Keluarga Baru

235 11 0
                                    

Gama membawa Gita pulang kerumahnya.  Setelah memberikan pernyataan kepada orang tuanya, entah kenapa kedua orang tuanya menyetujui hubungan Gita dan Gama dengan mudahnya. Bahkan mereka berencana untuk mengurus pernikahan mereka secara resmi.

"Dek. Ayo ikut mas ke Kebun. Disana kita bisa berbulan madu dan bekerja juga." Gama mengajak Gita.

"Iya Git. Ikuti saja kemana Gama pergi. Daripada nanti Gama nyari wanita tidak jelas." Hilda, ibu Gama memberi ijin.

"Baik bu." Gita menurut saja.

Gama dan Gita telah sampai disebuah kebun yang sangat luas. Disana ada beberapa bangunan yang isinya adalah sapi, domba dan beberapa ekor kerbau. Ada juga pohon buah-buahan dan sayuran. Gita senang diajak berkeliling oleh Gama.

"Bagaimana?" Gama menatap Gita yang sangat takjub melihat pemandangan didepannya.

"Luar biasa Mas. Hebat." Gita menatap Gama dan tersenyum manis.

"Disini kita akan berbulan madu sekaligus tinggal Dek. Kita akan bangun cinta dan keluarga berdua." Gama mengecup bibi Gita tanpa ragu.

"Dimana dapurnya Mas. Ini jam Sepuluh. Aku akan masak makan siang."Gita tersipu.

"Biarkan mereka yang masak dek. Kita bulan madu saja." Gama kembali melumat bibir Gita.

Gama dan Gita memancing di sungai yang ada di perkebunan mereka. Tak berapa lama Hilda dan Alfan orang tua Gama datang menyusul beserta keluarga Anya dan Halim kedua kakak Gama.

"Kok malah kesini semua? Nggak jadi bulan madu donk." Keluh Gama menyambut kedatangan mereka ber sepuluh.

Semua orang malah menyoraki perilaku Gama yang biasanya selalu berkata anti menikah. Gita hanya tersenyum menatap perilaku keluarga besar Gama.

"Gam, istrimu kaya masih SMP. Kaya seumuran Rosa." Halim menyeletuk.

"Benar pak. Saya masih empat belas tahun." Gita menunduk. Hilda menjawil lengan Halim.

"Ya gak papa. Yang penting dah nikah sah. Daripada jajan melulu." Jawab Halim.

Rosa sudah mengajak Gita untuk melihat kebun sayur Gama. Gita melihat kebun itu dipenuhi oleh sayuran segar dan ada yang siap panen.

"Kakak suka sama om Gama?" Rosa menyelidik.

"Iya. Om Gama baik." Jawab Gita.

"Tapi om Gama pacarnya banyak." Rosa memberi tau.

"Nggak papa." Jawab Gita dengan wajah sendu.

"Woooh.. semprul." Gama menjawil tangan Rosa.

"Kamu pingin om mu ini cuma pacaran terus? Pakai mengahsut segala." Gama mencandai Rosa. Dan Rosa kabur. Gita tertawa.

"Biarkan saja mereka bicara Dek. Kita menatap masa depan aja." Gama meyakinkan Gita.

"Kenapa dengan Gita Mas?" Gita jadi insecure.

"Tidak tau. Tapi Mas nyaman aja. Cintai Mas ya dek." Gama menggandeng tangan Gita.

AIBTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang