11. Konflik (?)

2.8K 245 1
                                    

Akhirnya Renjun sudah bisa pulang, ia hanya harus mencabut infus dan sedikit pemeriksaan baru ia  boleh pulang.

35 menit berlalu.

Infus yang ada ditangan Renjun sudah dicabut, Renjun juga sudah melakukan pemeriksaan.

Ia berjalan menelusuri koridor rumah sakit itu mencari ruangan dokter Byun.

Ceklek!

"Eohh Renjunie, masuklah. Ada apa? Apa kau merasa ada yang sakit? " Tanyanya.

Renjun hanya menggeleng dan duduk di kursi, dimana biasanya pasien ditanya tanyai.

"Tidak ada paman, aku hanya ingin meminta tolong saja"
"Apa itu? "

"Paman, bisakah kau menyembunyikan penyakitku? Aku tak ingin yang lain tau. Biarkan aku yang memberitahukannya sendiri"

.

.

.

.

.

"Direktur, bagaimana ini? Jika kita tak mengambil tindakan maka semua uang perusahaan akan hilang" Ucap seorang karyawan.

Pria itu hanya memijat pangkal hidungnya.

Jika Renjun hyung tau ini habislah aku bisa bisa aku dipecat -Doyoung

"Direktur, tentang hacker yang Anda cari sudah ada, kita hanya perlu membahas kontrak dengannya. Emm.. Sebaiknya dengan sajangnim juga" Ucap karyawan itu sambil memberikan dokumen dokumen ke Doyoung.

Doyoung membaca satu persatu data perusahaan dan juga keuangan perusahaan.
Ia juga membuka dokumen yang berisi biodata sang hacker tersebut.

"Huftt.... Kau bisa pergi, lanjutkan pekerjaanmu"
"Baik, saya ijin bekerja kembali" Sang karyawan membungkuk sopan lalu pergi.

.

.

.

.

Sekarang Renjun sedang duduk ditaman dimana ia tertabrak dulu, ia hanya mencari udara segar.

Seharian di rumah sakit itu tak menyenangkan.
Disana ia hanya tiduran tanpa melakukan apapun.

Ia melihat kendaraan berlalu lalang kesana dan kemari.

Ia juga melihat seorang anak laki-laki yang bermain dengan hyungnya sepertinya.

'Bruk'

"Huaa... Hyungiee.. "
"Kau tak papa? Sudah, sudah jangan menangis. Ada Hyung disini"

Tanpa Renjun sadari ia membentuk senyuman kecil diwajahnya.

Melihat anak laki-laki tersebut jatuh, mengingatkannya tentang Jisung yang dulunya sangat cengeng jatuh sedikit saja menangis.

"Huaaa... Renjun hyung"
Renjun bergegas menuju halaman belakang ketika mendengar suara tangisan Jisung.

"Kenapa Jisungie?"
"Huaa... Sepeda nakal. Aku jatuh karna naik sepeda.. Hiks.. Hiks.. Aku tak mau naik sepeda lagi.. Huaa... "

Renjun memeluk tubuh mungil adiknya. Memberikan ketenangan untuknya.

"Sudah, kita obati lukamu eoh? "
Jisung hanya mengangguk lucu.

Renjun menggendong Jisung. Karna kakinya terluka Jisung tak mau berjalan.

Maknae yang manja dan imut itu Jisung -dreams2k22.

DIARY | Renjun [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang