DJDD -19

1.7K 61 6
                                    

H
A
P
P
Y

R
E
A
D
I
N
G
Guys
Typo bersebaran, harap maklum

"Lo nge ganggu" ucap rey pada ervan.

Ya, entah kenapa tiba tiba Ervan masuk tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu.

"Heh lo apa apaan coba Rey? Tahan dulu anjing. Istri lo baru aja sadar" ucap Ervan sembari memukul pelan kepala Rey.

"Lah apa sih, mending lo keluar" usir Rey

Ervan sangat mengganggu, baru saja Rey ingin bermanja-manja dengan Silvi, kalau ada Ervan kan Rey malu untuk minta peluk

"Gw nginep ah" ujar Ervan

Puk

"Kak Ervan pulang deh, Silvi mau berduaan Ama kak Rey" ucap Silvi setelah melempar kan bantal ke arah Ervan.

"Buset, jahat amat sih lo" ucap Ervan sambil mengelus elus kepalanya yang kena timpuk bantal.

"Kak Rey?" Panggil Silvi

"Iya sayang" jawab Rey

"Usir kak Ervan, aku gak mood liat muka nya" ingin sekali Rey menertawai Ervan

"Siap tuan putri" Rey pun mendorong Ervan ke arah pintu, setelah sampai di luar ruangan, Rey langsung membanting pintu dengan agak kencang kemudia berlari dan memeluk sang istri.

"Kangen" ucap nya

"Sini kak, tidur berdua" ajak Silvi

"Muat emang?" Tanya Rey

"Muat dong, aku kan kurus" jawab Silvi

Mereka berdua pun berpelukan, sampai akhirnya mereka berdua menuju alam bawah sadar.

.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Sayang" Silvi terganggu dengan suara seseorang yang sedari tadi memanggil nya dengan panggilan itu.

Siapa lagi jika bukan Rey? Tidak ada yang berani memanggil nya seperti itu kecuali Rey, bukan? Kalau pun ada yang berani memanggilnya seperti itu, sudah di pastikan dia akan masuk rumah sakit karena dihajar oleh dosen yang sangat bucin ini.

"Kenapa kak?" Tanya Silvi dengan suara khas bangun tidur. Walaupun ia menjawab panggilan suaminya, Silvi masih enggan membuka matanya.

"Mau ngomong sayang" balas Rey.

Mendengar itu Silvi membuka matanya perlahan lahan. Bagaimana pun ia harus mendengarkan apa yang suaminya katakan. Melihat sang istri sudah sadar dan duduk, siap mendengarkan apa yang ia katakan, Rey pun melanjutkan perkataannya.

"Aku mau publis hubungan kita, gapapa kan?" Tanya Rey

"Hah? Kok gitu sih?" Tanya Silvi, bukan apanya, ini terlalu tiba tiba.

"Aku mau bener bener jagain kamu sayang. Aku benar benar tak mau sampai kamu terluka lagi, terus ninggalin aku" ucap Rey kemudian memeluk Silvi dengan erat.

Merasakan itu, Silvi membalas pelukan Rey, ia mencoba menenangkan nya dengan cara mengelus lembut punggung sang suami. Tapi siapa sangka, Rey malah mengeluarkan air mata. Kehilangan Silvi adalah sebuah mimpi buruk. Dan ia tidak ingin hal itu terjadi.

Merasa pundaknya basah, Silvi sadar bahwa Rey menangis. Ia tidak menyangka bahwa suaminya yang terkenal dengan sifat dingin, ketus, dan tegas apalagi suami sekaligus dosen nya ini tidak pernah dekat dengan perempuan, tiba tiba menangis karena takut kehilangan dirinya.

Punggung Rey masih bergetar, yang menandakan bahwa dia masih menangis, di satu sisi Silvi bangga karena sudah meluluhkan makhluk es ini, akan tetapi di sisi lain ia juga tidak tega jika suaminya menangis terus.

"Kak udah ya, aku gapapa. Dengerin deh" ucap silvi sembari melepas pelukan mereka berdua.

"Apa hiks" balas Rey ketika pelukan mereka terlepas

'oh ayo lah kenapa dia sangat lucuuu' batin Silvi

"Aku gak bakal ninggalin kakak, kecuali kakak sendiri yang menyuruh aku buat pergi" ucap Silvi

"Aku gak bakal mungkin buat nyuruh kamu pergi sil" jawab Rey

"Mungkin sekarang Kakak bilang kaya gitu, tapi gak ada yang tau apa yang akan terjadi di masa depan kan kak? Bisa saja kakak sendiri yang menyuruhku untuk pergi dari hidup kakak" jawab Silvi

"Kalau aku buat kesalahan?" Tanya Rey sembari menatap manik indah istrinya.

"Aku bakal maafin, sefatal apa pun kesalahan kakak, aku bakal maafin. Kecuali kakak selingkuh" jawab Silvi .

"Kenapa?" Tanya Rey lagi

"Tidak ada kata maaf buat perselingkuhan kak" ucap Silvi .

Mereka berdua terdiam sejenak sembari memandangi mata lawan  bicaranya.

"Aku gak bakal pergi kecuali kakak yang minta, aku bakal selalu ada di samping Kakak. Aku akan selalu menemani Kak Rey susah ataupun senang. Tapi aku gak mau di bagi dan terbagi kak" ucap Silvi serius.

"Kak?" Panggil Silvi melihat Rey hanya diam saja.

"Iya?" Jawab Rey.

"Jangan selingkuh ya? Aku benci banget perselingkuhan. Dan itu adalah hal yang paling aku tidak sukai di dunia ini. Kalau pun semisal kakak merasa ada yang lebih pas bersanding dengan kakak, tolong aku minta tolong banget. Kasi tau aku kak" ucap Silvi lagi

"Aku bakal mundur. Aku mungkin bisa bersaing dengan ribuan bahkan jutaan cewek yang ngejar kakak, tapi. Aku gak bakal bisa bersaing denga seseorang yang menempati tempat paling nyaman, yaitu hati Kakak." Lanjut Silvi.

Mendengar itu Rey terdiam, ia takut dan tidak percaya dengan dirinya sendiri. Apakah ia bisa terus setia dan belajar untuk mencintai orang didepan nya ini? Kalau ia gagal, apakah ia tidak akan menyesal? Rasanya kepala Rey sudah mau meletus.

Melihat suaminya diam, Silvi tersenyum. Ia percaya kepada suaminya tetapi entah kenapa ia merasa ada yang ganjal.

Silvi takut trauma nya di masa lalu harus terulang, ia takut orang yang baru saja menjadi obat malah memberikan nya luka baru yang lebih sakit di banding kan semuanya.

Kedua orang ini sama sama terdiam, hanyut dalam pikiran nya masing masing.















Halooooo
Ketemu lagi nichhh

Ayo dong ramein, kalau rame aku makin semangat buat up nya.

Bantu follow ig author dong @lolzhrh.wp ramein ya gaissss

Gimana kalau kita kasi ujian lagi di dalam rumah tangga Silvi dan Rey? Setuju gak? Setuju dongggg.

Wkwkwkwk tenang aku gak bakal siksa mereka kok, aku gak bakal macem macem tenang, paling satu macem doang.

Becanda

Dah ah, tungguin kelanjutan nya ya
Ayo vote dan follow dulu dong yang belum ngefollow.

Babaiiiii

Di Jodohkan Dengan DosenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang