PART 11 :

50 5 0
                                    

"Assalamualaikum, adik-adik!" salam Lingga antusias dan dibalas oleh para siswa tak kalah antusias juga.

Lingga terkekeh melihat betapa kocaknya kelakuan siswa sekolah sini. Lingga berdehem sejenak sebelum membuka suaranya kembali.

"Oke, seperti Kak Renita sampaikan, kakak akan memperkenalkan diri terlebih dahulu, boleh?" tanya Lingga meminta izin.

"Boleh!" jawab mereka serentak.

"Jadi suami ibu juga boleh!" jerit seorang wanita paruh baya berprofesi sebagai seorang guru di SMA pulau seribu.

Mendengar jawaban dari sang guru seketika para siswa menyoraki guru itu karena tak terima Lingga terang-terangan diajak nikah oleh guru yang kebetulan berstatus janda itu.

Lingga tertawa renyah mendengar ajakan itu. "Oke perkenalkan nama saya Pangeran Linggarjati bisa di panggil Kak Lingga, asli Jakarta."

"Pantes cakep, Pangeran toh." Untuk beberapa kali sorakkan terdengar kembali.

Disisi lain Fadil memasang wajah kesal karena semua siswa terlihat tertarik dengan pria yang ada diatas sekarang.

"Ada yang ditanyakan?" Lanjut Lingga  lembut membuat para siswa semakin kesetanan.

Fadil yang melihat keadaan semakin ricuh mulai kebingungan dan sedikit takut. "Loh ini kok pada nge-reog cuk!"

Renita hanya mengangkat kedua bahunya malas, tak terlalu memperdulikan keadaan sekitar.

Semua siswa terutama perempuan mulai mengangkat tangan mereka, berebutan memberi pertanyaan kepada Lingga. Demi menjaga image Lingga menunjuk ke salah satu siswa yang sedari tadi mengangkat tangannya semangat.

"Pertanyaannya apa dek?" tanya Lingga ramah.

"Status kakak sekarang apa? Taken or single?" tanya gadis itu dan kembali terdengar sorakan dari orang-orang.

"Alhamdulillah single," jawab Lingga singkat dan tak lupa senyuman manis miliknya.

Lagi-lagi keadaan kembali ricuh sejak mengetahui status Lingga. "Untuk saat ini Kakak punya orang di suka gak kak?" tanya siswa itu kembali.

Lingga tampak berfikir dan tak lama kemudian pria itu mengalihkan pandangannya kearah belakang menatap Fadil dengan sebuah senyuman.

"Ada, bahkan orangnya disini sekarang," jawab Lingga yakin membuat para penonton mulai ribut dan mengaku-ngaku kalau orang di sukai Lingga itu adalah dirinya bahkan bu guru pun tak kalah saing.

Fadil dan Renita hanya bisa mengulum senyum melihat kejadian itu. Karena takut suatu hal akan terjadi Renita berjalan menghampiri Lingga dan merebut mic itu secara paksa.

"Maaf Kak Lingga dirasa cukup mari kita bergeser lagi ke Kakak Radja, mangga a' " ucap Renita sembari menyerahkan mic itu kepada Radja.

Radja menerima mic itu dengan senang hati dan mengetuk mic itu beberapa kali mengecek apakah masih berfungsi.

"Selamat pagi adik-adik yang Mas cintai," salam Radja ramah.

"Dedek juga cinta abang!" jerit salah satu siswa keras membuat semua orang kembali bersorak.

Radja tertawa menanggapi ucapan tersebut, karena takut memakan banyak waktu Radja langsung saja memperkenal diri.

"Perkenalkan nama Mas, Radja Syeilendra Agni biasa dipanggil Radja oleh teman-teman dan Mas asli Surabaya."

"Aku tresno sampean Mas!"

Radja tersenyum melihat ke antusiasan para siswa dalam menghadiri acara itu tetapi mengerti ia tak boleh membuang waktu terlalu banyak.

bukan ukeableTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang