12. Kebenaran

29 1 0
                                    

Aku tak menyangka wajah Kak Videl akan terlihat seperti itu ketika ia marah. Mendengarkan ocehan Amon, raut wajah Kak Videl kini berubah menjadi mengerikan. Aku pun melihat mata Kak Videl berubah merah seperti delima.

"Tutup mulutmu bangsat!" Kak Videl dengan sekejap melaju dengan mengepalkan tangannya.

Selagi ia melaju, sayap hitam yang megah pun ikut muncul dari punggungnya. Sayap itu ikut memberi dorongan dan membuat kecepatan Kak Videl meningkat saat menerjang Amon.

"Hukkh!" Amon menerima pukulan Kak Videl tepat di dadanya.

Begitu pukulan Kak Videl mengenai Amon, aku bisa melihat lubang di dada amon.

"Kau?! Ini bukan tubuh aslimu ya!" Kak Videl mundur beberapa langkah sebelum akhirnya memposisikan dirinya untuk kembali bertarung.

"H..h..hahaha kau kira aku mau langsung melawanmu? Tentu saja aku pasti akan kalah dan hancur karena kekuatanmu." Balas Amon sambil memegangi bagian dadanya.

"Keparat kau! Dasar pengecut! Tubuh siapa lagi itu yang kau gunakan?!" Kak Videl terlihat makin kesal mendengar ucapan Amon.

"Hahaha sudah ku duga, kau pasti tidak akan ingat." Jawab Amon.

"Tubuh ini adalah milik orang yang telah kau bunuh di bumi! Perhatikanlah kondisi fisik mereka. Orang - orang ini aku bawa dari Neraka karena mereka ingin membalaskan dendamnya padamu!" Lanjut Amon.

Aku memperhatikan orang - orang yang ada disekeliling kami. Mereka memiliki luka dibagian yang tidak asing bagiku. 

Setelah aku memikirkannya sejenak, aku akhirnya mengerti penjelasan Amon. Orang - orang ini sepertinya adalah para penculikku yang kemarin dibunuh Kak Videl.

"Tentu saja aku tidak akan ingat, apakah kau akan ingat wajah lalat yang kau bunuh?" Jawab Kak Videl.

"Hahaha Lucifer, sifatmu sama persis seperti yang ku ingat. Masih saja meremehkan orang lain." Balas Amon.

"Kak Videl!" Teriakku.

Aku tidak menyadari karena melihat pertarungan antara Amon dan Kak Videl. Orang - orang yang tadi ada di sekitar Amon kini sudah mengelilingiku.

"Amon!" Kak Videl semakin marah ketika ia melesat kearahku sambil menghajar orang - orang yang ada di sekelilingku.

"Hahaha jadi ini sekarang kelemahanmu? Seorang perempuan lagi?" Amon menyeringai menatapku.

"Kak Videl, kita harus bagaimana?!" Aku menunjuk kearang orang - orang yang tadi sudah terkapar kini bangkit kembali.

"Tenanglah, aku akan melindungimu!" Jawab Kak Videl sambil membentangkan sayapnya dan menyelimutiku didalamnya.

"Hei perempuan! Apa kau tidak tau siapa sebenarnya orang yang kau panggil 'Kak Videl' itu? Hahaha" Amon tertawa sambil menatapku.

"Jangan dengarkan dia Luna!" Sahut Kak Videl.

"Hahaha dia adalah Devil Lucifer! Salah satu pangeran Neraka!" Balas Amon.

"Apa?! Bicara apa kau monster!" Aku membantah tudingan Amon.

"Amon!" Kak Videl semakin marah mendengar ucapan Amon.

"Aku tidak akan peduli dengan ucapanmu! Kak Videl adalah bodyguardku! Ya, Videl Feriluc adalah orang yang akan selalu menyelamatkanku!" Tegasku pada Amon.

"Ha... Bahkan dari namanya saja sudah jelas kalau dia itu Lucifer." Amon menghela nafas panjang terheran.

"Haaa!!!" Kak Videl kembali menghajar orang - orang yang mengelilingi kami.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 19, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

DARK WINGSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang