iri

26 1 0
                                    

Sesampainya ia dirumah, ia bergegas mandi dan bersiap-siap ke sekolah, dan lagi lagi, Theo kembali meribetkan dirinya, "cehh, bantuin Theo dong, itu dasi nya dipakein" kata Helen, "aduh maa bukannya aku gamau tapi.." "tapi apa lagi ceh? bantuin mama dong" potong Helen, "mama liat dong, megan aja belom pake dasi" kata Megan, "yaa kamu kan bisa pake sendiri, Theo kan gabisa ceh" kata Helen, huhh sungguh kesalnya hati Megan karena harus mendahulukan adiknya terus, ia pun segera memakaikan dasi Theo dan langsung sarapan kemudian pergi ke sekolah.

Saat ia baru sampai disekolah Kendra langsung berlari ke arahnya dan dengan tergesa gesa ia menyampaikan kalau ada anak baru yang parasnya sangat rupawan, Kendra, si penakluk lelaki ini kemudian langsung jatuh cinta padanya pada pandangan pertama, mereka berdua pun langsung pergi ke kelas terburu buru berharap melihat paras rupawan yang dimaksud Kendra.

"loh delvin?" tanya  Megan, "loh mesi?" tanya delvin, "kamu sekolah disini juga?" tanya Megan, "ohh aku baru aja daftar disini" jawab delvin, padahal ia sengaja mencari sekolah yang sama agar dapat terus bersama dengan Megan, "wahh we'll be a good friend sihh" kata Megan, "pasti" jawab Delvin, kemudian Delvin mengarahkan tangan dan mengajaknya fistbump , tentunya Megan pasti membalasnya, di sisi lain Kendra ingin sekali bisa berkenalan dengannya tapi sepertinya Megan asik sendiri dengan Delvin, cemburu, yaaaaa masa sama temen sendiri cemburu.

Akhirnya saat yang ditunggu-tunggu tiba..

"ini siapa?" tanya Delvin, "oh iya aku sampe kelupaaan, ini sahabat aku namanya Kendra" Jawab Megan

"halo namaku Kendra" sapa Kendra

"halo, gw Delvin, salam kenal" sapa Delvin

Entah mengapa saat ini Kendra mengubah sikap pemarah dengan laki-laki di depan Delvin, "yaudah kalo gitu, kita mau ke kelas dulu ya, ehh kamu udah tau kan kelasmu dimana?" tanya Megan, "XII IPA 2 dimanaa ya?" tanya Delvin kebingungan, "Waaaahhh kamu sekelas sama kitaaa" jawab Megann, "wahhh then we really can be best friend" jawab Delvin, "yoookkkk yok yokk" ajak Megan.

Sesampainya di kelas, Delvin melihat kalau meja nya berada tepat di depan Megan, mereka bercanda, tertawa, asik sendiri, seperti Kendra itu hanya tembok yang mereka tidak hiraukan, selalu pasti ada rasa iri yang mendahului, Kendra ingin bisa dekat, bercanda dengan Delvin, tapi sayangnyaaaa, tidak sebaliknya.


~Kita memang memandang langit yang sama, tapi tidak jatuh pada hati yang sama.


Andai saja aku bisa...Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang