.

"Eh nggak deng. Gue harus tetep balik ke Korea dulu. Gue jadi guru les gitar di sana dan gak enak aja resign via email," ucap Chan dan Chris menatapnya.

"Terus kerjaan gue gimana?" tanya Chris dan Chan menghela napasnya.

"Lo udahan deh jadi detektif. Malah nyelakain diri sendiri," ucap Chan dan dia mengangkat tangannya, menghentikan Chris saat dia melihat adiknya itu hendak protes.

"Udah ketangkep dan gak ada yang tau kalo lo itu kecelakaan sampe koma, jadi tenang aja. Tapi, serius. Lo gak usah balik ke kepolisian," ucap Chan dan dia menatap ibunya, meminta dukungan tetapi wanita itu hanya menatapnya.

"Gak usah ngaco ya, hyung. Gue udah susah-susah ujian kepolisian terus lo nyuruh gue resign. Sembarangan banget kalo ngomong. Dan eomma, nanti pas aku balik ke Korea, aku gak mungkin dong gak naik mobil atau motor. Jadi, tolong doain aja," ucap Chris menatap kakak dan juga ibunya.

"Chris... the problem is, kamu kalo udah tidur dan masuk alam mimpi, kamu suka keenakan dan gak mau pulang. Kamu pikir eomma akan tenang biarin kamu tinggal sendirian di Korea? Dan Chan udah ada kerjaan di sini. Gimana kalo kamu coba ujian kepolisian di sini aja? Atau... gabung sama firma detektif swasta di sini?" ucap ibunya khawatir dan Chris menyandarkan punggungnya, menghela napasnya.

"Aku gak balik ke sini dengan segera karena di mimpi aku ketemu sama orang. Aku rasa dia bisa ngantur mimpi juga dan dia butuh aku," ucap Chris dan ibunya mengernyitkan keningnya.

"Ok, dan kamu bangun karena...?" tanya ibunya dan Chris menutup matanya, memijat kepalanya.

"Dia pikir aku ini iblis dan nyuruh aku pergi," jawab Chris dan Chan yang sedang minum langsung tersedak. Tunggu! Apakah... dugaannya benar?

"Ketemu siapa?" tanya Chan, jantungnya berdebar. Apakah benar...

"Gak tau. Lupa namanya, mukanya juga lupa. Kayaknya karena dia nyuruh pergi jadinya gue lupa. Biasanya kan gue kalo mimpi tuh gue yang mutusin sendiri untuk udahan dan bangun," jawab Chris dan ibunya terlihat khawatir.

"Eomma gak yakin cuma karena itu kamu diem di alam mimpi lama banget. Kamu suka sama orang itu? Laki-laki? Perempuan?" tanya ibunya dan Chris menatapnya.

My Side (편) ⚠️🔞 - ChanMin StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang