Sadar

189 6 0
                                    

Jam 05.30 pagi Gita sudah selesai memasak. Ia segera menyiapkan beberapa piring dimeja makan untuk anggota keluarga sarapan pukul 06.30 pagi. Tentu saja bukan masakan Gita yang akan mereka makan. Selesai mempersiapkan meja makan, Gita segera mengambil masakannya dan membawanya ke basement tempat ia biasa makan sendirian.

Sejak awal memang hidupnya seperti ini. Apalagi semenjak ia memaksakan kembali walau Dani tidak menginginkannya. Gita makan dengan lahap. Dani mendekatinya dan berdiri disebelahnya.

"Pantas saja, basement ini banyak semut dan binatang lainnya. Ternyata ada yang membawa makanan disini." Dani mulai berbicara. Gita menghentikan makannya dan segera menyimpannya. Ia tau pasti akan segera mendapat hukuman.

Dani memandang istrinya. Ia teringat peristiwa semalam. Tentang permintaan perceraian dari Gita. Dani menatap punggung istrinya dan ia tersadar, cara berjalan Gita tidak tegak lurus, seakan ia menahan kesakitan yang luar biasa.

🎀🎀🎀🎀🎀🎀🎀🎀🎀🎀

"Apa ma? Gita kabur?" Dani terperangah. Ia segera naik ke mobil nya dan menghubungi Sergey untuk segera menemukannya.

Ia kemudian melihat seorang gadis yang berjalan sendirian sambil membawa tas bersiap untuk pergi. Dan benar gadis itu adalah Gita. Dani segera menghampirinya dan memaksanya masuk. Gita menolak. Namun dibawah ancaman Dani ia terpaksa menurutinya. Kemudian Dani memberi tau Sergey bahwa Gita sudah bersamanya.

Dani melajukan jeepnya dengan kecepatan tinggi dan segera memasuki kawasan hutan. Hati Gita hanya bisa pasrah. Ia yakin ia akan dibunuh setelah tiba. Gita berkomat-kamit sampai akhirnya berteriak.

"Ayah ibu, Aibmu ini akan meninggalkanmu selamanya." Gita hanya menangis. Dani menoleh.

Sampailah mereka didepan sebuah rumah mewah. Tak berapa lama penjaganya susah menbukakan pintu. Dani menyuruh Gita turun. Gita pasrah dan menurutinya. Dani berjalan didepannya. Gita tidak tau dimana ia berada, kabur pun hanya menambah masalah lagi. Ia pun menurut.

Didalam rumah mewah itu, hanya terdapat lukisan sederhana namun mahal  dibeberapa sisinya. Kemudian di area ruang keluarga terpajang foto-foto Kayla, Kakak Gita yang cantik. Gita memandangi semua foto itu.

Hatinya makin menciut. Inilah kisah hidupnya, tidak dicintai orang tuanya dan tidak mendapatkan cintanya. Ia berhenti pada sebuah foto, dimana Kayla begitu cantik dan sempurna. Siapapun yang melihat Kayla pasti akan terpesona, cantik, anggun, dan fotogenik serta sangat sopan, kecuali kepada dirinya yang hanya aib bagi keluarganya.

"Gita" Dani memanggilnya dari tangga menuju lantai dua. Gita terpaksa menurutinya lagi berjalan dibelakang Dani. Semakin naik, semakin ia banyak melihat foto Dani bersama Kayla. Sampailah mereka berdua didepan sebuah foto prewedding Dani dan Kayla.

"Aku tau. Aku tidak layak. Aku hanya aib bagi semua orang. Aku tidak layak untuk dicintai dan mencintai siapapun. Jika memang Tuan mencintai mbak Kayla, silahkan. Saya akan pergi." Gita menahan tangisnya.

"Kenapa kamu berkata aib, aib, dan aib? Apa kamu tidak ingin menunjukkan kalo kamu bisa seperti Kayla?" Dani meliriknya.

"Aku dan mbak Kayla berbeda. Mbak Kayla bukan anak haram. Dan aku... Aku tidak pernah diinginkan." Gita menunduk.

"Apa kau mau seperti kayla?" Dani memejamkan matanya.

AIBTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang